Mahasiswa Ubaya Ini Lulus Program Double Degree di Shih Chien University di Taiwan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 8 mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) lulus program International Business Networking (IBN) double degree di Shih Chien University, Taiwan pada Rabu, 3 Juni 2020.
Mereka berhasil menyelesaikan masa studi selama dua semester dan memperoleh gelar B.B.A (Bachelor of Business Administration). Delapan mahasiswa program double degree ini berencana akan kembali ke Indonesia pada akhir bulan Juli untuk melanjutkan pendidikannya di Ubaya. (Baca juga: Ubaya Jawab Keresahan Masyarakat Soal Pengolahan Air Selama Pandemi )
Dosen sekaligus Ketua Program IBN Ubaya, Christina Rahardja, menyampaikan rasa syukur dan bangga kepada delapan mahasiswa Ubaya yang telah berhasil menyelesaikan program double degree dengan baik di Shih Chien University, Taiwan.
Christina menjelaskan, program IBN Ubaya tidak hanya bekerjasama dengan Shih Chien University Taiwan, namun juga menggandeng Flienders University Australia dan Rennes School of Business Perancis bagi mahasiswa yang tertarik lulus kuliah dengan mendapat dua gelar sekaligus serta pengalaman belajar di luar negeri.
“Setiap mahasiswa IBN Ubaya yang mengambil program double degree selalu memperoleh apresiasi dan respon positif dari para dosen di Taiwan. Mereka menyelesaikan masa studi selama dua semester di Shih Chien University, Taiwan dan nantinya akan melanjutkan kuliah satu tahun lagi yaitu semester 7 dan 8 di Ubaya,” kata dia.
Delapan mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program double degree di Shih Chien University, Taiwan itu diantaranya Gabriel Setiawan Hadi, Gita Sirini, Stefanus Edwin Kurniawan, William Reynaldo Giasi, Felicia Stefanie Yaury, Gamaliel Widya Susanto, Gladys Elisiafin Neos, dan Clairine Gitta Zerlina Sutedjo. Bahkan salah satu mahasiswa, Gladys Elisiafin Neos berkesempatan mewakili mahasiswa program double degree dari berbagai negara untuk memberikan orasi saat upacara kelulusan.
“Saya tidak menyangka akan dipilih untuk speech dalam lingkup Internasional mewakili teman-teman program double degree dari berbagai negara. Bagi saya, ini adalah kesempatan yang berharga dan patut disyukuri,” kata Gladys, sapaan akrab mahasiswi semester enam FBE Ubaya ini.
Gladys mengungkapkan, dirinya tertarik mengambil program IBN Ubaya untuk meraih kesempatan belajar di luar negeri dan mendapatkan peluang pekerjaan di perusahaan multinasional lebih besar.
Selama mengikuti program IBN Ubaya, seluruh mahasiswa yang mengikuti program double degree diberikan bekal berupa hardskill maupun softskill sebelum berangkat ke universitas luar negeri yang dipilih. Persiapan yang diberikan berupa pelatihan serta pembelajaran dasar dalam bisnis selama dua tahun. Kemampuan bahasa Inggris diasah melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas dan tugas presentasi agar mahasiswa terlatih berkomunikasi dengan bahasa asing.
“Program ini memiliki banyak keunggulan karena mendorong kami untuk terus mengasah kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, melatih softskill dalam presentasi, dan menawarkan kondisi Internasional dalam belajar. Nantinya kami juga mendapatkan dua gelar ketika lulus yaitu S.M (Sarjana Manajemen) dari Ubaya dan B.B.A (Bachelor of Business Administration) dari universitas luar negeri yang kami pilih,” kata dia.
Mahasiswi kelahiran Makassar ini mengakui, bukan hal yang mudah untuk mengikuti program double degree di Shih Chien University, Taiwan. Gladys mengungkapkan, dia membutuhkan waktu untuk beradaptasi, memahami serta membiasakan diri dengan kebudayaan dan aturan yang berlaku di Taiwan.
Dirinya dan teman-teman lain juga sempat khawatir dengan situasi merebaknya pandemi COVID-19 karena proses kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara offline di Taiwan. Namun, perasaan itu dapat diminimalisir karena kondisi kampus yang dirasa aman serta cepat tanggap dengan melalukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan menerapkan protokol kesehatan.
“Berbagai pengalaman saya dapatkan sejak mengikuti program double degree. Saya bertemu dengan orang luar biasa dan belajar bahwa memang tidak mudah keluar dari zona nyaman kita. Namun setiap proses dan pembelajaran yang diikuti dengan kerja keras serta pantang menyerah pastinya akan membuahkan hasil,” pungkas Gladys.
Lihat Juga: Bunuh dan Buang Jasad Mahasiswi Ubaya di Jurang Pacet, Roy Bertekuk Lutut di Hadapan Polisi
Mereka berhasil menyelesaikan masa studi selama dua semester dan memperoleh gelar B.B.A (Bachelor of Business Administration). Delapan mahasiswa program double degree ini berencana akan kembali ke Indonesia pada akhir bulan Juli untuk melanjutkan pendidikannya di Ubaya. (Baca juga: Ubaya Jawab Keresahan Masyarakat Soal Pengolahan Air Selama Pandemi )
Dosen sekaligus Ketua Program IBN Ubaya, Christina Rahardja, menyampaikan rasa syukur dan bangga kepada delapan mahasiswa Ubaya yang telah berhasil menyelesaikan program double degree dengan baik di Shih Chien University, Taiwan.
Christina menjelaskan, program IBN Ubaya tidak hanya bekerjasama dengan Shih Chien University Taiwan, namun juga menggandeng Flienders University Australia dan Rennes School of Business Perancis bagi mahasiswa yang tertarik lulus kuliah dengan mendapat dua gelar sekaligus serta pengalaman belajar di luar negeri.
“Setiap mahasiswa IBN Ubaya yang mengambil program double degree selalu memperoleh apresiasi dan respon positif dari para dosen di Taiwan. Mereka menyelesaikan masa studi selama dua semester di Shih Chien University, Taiwan dan nantinya akan melanjutkan kuliah satu tahun lagi yaitu semester 7 dan 8 di Ubaya,” kata dia.
Delapan mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program double degree di Shih Chien University, Taiwan itu diantaranya Gabriel Setiawan Hadi, Gita Sirini, Stefanus Edwin Kurniawan, William Reynaldo Giasi, Felicia Stefanie Yaury, Gamaliel Widya Susanto, Gladys Elisiafin Neos, dan Clairine Gitta Zerlina Sutedjo. Bahkan salah satu mahasiswa, Gladys Elisiafin Neos berkesempatan mewakili mahasiswa program double degree dari berbagai negara untuk memberikan orasi saat upacara kelulusan.
“Saya tidak menyangka akan dipilih untuk speech dalam lingkup Internasional mewakili teman-teman program double degree dari berbagai negara. Bagi saya, ini adalah kesempatan yang berharga dan patut disyukuri,” kata Gladys, sapaan akrab mahasiswi semester enam FBE Ubaya ini.
Gladys mengungkapkan, dirinya tertarik mengambil program IBN Ubaya untuk meraih kesempatan belajar di luar negeri dan mendapatkan peluang pekerjaan di perusahaan multinasional lebih besar.
Selama mengikuti program IBN Ubaya, seluruh mahasiswa yang mengikuti program double degree diberikan bekal berupa hardskill maupun softskill sebelum berangkat ke universitas luar negeri yang dipilih. Persiapan yang diberikan berupa pelatihan serta pembelajaran dasar dalam bisnis selama dua tahun. Kemampuan bahasa Inggris diasah melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas dan tugas presentasi agar mahasiswa terlatih berkomunikasi dengan bahasa asing.
“Program ini memiliki banyak keunggulan karena mendorong kami untuk terus mengasah kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, melatih softskill dalam presentasi, dan menawarkan kondisi Internasional dalam belajar. Nantinya kami juga mendapatkan dua gelar ketika lulus yaitu S.M (Sarjana Manajemen) dari Ubaya dan B.B.A (Bachelor of Business Administration) dari universitas luar negeri yang kami pilih,” kata dia.
Mahasiswi kelahiran Makassar ini mengakui, bukan hal yang mudah untuk mengikuti program double degree di Shih Chien University, Taiwan. Gladys mengungkapkan, dia membutuhkan waktu untuk beradaptasi, memahami serta membiasakan diri dengan kebudayaan dan aturan yang berlaku di Taiwan.
Dirinya dan teman-teman lain juga sempat khawatir dengan situasi merebaknya pandemi COVID-19 karena proses kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara offline di Taiwan. Namun, perasaan itu dapat diminimalisir karena kondisi kampus yang dirasa aman serta cepat tanggap dengan melalukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan menerapkan protokol kesehatan.
“Berbagai pengalaman saya dapatkan sejak mengikuti program double degree. Saya bertemu dengan orang luar biasa dan belajar bahwa memang tidak mudah keluar dari zona nyaman kita. Namun setiap proses dan pembelajaran yang diikuti dengan kerja keras serta pantang menyerah pastinya akan membuahkan hasil,” pungkas Gladys.
Lihat Juga: Bunuh dan Buang Jasad Mahasiswi Ubaya di Jurang Pacet, Roy Bertekuk Lutut di Hadapan Polisi
(nth)