Memilukan! Warga Bali Ditelantarkan di Singapura hingga Harus Tidur di Jalanan
loading...
A
A
A
GIANYAR - Kisah memilukan dialami I Made Dalem Andi Okyartha. Warga Banjar Sindu, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali tersebut, sempat terlantar di Singapura, dan terpaksa harus tidur di jalanan.
Selama 10 hari, Okyartha berada di Singapura, setelah dijanjikan untuk mendapatkan pekerjaan di negeri Singa tersebut. Kini, Okyartha akhirnya bisa bernapas lega, setelah bisa kembali ke kampung halamannya.
Pria berusia 27 tahun tersebut, ternyata menjadi korban penipuan salah satu agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Dia dijanjikan akan dicarikan kerja di luar negeri, dengan terlebih dahulu mebayar sejumlah uang.
Okyartha awalnya mengikuti seminar untuk bekerja di luar negeri, pada akhir tahun 2021 lalu. Dia kemudian mendapatkan tawaran untuk bekerja ke luar negeri, dengan janji mendapatkan gaji besar oleh agen yang mengadakan seminar tersebut.
Awalnya, Okyartha ditawarkan untuk bekerja ke Inggris, dengan membayar Rp22 juta. Setelah menyetorkan sejumlah uang, agen tersebut menjanjikan keberangkatan akan dilakukan pada bulan Februari 2022.
Hingga bulan Februari 2022, korban tidak kunjung mendapatkan kepastian terkait jadwal keberangkatan ke Inggris. Merasa lama tidak diberikan kepastian, korban lalu meminta pengunduran diri untuk berangkat kerja ke Inggris, dan meminta uangnya dikembalikan.
Selama 10 hari, Okyartha berada di Singapura, setelah dijanjikan untuk mendapatkan pekerjaan di negeri Singa tersebut. Kini, Okyartha akhirnya bisa bernapas lega, setelah bisa kembali ke kampung halamannya.
Pria berusia 27 tahun tersebut, ternyata menjadi korban penipuan salah satu agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Dia dijanjikan akan dicarikan kerja di luar negeri, dengan terlebih dahulu mebayar sejumlah uang.
Baca Juga
Okyartha awalnya mengikuti seminar untuk bekerja di luar negeri, pada akhir tahun 2021 lalu. Dia kemudian mendapatkan tawaran untuk bekerja ke luar negeri, dengan janji mendapatkan gaji besar oleh agen yang mengadakan seminar tersebut.
Awalnya, Okyartha ditawarkan untuk bekerja ke Inggris, dengan membayar Rp22 juta. Setelah menyetorkan sejumlah uang, agen tersebut menjanjikan keberangkatan akan dilakukan pada bulan Februari 2022.
Hingga bulan Februari 2022, korban tidak kunjung mendapatkan kepastian terkait jadwal keberangkatan ke Inggris. Merasa lama tidak diberikan kepastian, korban lalu meminta pengunduran diri untuk berangkat kerja ke Inggris, dan meminta uangnya dikembalikan.