168 Ponpes di Jatim Terima Bantuan Perlengkapan Protokol Kesehatan

Minggu, 21 Juni 2020 - 19:23 WIB
loading...
168 Ponpes di Jatim Terima Bantuan Perlengkapan Protokol Kesehatan
Persiapan Pesantren Tangguh di Jatim Hadapi New Normal. Foto dok SINDOnews
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim secara bertahap terus mendukung bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan kepada pondok pesantren (ponpes) se-Jatim.

Bantuan itu disalurkan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan ponpes jelang kembalinya para santri untuk kegiatan belajar mengajar. (Baca: Cangkrukan Bareng Bonek, Cak Machfud Bahas Persebaya dan Kota Surabaya)

Dengan bantuan tersebut, diharapkan pengasuh dan santri bisa menerapkan pendisiplinan protokol kesehatan di lingkungannya. Sehingga, setiap ponpes bisa menjadi Pesantren Tangguh. Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, total sudah ada 168 ponpes yang didistribusikan bantuan alat kesehatan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam inisiasi kampung tangguh ada ampuan dari TNI dan juga Polri. Yang harapannya ketangguhan yang dibangun bisa berkelanjutan bahkan setelah masa pandemi Covid-19. "Pesantren tangguh kita bangun untuk menjadi pesantren yang bersih, pesantren yang sehat, dan pesantren yang TOPP (tanaman obat pondok pesantren)," kata Khofifah, Minggu (21/6/2020).

Bantuan alat penegakan protokol kesehatan yang diserahkan oleh Pemprov Jatim ke ponpes berupa, masker kain, sprayer elektrik (alat penyemprot disinfektan), baju hazmat, thermal gun, hand sanitizer, lysol, kacamata goggle, face shield, sepatu boot, tempat cuci tangan, dan sarung tangan latex. Tidak itu saja, semua pondok juga diberi vitamin C, paket sembako dan dompet kesehatan Covid-19.

Khusus terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan ponpes, Khofifah juga telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 188/3344/101.1/2020 tentang Pelaksanaan Kembalinya Santri ke Ponpes dalam Masa Darurat Covid-19 di Jatim. Dalam surat tertanggal 29 Mei 2020 itu, Khofifah menetapkan protokol kesehatan untuk santri yang akan kembali ke pondok. Mulai protokol dari rumah hingga protokol saat beraktivitas di lingkungan pesantren.

Surat edaran itu menegaskan, proses kembalinya santri ke ponpes harus dilakukan secara hati-hati dengan menjadikan kaidah keselamatan jiwa dan raga sebagai prinsip utama dalam penerapan protokol kesehatan. "Menjaga keselamatan jiwa dan raga harus lebih diutamakan dibanding pertimbangan lainnya," pesan Khofifah.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim yang juga Gugus Tugas Promotif Preventif Penanganan Covid-19 Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, ponpes yang sudah mendapat perlengkapan protokol kesehatan diantaranya, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Al-Falah Ploso, Ponpes Tebuireng Jombang, Ponpes Tambak Beras Jombang, Ponpes Gersempal Sampang, dan Ponpes Al-Hikam Malang. (Baca: Sambut New Normal, Baguna PDIP Jatim Bagi Face Shield ke Pedagang Pasar)

Kemudian sebanyak 10 pesantren di kabupaten Lamongan di antaranya, Ponpes Al-Ma'ruf, Ponpes Matholiul Anwar, Ponpes Al-Mu'awanah, Ponpes Darul Fiqih, Ponpes Miftahul Qulub, Ponpes Tanwirul Qulub dan Ponpes Tanwirul Ghoyyi juga sudah didistribusikan bantuan serupa. Begitu juga 108 pondok di Malang Raya dan 45 pondok di Kabupaten Probolinggo. "Jumlah bantuan masing-masing item disesuaikan dengan jumlah santri di setiap pondok," terang Suban.

Sementara, berdasar data Kanwil Kemenag Jatim, jumlah Ponpes di Jatim saat ini sebanyak 4.718. Sedang jumlah santrinya sebanyak 928.363 orang. Dari jumlah tersebut, santri yang bermukim sebanyak 634.550 orang dan santri yang tidak bermukim sebanyak 293.813 orang. Adapun jumlah pengasuh pondok pesantren di Jatim sebanyak 52.759 orang.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)