Ngalap Berkah Syawalan, Ribuan Orang Berebut Kue Lopis Krapyak

Senin, 09 Mei 2022 - 14:27 WIB
loading...
Ngalap Berkah Syawalan, Ribuan Orang Berebut Kue Lopis Krapyak
Ribuan orang berebut mendapatkan potongan kue lopis dalam acara Festival Lopis Raksasa Krapyak. Foto/iNews TV/Suryono Sukarno
A A A
PEKALONGAN - Ribuan orang berebut potonga kue lopis raksasa, yang dibagikan dalam Festival Lopis Raksasa Krapyak. Festival ini sengaja digelar warga, untuk menyambut datangnya bulan Syawal, dan biasanya rutin digelar tujuh hari setelah perayaan Idul Fitri.



Awal mulanya tradisi ngalap berkah dengan potong kue lopis ini digelar di Gang 8 Krapyak Kidul, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Lopis raksasa di Kelurahan Krapyak ini, selalu menjadi magnet utama dalam tradisi peringatan Syawalan di Kota Pekalongan.



Ribuan orang dari berbagai kalangan, sudah memadati lokasi lopis raksasa tersebut, untuk menyaksikan prosesi pemotongan dan pembagian lopis raksasa yang dilaksanakan di plataran Kampung Batik Krapyak, Senin (9/5/2022). Pembuatan lopis raksasa ini sendiri, dilaksanakan di Mushola Darun Na'im, yang tidak jauh dari Kampung Batik Krapyak.



Dalam perayaan tradisi Syawalan ini, ada dua lopis raksasa yang disediakan, yakni di Kelurahan Krapyak Gang 1 dengan berat 2.300 kg, tinggi 160 cm, dan diameter 320 cm. Sementara, di Kelurahan Krapyak Gang 8 lopis berukuran jumbo dengan berat 1.820 kg, tinggi 222 cm dan diameter 250 cm. Masyarakat lantas berebut untuk mendapatkan lopis, yang konon mampu mendatangkan berkah.

Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid yang hadir membuka kegiatan Festival Lopis Raksasa Krapyak, mengaku bersyukur di tahun 2022 ini tradisi Syawalan berupa pemotongan lopis, dan dibagikan secara gratis bisa terlaksana kembali, setelah dua tahun ditiadakan akibat adanya pandemi COVID-19.

Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan ini, menjelaskan festival lopis raksasa ini bisa terselenggara bermula dari panitia lopis Krapyak yang mengajukan izin ke dirinya selaku Ketua Satgas COVID-19 Kota Pekalongan, dan disetujui untuk bisa digelar.

Ngalap Berkah Syawalan, Ribuan Orang Berebut Kue Lopis Krapyak


Menurutnya, festival lopis raksasa ini perlu dijaga dan dipelihara bersama sebagai tradisi dan budaya turun-temurun, yang bertujuan mempererat tali silahturahmi antar masyarakat Krapyak, dan dengan masyarakat daerah sekitarnya. Hal ini diidentikkan dengan sifat Lopis yang lengket.

"Alhamdulillah pada hari ini ada tradisi Syawalan berupa Festival Lopis Raksasa di Kelurahan Krapyak, dapat berjalan lancar. Mudah-mudahan kita semua bisa memelihara tradisi asli dari Kota Pekalongan, salah satunya lopisan ini," ucap Aaf.

Dirinya bersyukur, tempat untuk memasak lopis raksasa kali ini jauh lebih representatif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, berkat adanya pembangunan fisik penataan kawasan kumuh dari Program KOTAKU di wilayah Kelurahan Krapyak.



Pihaknya berharap, jika nantinya ke depan pandemi COVID-19 benar-benar telah usai, perayaan tradisi Syawalan Lopisan di Kota Pekalongan ini bisa lebih meriah lagi. "Sesuai filosofinya, semoga perayaan ini bisa semakin merekatkan seluruh warga Kota Pekalongan sebagai ikatan seduluran dalam membangun bersama Kota Pekalongan tercinta ini," tegasnya.

Seorang warga Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Istikharah rela datang sejak pagi untuk melihat langsung dan berebut lopis raksasa Krapyak, bersama ribuan warga lain. Dia mengaku sengaja datang ke lokasi lopis raksasa di Kelurahan Krapyak Gang 8, karena memang penggemar lopis, dan ingin ngalap berkah.

"Alhamdulillah dapat lopis walaupun sedikit. Ke sini memang sengaja, karena pertama memang suka lopis dan hitung-hitung ngalap berkah Syawalan. Tadi memang harus rebutan, karena kalau tidak rebutan pasti tidak kebagian lopisnya," tandas Istikharah.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)