Topeng Labu, Tradisi Silaturahmi Lebaran di Muarojambi yang Tetap Dipertahankan

Kamis, 05 Mei 2022 - 09:57 WIB
loading...
A A A
Ternyata di luar dugaan, aksinya ini disambut antusias dan menjadi hiburan tersendiri warga. Tidak hanya itu, masyarakat yang merasa terhibur oleh orang yang belum diketahui identitasnya itu rela memberikan apa yang dipunya.

"Masyarakat yang simpati dan terhibur, lantas memberikan makanan dan minuman," kata pria yang kerap disapa Borju ini.

Karena dinilai memiliki historis yang merakyat, pada tahun 2009 lalu oleh pegiat kebudayaan setempat melakukan sedikit riset.

Dan melalui diskusi warga, cerita rakyat tersebut diangkat menjadikan ini sebagai tradisi. Dan setiap datang Hari Raya Idul Fitri para warga Desa Muarojambi menggelar Festival Topeng Labu.

Agar lebih menarik lagi, Festival Topeng Labu tersebut diiring berbagai permainan alat musik, seperti gendang, gong, dan sebagainya.

Selanjutnya, sembari menari para pemain Topeng Labu bersilaturahmi dengan warga yang menunggu di teras rumah masing-masing.

"Setiap rumah masyarakat kita singgahi dan menari. Karena rumah masyarakat mempunyai teras, masyarakat menunggu di situ. Diiringi musik dan lantunan serta pantun," katanya.

Dia menambahkan, untuk topeng itu terbuat dari buah labu yang tumbuh di sekitar Desa Muarojmbi. Kulit buah labu yang kering dilukiskan menyerupai berbagai perasaan atau ekspresi manusia.

"Labu ini ditanam petani di sini. Karena perlu banyak resapan air, ditanam di pinggir sawah. Tumbuh menjalar. Orang kampung sini menyebutnya labu manis," tuturnya. Baca: Wisatawan Diminta Waspadai Jam Rawan Macet di Kota Batu.

Agar lebih variatif, warga membuat aneka motif. "Motifnya sesuai perasaan manusia, seperti muak, gembira, rasa bahagia, ada juga sosok menyeramkan dan ada juga lucu," ungkap Borju.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)