Cerita Polantas Tembus Kemacetan demi Menolong Wanita yang Hendak Berobat Kemoterapi
loading...
A
A
A
KARAWANG - Bripka Didin Misbahudin yang tengah sibuk mengatur lalulintas di Pos Gatur Kalihurip, Kamis malam (28/4/22), kaget ketika didatangi seorang wanita .
Sambil terisak wanita tersebut memohon agar Didin membatunya. Karena sedang sibuk mengatur arus mudik, Didin mengatakan agar wanita tersebut menunggu hinggaa dia selesai.
Namun wanita itu terus memaksanya hingga dia terpaksa berhenti dan menemui wanita tersebut dan membawanya ke pos gatur. "Ada apa ibu, saya lagi sibuk kerja," kata Didin sambil melihat wanita itu terisak.
Wanita tersebut mengaku memohon pertolongan polisi karena sedang dalan perjalanan ke Jakarta dari Bandung. "Tolong Pak polisi saya harus segera sampai Jakarta secepatnya," kata wanita tersebut.
Karena penasaran akhirnya Didin meminta wanita tersebut duduk dan menghentikan isak tangis agar bisa menceritakan kejadian sebenarnya. Akhirnya wanita tersebut menjelaskan jika dia sedang membawa ibunya yang sedang sakit kanker ke rumah sakit di Jakarta.
Namun karena ada one way kendaraan yang ditumpanginya tidak bisa masuk tol. "Gerbang tolnya arah Jakarta ditutup karena ada one way. Kami harus melintasi jalan arteri Karawang menuju pintu tol Karawang Barat yang kabarnya dibuka," katanya.
Menurut Didin, wanita tersebut mengaku jika ibunya harus menjalani kemotrapi untuk mengobati penyakit kankernya. Namun karena saat itu kemacetan di Karawang sedang dalam puncaknya hingga mobil yang ditumpangi tersendat berjam-jam sejak dari Kalihurip menuju Karawang Barat.
Didi menjadi dilema antara tugas mengatur arus mudik atau menolong karena pertimbangan kemanusiaan. "Akhirnya saya memberanikan diri lapor komandan dan menceritakan kondisi yang terjadi. Saya tidak bisa meninggalkan tugas negara, tanpa izin," kata Didin, Jumat (29/4/22).
Didin menuturkan, akhirnya dia nekat melapor komandannya ke Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono dan melapor kejadiannya. Mendengar laporannya, Kapolres Karawang langsung memerintahkan Didin agar segera menolong wanita tersebut.
Tugasnya diganti oleh personel polisi lainnya. "Saya dapat perintah agar mengawal mobil wanita tersebut hingga pintu tol Karawang Barat menembus kemacetan," katanya.
Didin menceritakan pengalaman pertamanya menembus kemacetan arus mudik. Kemacetan arus mudik sempat membuat dirinya ragu dapat ditembus. Namun karena perintah Kapolres dan juga sisi kemanusiaannya yang muncul Didin nekat menembus kemacetan.
"Hampir tidak ada celah untuk lewat karena kendaraan sedang padat sekali. Apalagi saat itu sedang one way hingga kendaraan.banyak yang melalui jalan arteri," katanya.
Menurut Didin, jarak dari Kalihurip ke pintu tol Karawang Barat sejauh 40 kilometer. Dalam kondisi normal jarak sejauh itu tidak masalah bisa ditempuh dalam 15 menit. Namun saat kemacetan mudik bisa ber jam-jam.
"Saya harus meminta pengendara lainnya untuk memberi jalan dalam keadaan macet parah. Akhirnya setelah berjuang sampai juga ke tol Karawang Barat. Saking sibuknya.saya sampai lupa nama wanita itu, karena dia langsung pergi secepatnya ke rumah sakit,” tandasnya.
Sambil terisak wanita tersebut memohon agar Didin membatunya. Karena sedang sibuk mengatur arus mudik, Didin mengatakan agar wanita tersebut menunggu hinggaa dia selesai.
Namun wanita itu terus memaksanya hingga dia terpaksa berhenti dan menemui wanita tersebut dan membawanya ke pos gatur. "Ada apa ibu, saya lagi sibuk kerja," kata Didin sambil melihat wanita itu terisak.
Wanita tersebut mengaku memohon pertolongan polisi karena sedang dalan perjalanan ke Jakarta dari Bandung. "Tolong Pak polisi saya harus segera sampai Jakarta secepatnya," kata wanita tersebut.
Karena penasaran akhirnya Didin meminta wanita tersebut duduk dan menghentikan isak tangis agar bisa menceritakan kejadian sebenarnya. Akhirnya wanita tersebut menjelaskan jika dia sedang membawa ibunya yang sedang sakit kanker ke rumah sakit di Jakarta.
Namun karena ada one way kendaraan yang ditumpanginya tidak bisa masuk tol. "Gerbang tolnya arah Jakarta ditutup karena ada one way. Kami harus melintasi jalan arteri Karawang menuju pintu tol Karawang Barat yang kabarnya dibuka," katanya.
Menurut Didin, wanita tersebut mengaku jika ibunya harus menjalani kemotrapi untuk mengobati penyakit kankernya. Namun karena saat itu kemacetan di Karawang sedang dalam puncaknya hingga mobil yang ditumpangi tersendat berjam-jam sejak dari Kalihurip menuju Karawang Barat.
Baca Juga
Didi menjadi dilema antara tugas mengatur arus mudik atau menolong karena pertimbangan kemanusiaan. "Akhirnya saya memberanikan diri lapor komandan dan menceritakan kondisi yang terjadi. Saya tidak bisa meninggalkan tugas negara, tanpa izin," kata Didin, Jumat (29/4/22).
Didin menuturkan, akhirnya dia nekat melapor komandannya ke Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono dan melapor kejadiannya. Mendengar laporannya, Kapolres Karawang langsung memerintahkan Didin agar segera menolong wanita tersebut.
Tugasnya diganti oleh personel polisi lainnya. "Saya dapat perintah agar mengawal mobil wanita tersebut hingga pintu tol Karawang Barat menembus kemacetan," katanya.
Didin menceritakan pengalaman pertamanya menembus kemacetan arus mudik. Kemacetan arus mudik sempat membuat dirinya ragu dapat ditembus. Namun karena perintah Kapolres dan juga sisi kemanusiaannya yang muncul Didin nekat menembus kemacetan.
"Hampir tidak ada celah untuk lewat karena kendaraan sedang padat sekali. Apalagi saat itu sedang one way hingga kendaraan.banyak yang melalui jalan arteri," katanya.
Menurut Didin, jarak dari Kalihurip ke pintu tol Karawang Barat sejauh 40 kilometer. Dalam kondisi normal jarak sejauh itu tidak masalah bisa ditempuh dalam 15 menit. Namun saat kemacetan mudik bisa ber jam-jam.
"Saya harus meminta pengendara lainnya untuk memberi jalan dalam keadaan macet parah. Akhirnya setelah berjuang sampai juga ke tol Karawang Barat. Saking sibuknya.saya sampai lupa nama wanita itu, karena dia langsung pergi secepatnya ke rumah sakit,” tandasnya.
(nic)