Pemda Lombok Utara Beri Bantuan 63 Kelompok Nelayan Sarana Penangkapan Ikan
loading...
A
A
A
TANJUNG - Bertempat di kantor Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (Dishublutkan) Kabupaten Lombok Utara (KLU), menyerahkan secara simbolis bantuan Sarana Penangkapan Ikan kepada 13 Ketua Kelompok Nelayan (Pokyan) yang ada di gumi Tioq Tata Tunaq, Kamis (18/6/2020).
Sebelum menyerahkan bantuan, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar mengatakan, pemerintah daerah sudah mulai melakukan aktivitas menuju normal baru, suatu kondisi di mana semua orang dapat melakukan kegiatan secara normal, namun tetap menggunakan prosedur Covid-19, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Bupati Najmul, beberapa hal itu adalah langkah-langkah persiapan seluruh lapisan masyarakat Lombok Utara menuju kondisi tatanan kehidupan normal.
"Kemarin tiyang (saya) mendapat laporan melalui WhatsApp dari Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD, di mana kemarin ini adalah hari pemulangan terakhir bagi pasien yang dirawat akibat Covid-19," terang bupati.
Dilanjutkannya, dengan dipulangkannya dua orang tersebut berarti sejak hari itu pula kondisi Kabupaten Lombok Utara berada dalam keadaan nol penyakit corona virus disease 2019. Pihaknya pun mensyukuri kondisi demikian, karena tidak terlepas dari faktor kedisiplinan epe pada (saudara sekalian-red) untuk menaati aturan pemerintah selama Covid-19 menjangkiti Lombok Utara.
Dalam konteks pemangku daerah, dijelaskan bupati, pemerintah juga telah berjuang sekuat tenaga dengan berbagai upaya agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir di Lombok Utara. Ia mengungkapkan, pemerintah daerah membutuhkan biaya yang besar untuk menangani masalah Covid-19 tersebut seraya berharap setelah angka nol kasus ini tidak ada lagi kasus berikutnya, tetapi semua orang tidak boleh lengah.
"Perlu tyang (saya) sampaikan kepada epe pada (saudara sekalian) kenapa kita sangat khawatir dengan kasus ini, karena banyak dana yang dihabiskan. Kalau Covid ini terus berlanjut maka kita tidak tahu apa yang bisa kita perbuat di KLU niki (ini). Harapan tyang (saya), bantuan yang sederhana ini dapat bermanfaat," tandasnya.
Orang nomor satu di Lombok Utara ini lantas menceritakan, pada awalnya pemerintah daerah menganggarkan bantuan bagi Wira Usaha Baru (WUB) berupa uang dengan besaran 3 juta rupiah. Akan tetapi, karena aturan yang tidak membolehkan, sehingga pihaknya mengubah kebijakan tersebut dalam bentuk barang.
"Sama dengan yang sudah diserahkan sebelumnya kepada WUB perbengkelan, perdagangan, dan kelompok tani. Hari ini kelompok nelayan," jelasnya.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan KLU Iwan Maret Asmara, S.Sos melaporkan, kelompok nelayan perwakilan dari 5 Kecamatan sejumlah 63 orang atau perwakilan dari 63 Pokyan.
Sebelum menyerahkan bantuan, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar mengatakan, pemerintah daerah sudah mulai melakukan aktivitas menuju normal baru, suatu kondisi di mana semua orang dapat melakukan kegiatan secara normal, namun tetap menggunakan prosedur Covid-19, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Bupati Najmul, beberapa hal itu adalah langkah-langkah persiapan seluruh lapisan masyarakat Lombok Utara menuju kondisi tatanan kehidupan normal.
"Kemarin tiyang (saya) mendapat laporan melalui WhatsApp dari Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD, di mana kemarin ini adalah hari pemulangan terakhir bagi pasien yang dirawat akibat Covid-19," terang bupati.
Dilanjutkannya, dengan dipulangkannya dua orang tersebut berarti sejak hari itu pula kondisi Kabupaten Lombok Utara berada dalam keadaan nol penyakit corona virus disease 2019. Pihaknya pun mensyukuri kondisi demikian, karena tidak terlepas dari faktor kedisiplinan epe pada (saudara sekalian-red) untuk menaati aturan pemerintah selama Covid-19 menjangkiti Lombok Utara.
Dalam konteks pemangku daerah, dijelaskan bupati, pemerintah juga telah berjuang sekuat tenaga dengan berbagai upaya agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir di Lombok Utara. Ia mengungkapkan, pemerintah daerah membutuhkan biaya yang besar untuk menangani masalah Covid-19 tersebut seraya berharap setelah angka nol kasus ini tidak ada lagi kasus berikutnya, tetapi semua orang tidak boleh lengah.
"Perlu tyang (saya) sampaikan kepada epe pada (saudara sekalian) kenapa kita sangat khawatir dengan kasus ini, karena banyak dana yang dihabiskan. Kalau Covid ini terus berlanjut maka kita tidak tahu apa yang bisa kita perbuat di KLU niki (ini). Harapan tyang (saya), bantuan yang sederhana ini dapat bermanfaat," tandasnya.
Orang nomor satu di Lombok Utara ini lantas menceritakan, pada awalnya pemerintah daerah menganggarkan bantuan bagi Wira Usaha Baru (WUB) berupa uang dengan besaran 3 juta rupiah. Akan tetapi, karena aturan yang tidak membolehkan, sehingga pihaknya mengubah kebijakan tersebut dalam bentuk barang.
"Sama dengan yang sudah diserahkan sebelumnya kepada WUB perbengkelan, perdagangan, dan kelompok tani. Hari ini kelompok nelayan," jelasnya.
Dalam pada itu, Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan KLU Iwan Maret Asmara, S.Sos melaporkan, kelompok nelayan perwakilan dari 5 Kecamatan sejumlah 63 orang atau perwakilan dari 63 Pokyan.