Bandung Geger, Bandar Arisan Bodong Kabur Usai Raup Rp7 Miliar dari Peserta

Jum'at, 15 April 2022 - 14:38 WIB
loading...
Bandung Geger, Bandar Arisan Bodong Kabur Usai Raup Rp7 Miliar dari Peserta
Korban dugaan penipuan modus jual beli antrean pemenang arisan bodong melapor ke Polda Jabar. Para korban mengaku dirugikan hingga Rp7 miliar atas ulah pelaku berinisial SN. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Kasus dugaan penipuan kembali membuat geger warga Bandung. Tak tanggung-tanggung, para korban mengaku rugi hingga sekitar Rp7 miliar dari kasus bermodus jual beli nomor antrean pemenang arisan bodong itu.

Merasa dirugikan, para korban akhirnya melaporkan seorang wanita berinisial SN kepada Ditreskrimum Polda Jawa Barat. Mereka menuntut tanggung jawab SN atas perbuatannya yang telah merugikan banyak orang.



Salah seorang korban, Genya Angelita mengaku tergiur mengikuti arisan yang ditawarkan SN. Pasalnya, SN mengiming-imingi keuntungan 10-20 persen dari setoran awal arisan.

Selain itu, Genya pun mengaku tergiur karena mendapat informasi sudah ada sejumlah anggota arisan yang menerima untung seperti yang dijanjikan SN.



Singkat cerita, Genya lalu menyetorkan uang arisan hingga Rp35 juta kepada SN. Menurutnya, awalnya, arisan itu berjalan lancar dan dia menerima keuntungan sesuai yang dijanjikan SN. Namun, pencairan uang mulai tersendat Maret 2022 lalu dan SN kini menghilang.

"Awalnya sempat lancar, tapi makin ke sini, seperti di bulan Maret sudah bermasalah dan sekarang orangnya menghilang," ungkap Genya di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (15/4/2022).



Korban lainnya, Anti Fatma mengungkapkan bahwa SN melakukan penipuan dengan modus jual beli nomor antrean pemenang arisan. Menurutnya, SN mulanya menawarkan nomor antrean pemenang arisan dengan harga lebih rendah.

Namun, setelah dia membeli nomor antrean, SN tak kunjung mengirimkan uang yang dijanjikan sesuai dengan tanggal pencairan. Belakangan, kata Anti, nomor pemenang arisan itu fiktif alias bodong.

"Jadi dia (pelaku) menawarkan membeli nomor antrean pemenang. Misalnya, nomor antrean bulan Juli Rp100 juta, nah ditawarkan untuk dibeli Rp90 juta. Kita tidak tau membeli yang siapa. Yang menawari si pelaku. Kita beli arisan itu, namun pelaku tidak komit dan tidak melakukan pembayaran yang telah dijanjikan. Ternyata yang menjual itu diduga tidak ada. Pelaku mengada-ada saja," bebernya.

Dikarenakan berbentuk arisan, sambung Anti, seluruh uang terkumpul di SN. Namun, kini SN tak lagi terdengar kabarnya. Menurutnya, sudah ada 67 korban dari berbagai kota dan kabupaten yang dirugikan oleh SN.

Tidak hanya di Jabar, kata Anti, korban juga ada yang berasal dari Jakarta, bahkan Makassar. Delapan orang di antaranya sudah melaporkan kasus itu ke Polda Sulsel, sedangkan korban yang berasal dari Bandung dan Jakarta memutuskan melapor ke Polda Jabar.

Menurut Anti, kerugian yang diderita oleh para korban beragam, mulai dari Rp4 juta hingga miliaran rupiah. Bahkan, jika ditetapkan, kerugian mencapai sekitar Rp7 miliar. Dia berharap, SN dapat segera diamankan polisi dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Ini kemungkinan korban masih bisa bertambah karena ada banyak orang kalau di grup dan belum semuanya melaporkan penipuan SN," katanya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo membenarkan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari korban 14 April lalu. Sebagai tindak lanjut, polisi bakal melakukan pendalaman dan mencari alat bukti.

"LP tersebut benar dilaporkan tanggal 14 April 2022, korban (yang melapor) sementara 4 orang. Akan dilidik dan pendalaman bukti," kata Ibrahim.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4968 seconds (0.1#10.140)