Mengerikan! Senjata Gear Motor Disambung Tali Ini yang Dipakai Membunuh Siswa SMA Muhammadiyah 2 Jogja

Senin, 11 April 2022 - 19:58 WIB
loading...
Mengerikan! Senjata...
Polisi menunjukkan senjata gear motor disambungkan tali beladiri warna kuning yang dipakai tersangka klitih menganiaya korban Daffa Adzin Albasith, siswa SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta hingga tewas. Foto/MPI/Erfan Erlin
A A A
JOGJAKARTA - Senjata yang dipakai untuk membunuh korban Daffa Adzin Albasith (DAA), siswa SMA Muhammadiyah 2 Jogjakarta oleh geng sekolah yang melakukan klitih ternyata mengerikan. Bentuknya berupa gear sepeda motor yang disambung dengan tali beladiri.

Mengerikan! Senjata Gear Motor Disambung Tali Ini yang Dipakai Membunuh Siswa SMA Muhammadiyah 2 Jogja


Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, lima orang tersangka kejahatan jalanan yang menewaskan DAA saat peristiwa penganiayaan di kawasan Jalan Gedongkuning pada Minggu (3/4/2022) lalu.



Kelima pelaku yakni FAS alias C pelajar berumur 18 tahun 6 bulan warga Sewon Bantul yang berperan sebagai pengendara Yamaha Nmax.

Kemudian AMH alias G yang berumur 19 tahun 11 bulan, mahasiswa asal Depok Sleman. Kemudian MMA alias F pengangguran berumur 20 tahun 3 bulan asal Sewon yang berperan sebagai pembonceng Nmax di tengah.

Selanjutnya HAA alias B, mahasiswa asal Banguntapan, Bantul, serta RS alias B pelajar berumur 18 tahun 11 bulan asal Mergangsan, Yogyakarta.

"Yang terakhir ini (RS) berperan sebagai eksekutor atau yang mengayunkan gir," ungkap Ade, Senin (11/4/2022)..

Saat kejadian, eksekutor yaitu RS yang membonceng motor Yamaha Nmax di bagian belakang turun dan menghadang di jalan. RS kemudian mengayunkan tali beladiri warna kuning yang ujungnya diikatkan gear motor. Sementara MMA sebelumnya sudah menyiapkan sarung yang ujungnya diikat batu untuk tawuran.



Ayunan gear itu kemudian menyabet dan mengenai kepala korban. Seketika korban yang dibonceng terluka dan tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.

Setelah melakukan penganiayaan berat, mereka langsung melarikan diri dan bersembunyi di rumah masing-masing.

Mereka saat bersembunyi di rumah masing-masing saling berkomunikasi melalui WA group dan sempat menyusun alibi serta berniat menghilangkan barang bukti.

Mereka menyusun strategi ketika nanti berhasil diamankan jajaran kepolisian.

Mereka menyusun skenario kronologi yang sama untuk membuat alibi atas tindakan yang mengakibatkan nyawa korban hilang. Bahkan, kelima tersangka ini juga berencana menghilangkan semua barang bukti aksi penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal.

"Sesudah sepakat, mereka kemudian keluar dari WA group," tambahnya.

Namun pihak kepolisian tidak terkecoh. Polisi bisa menyinkronkan keterangan baik dari 13 orang saksi korban ataupun warga sekitar yang melihat peristiwa tersebut, serta 24 rekaman CCTV menjadi sebuah kesimpulan di mana pelakunya mengarah ke mereka.

Kasus yang menggegerkan warga Jogjakarta ini terungkap setelah tim gabungan dari Kepolisian memeriksa 13 orang saksi dan rekaman CCTV di 24 titik. Polisi harus bekerja keras selama sepekan sampai bisa mengungkap kekerasan yang menyebabkan anak anggota DPRD Kebumen tewas.

"Ini kerja bareng kita semua sehingga berhasil mengamankan para tersangka,"tegas Direskrimum.

Pada Minggu (10/4/2022), polisi meringkus kelima pelaku. Satu persatu para pelaku penganiayaan hingga tewas menewaskan pelajar tersebut diamankan dari rumah mereka masing-masing. Mereka langsung menjalani pemeriksaan secara intensif.

"Kasus ini masih terus dalami," tandas Ade.



Polisi menuntaskan kejahatan jalanan sudah ada rentetan peristiwa yang memicu aksi penganiayaan hingga menewaskan siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Korban penganiayaan tersebut merupakan korban dari kelompok lain yang sebelumnya bersinggungan dengan kelompok pelaku.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Tampang Penganiaya...
Ini Tampang Penganiaya Satpam di Bekasi hingga Kejang-kejang
Soroti Penganiayaan...
Soroti Penganiayaan 2 Balita di Jakut, Sahroni Minta Korban Dapat Layanan Trauma Healing
Profil Ipda Endry Purwa...
Profil Ipda Endry Purwa Sefa, Pengawal Kapolri yang Bertindak Kasar pada Jurnalis di Semarang
Kejam! 2 Balita di Penjaringan...
Kejam! 2 Balita di Penjaringan Penuh Luka Akibat Disekap dan Disiksa Pacar Ibunya
Dituduh Masuk Rumah...
Dituduh Masuk Rumah Kades Tanpa Izin, Remaja Ditabrak Motor lalu Ditelanjangi Keliling Kampung
Parah! Keluarga Pasien...
Parah! Keluarga Pasien Diduga Aniaya Satpam Rumah Sakit hingga Muntah Darah dan Kejang-kejang
PT MTF Sesalkan Insiden...
PT MTF Sesalkan Insiden Pengeroyokan yang Dialami Karyawan MPP di Kendari
Gara-gara Kendaraan...
Gara-gara Kendaraan Bersenggolan, Pengemudi Mobil Bacok Ojek Online
Tukang Parkir Tewas...
Tukang Parkir Tewas Dianiaya di Minimarket Cimaung Bandung, 1 Anggota Geng Motor Ditangkap
Rekomendasi
Zelensky: China Memasok...
Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
Hyundai Palisade Hybrid...
Hyundai Palisade Hybrid Bakal Diluncurkan, Ini Bocorannya
Penembakan Massal Guncang...
Penembakan Massal Guncang Universitas Florida AS, Pelakunya Anak Polisi
Berita Terkini
Macet Horor Masih Terjadi...
Macet Horor Masih Terjadi di Jalan Cakung Cilincing Jakarta Utara
17 menit yang lalu
Contraflow Diberlakukan...
Contraflow Diberlakukan di KM 47 Tol Japek, Kendaraan Padat Merayap
20 menit yang lalu
Ini Jadwal Ibadah Jumat...
Ini Jadwal Ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta
51 menit yang lalu
PTUN Kabulkan Gugatan...
PTUN Kabulkan Gugatan Perkumpulan Lyceum Kristen, SMAN 1 Kota Bandung Terancam Disita
1 jam yang lalu
Libur Jumat Agung, Antrean...
Libur Jumat Agung, Antrean Panjang Kendaraan Mengular ke Jalur Puncak
1 jam yang lalu
Bayi Harimau Sumatra...
Bayi Harimau Sumatra Banun Kinantan Jadi Penghuni Baru Bukittinggi Zoo
1 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved