Gerombolan Monyet Kelaparan Jarah Makanan di Rumah Warga
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Warga Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat ( KBB) resah dengan datangnya gerombolan monyet liar.
Hewan primata tersebut mengincar makanan di rumah-rumah dan tidak ragu berperilaku beringas seperti hendak menyerang warga yang mencoba mengusirnya.
Kawanan monyet tersebut diduga berasal dari kawasan Hutan Cadas Gantung yang tidak jauh dari permukiman warga Kampung Andir. Warga menduga kawanan monyet liar itu terpaksa turun ke permukiman karena sumber makanan mereka di dalam hutan sudah habis. (BACA JUGA: Identitas Asli Kota Medan Itu Kota Perdagangan dan Saudagar, Bukan Kota Para Ketua)
"Kami khawatir dan takut, mungkin makanan mereka di hutan habis jadi masuk ke sini. Makanya ada juga warga yang memberi makanan karena kasihan," kata salah seorang warga, Yusuf Purwanto (38) saat ditemui, Kamis (18/6/2020).
Yusuf menyebutkan, monyet tersebut biasanya mengambil makanan apa saja yang ditemuinya. Seperti sayuran, buah-buahan, kadang mengais makanan dari tempat sampah, dan tidak jarang mencuri makanan dari warung. Pernah juga suatu waktu bunga anggrek miliknya yang ditanam di halama rumah juga dimakan oleh kawanan tersebut.
Dirinya menduga, ada sekitar 40 ekor monyet yang setiap hari masuk ke permukiman warga. Fenomena ini sudah terjadi sejak lama seiring makin sempitnya tempat habitat hewan yang berubah menjadi objek wisata yang tidak jauh dari permukiman warga. Biasanya mereka datang ke permukiman pada pagi dan sore hari untuk mencari makanan.
"Harapan warga di sini sih instansi terkait bisa mengatasi hal ini sebelum terjadi masalah yang lebih besar. Soalnya kalau tidak dikasih makan takut menyerang ke orang," tandasnya.
Hal senada diungkapkan oleh warga lainnya yang bernama Tuti (45). Dia mengaku belasan monyet tersebut sering menjarah makanan di warungnya sehingga membuat keluarganya resah. (BACA JUGA: Seorang Warga Lubuklinggau saat Mau Mandi di Sungai Malah Temukan 2 Ular Piton)
"Saya kan buka warung, jadi suka ke sini ngambil. Terakhir kemarin ngambil roti, saya pasrah saja karena kalau diusir takutnya malah balik nyerang. Tapi kalau dibiarkan dagangan saya bisa habis," keluhnya.
Hewan primata tersebut mengincar makanan di rumah-rumah dan tidak ragu berperilaku beringas seperti hendak menyerang warga yang mencoba mengusirnya.
Kawanan monyet tersebut diduga berasal dari kawasan Hutan Cadas Gantung yang tidak jauh dari permukiman warga Kampung Andir. Warga menduga kawanan monyet liar itu terpaksa turun ke permukiman karena sumber makanan mereka di dalam hutan sudah habis. (BACA JUGA: Identitas Asli Kota Medan Itu Kota Perdagangan dan Saudagar, Bukan Kota Para Ketua)
"Kami khawatir dan takut, mungkin makanan mereka di hutan habis jadi masuk ke sini. Makanya ada juga warga yang memberi makanan karena kasihan," kata salah seorang warga, Yusuf Purwanto (38) saat ditemui, Kamis (18/6/2020).
Yusuf menyebutkan, monyet tersebut biasanya mengambil makanan apa saja yang ditemuinya. Seperti sayuran, buah-buahan, kadang mengais makanan dari tempat sampah, dan tidak jarang mencuri makanan dari warung. Pernah juga suatu waktu bunga anggrek miliknya yang ditanam di halama rumah juga dimakan oleh kawanan tersebut.
Dirinya menduga, ada sekitar 40 ekor monyet yang setiap hari masuk ke permukiman warga. Fenomena ini sudah terjadi sejak lama seiring makin sempitnya tempat habitat hewan yang berubah menjadi objek wisata yang tidak jauh dari permukiman warga. Biasanya mereka datang ke permukiman pada pagi dan sore hari untuk mencari makanan.
"Harapan warga di sini sih instansi terkait bisa mengatasi hal ini sebelum terjadi masalah yang lebih besar. Soalnya kalau tidak dikasih makan takut menyerang ke orang," tandasnya.
Hal senada diungkapkan oleh warga lainnya yang bernama Tuti (45). Dia mengaku belasan monyet tersebut sering menjarah makanan di warungnya sehingga membuat keluarganya resah. (BACA JUGA: Seorang Warga Lubuklinggau saat Mau Mandi di Sungai Malah Temukan 2 Ular Piton)
"Saya kan buka warung, jadi suka ke sini ngambil. Terakhir kemarin ngambil roti, saya pasrah saja karena kalau diusir takutnya malah balik nyerang. Tapi kalau dibiarkan dagangan saya bisa habis," keluhnya.
(vit)