Blusukan ke Pasar di Sidoarjo, Khofifah Akui Ada Kendala Pasokan Minyak Goreng Curah

Sabtu, 02 April 2022 - 17:24 WIB
loading...
Blusukan ke Pasar di...
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengecek kondisi harga dan suplai bahan pokok di Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SIDOARJO - Aksi blusukan ke pasar dilakukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk memastikan harga dan pasokan bahan pokok terkendali. Sidak ini dilakukan Khofifah di Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (2/4/2022).



Bahan pokok yang dipantau oleh Khofifah mulai gula, beras, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur dan produk lainnya. Dia mengatakan, sebagian besar rata-rata harga bahan masih sesuai dengan data dari Sistem Informasi Ketersediaan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) per 1 April 2022.



Harga daging sapi berkisar di Rp113.974 per kg. Sedangkan daging ayam Rp35.787 per kg. "Memasuki awal Ramadan, saya ingin memastikan bahwa pasokan logistik bahan pangan di Pasar Larangan Sidoarjo, pada dasarnya semua stabil kecuali minyak goreng curah," ujar Khofifah, Sabtu (2/4/2022).



Selain itu, bawang merah per kg dihargai Rp27.720. Sedangkan bawang putih dihargai Rp25.961 per kg. "Untuk harga telur ayam di bawah HET sedikit, jadi Rp23.000 per kg. Yang lain seperti bawang merah hari ini stabil, tapi cenderung sedikit mengalami penurunan harga," ucap Khofifah.

Untuk harga cabai, gula, dan beras cenderung normal. Di mana, harga cabai berada di angka Rp39.191 per kg untuk cabai merah besar keriting, sedangkan cabai merah besar Rp48.461 per kg, dan untuk cabai rawit Rp40.121.

"Pasokan dan harga cabai, beras, serta gula stabil. Pada dasarnya beras dan gula ini kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Alhamdulillah, pasokan dan harganya stabil," tuturnya.



Meski begitu, menurut mantan Menteri Sosial itu, harga dan pasokan minyak goreng curah masih menjadi persoalan. Saat ini Jatim masih membutuhkan ketercukupan, dan percepatan pasokan untuk minyak goreng curah.

"Jadi ada yang sudah satu bulan ataupun dua minggu belum mendapatkan pasokan minyak goreng curah. Ini persoalan nasional yang mudah-mudahan bisa didistribusikan lebih cepat, dan lebih merata," ungkapnya.

Khofifah menyatakan, sebelumnya dirinya telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Perdagangan, dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Hal tersebut, menghasilkan pasokan minyak goreng curah dari Kalimantan. Tetapi selanjutnya otoritas pindah ke kementerian lain.

"Jadi waktu itu juga sempat didistribusikan di Pasar Larangan ini, adalah minyak goreng curah dari Kalimantan. Kemudian persediaan berikutnya setelah siap, ada perpindahan tanggung jawab dari Kemendag ke Kemenperin. Kita berharap awal Ramadhan ini pasokan minyak goreng curah bisa lancar," ujarnya.



Selain minyak goreng, dari penemuan di lapangan, Khofifah mengatakan, bahwa minyak goreng kemasan premium juga relatif mahal. Harga beli pedagang saja sudah mencapai Rp50 ribu per dua liter untuk kemasan premium.

"Dari yang kami lihat di lapangan, minyak goreng dengan kemasan premium relatif harganya cukup mahal karena tadi saya tanya ada yang mereka belinya saja sudah Rp25 ribu per liter. Sehingga pasti mereka menjual ada margin per liter dari yang dari mereka beli," tuturnya.

Meski begitu, Khofifah berharap agar selama Ramadhan ini semua bahan pokok bisa stabil suplai dan harganya. Sehingga, tidak akan ada kelangkaan bahan ataupun kenaikan harga yang signifikan.

"Jadi persoalan minyak goreng curah masih menjadi PR kita. Tapi mudah-mudahan memasuki Ramadhan ini bisa segera mendapatkan pasokan yang lebih proporsional sesuai dengan kebutuhan minyak goreng di Jawa Timur, yakni 59.000 ton per bulan. Begitu juga bahan lainnya, semoga bisa tetap stabil," harapnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3093 seconds (0.1#10.140)