Demo Tolak DOB Berujung Bentrok, Kapolda Papua: Massa Hendak Tikam Polisi

Jum'at, 01 April 2022 - 05:50 WIB
loading...
Demo Tolak DOB Berujung Bentrok, Kapolda Papua: Massa Hendak Tikam Polisi
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
NABIRE - Bentrokan massa dengan polisi saat demonstrasi menolak rencana pembentukan daerah otonomi baru ( DOB ) di Kabupaten Nabire, Papua dipicu adanya ancaman penusukan terhadap anggota polisi.

Hal itu dikemukakan Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhri. Menurutnya, aksi massa awalnya berjalan aman. “Namun beberapa oknum pendemo ada yang hendak melakukan penikaman terhadap seorang anggota polisi yang tengah melakukan negosiasi dengan massa,” katanya.


Bentrokan pun tak terhindarkan, polisi bertindak tegas membubarkan massa yang brutal dengan melepaskan tembakan peringatan untuk merendam aksi brutal massa yang melempari polisi dengan batu dan kayu.

“Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sejumlah aparat kepolisian mengalami luka-luka dan juga beberapa pendemo,” kata Kapolda Papua.

Insiden bentrokan antara massa aksi dengan aparat keamanan terjadi di depan Pasar Karang Kelurahan Pasar Karang Distrik Nabire Kabupaten Nabire, karena peserta aksi merasa kecewa tidak diberikan izin untuk melakukan aksi di Kantor DPRD Papua dan kondisi cuaca panas memicu terjadinya emosi sehingga terjadi pelemparan.

Pihak kepolisian berhasil mengamankan 11 orang peserta aksi di titik kumpul Pasar Karang yang diduga sebagai aktor provokasi melakukan tindakan anarkis terhadap aparat keamanan.



Kapolda Papua menegaskan, pihaknya akan menindak tegas kelompok provokator yang diduga menggerakkan aksi demo anarkistis tersebut.

Aksi unjuk rasa dari Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua itu menolak rencana pemekaran DOB, tolak otsus jilid II dan menuntut agar segera membebaskan Viktor Yeimo tanpa syarat dan segera berikan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua yang diikuti sekitar 500 orang.

Massa menyerang aparat kepolisian dengan batu dan kayu, aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan untuk merendam aksi brutal massa yang tidak terkontrol dengan menyerang aparat kepolisian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1497 seconds (0.1#10.140)