Mudik Dilarang, Rudy Minta Presiden Jokowi Jangan ke Solo Dulu
loading...
A
A
A
SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, keputusan pemerintah melarang warga mudik ke kampung halaman idealnya berlaku untuk semua. Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari Solo.
Menurut Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo, penerapan larangan mudik memudahkan bagi dirinya untuk mengkarantina siapa saja yang berasal dari zona merah, terutama Jakarta. Termasuk pejabat VVIP.
"Mosok kalau beliau (Presiden Jokowi) tugas negara tak karantina. Ya enggak pantas VVIP saya karantina di Graha Wisata. Jadi VVIP yang membuat aturan, ya VVIP (lepas tugas negara) jangan ke Solo dulu," kata Rudy saat melakukan pengecekan ke lokasi karantina, Jumat (24/4/2020).
Larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah, menurut Rudy, sudah sangat terlambat sekali. Pasalnya, sudah banyak para pemudik yang sudah pulang. Ini bisa dilihat dari lokasi karantina yang disediakan Pemkot Solo, penuh terisi para pemudik.
"Sekarang sudah terlanjur (banyak yang) mudik. Larangan baru muncul, kalau PNS, TNI, dan Polri tidak mudik itu wajib," katanya.
Langkah tegas telah diambil Pemerintah Kota Solo dengan mengkarantina semua pemudik ber-KTP Solo yang nekat pulang. Lokasi karantina buat para pemudik ini dikeluarkan, jauh sebelum Presiden Jokowi mengeluarkan larangan mudik.
Seperti diketahui, Pemkot Solo menyiapkan d ualokasi karantina warga yang kedapatan mudik. Hingga kini sudah ada 140 warga yang ditempatkan di tiga lokasi karantina tersebut.
Lokasi karantina itu berada di Graha Wisata Niaga, di Taman Sriwedari. Kemudian di Ndalem Joyokusuman, Gajahan, Pasar Kliwon dan terakhir di rumah milik mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo di Purwosari.
Para pemudik tersebut dikarantina selama 14 hari. Jika dalam masa karantina mereka menunjukkan gejala Covid-19, maka para pemudik tersebut akan langsung dirujuk ke RS Moewardi dan RS UNS.
Menurut Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo, penerapan larangan mudik memudahkan bagi dirinya untuk mengkarantina siapa saja yang berasal dari zona merah, terutama Jakarta. Termasuk pejabat VVIP.
"Mosok kalau beliau (Presiden Jokowi) tugas negara tak karantina. Ya enggak pantas VVIP saya karantina di Graha Wisata. Jadi VVIP yang membuat aturan, ya VVIP (lepas tugas negara) jangan ke Solo dulu," kata Rudy saat melakukan pengecekan ke lokasi karantina, Jumat (24/4/2020).
Larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah, menurut Rudy, sudah sangat terlambat sekali. Pasalnya, sudah banyak para pemudik yang sudah pulang. Ini bisa dilihat dari lokasi karantina yang disediakan Pemkot Solo, penuh terisi para pemudik.
"Sekarang sudah terlanjur (banyak yang) mudik. Larangan baru muncul, kalau PNS, TNI, dan Polri tidak mudik itu wajib," katanya.
Langkah tegas telah diambil Pemerintah Kota Solo dengan mengkarantina semua pemudik ber-KTP Solo yang nekat pulang. Lokasi karantina buat para pemudik ini dikeluarkan, jauh sebelum Presiden Jokowi mengeluarkan larangan mudik.
Seperti diketahui, Pemkot Solo menyiapkan d ualokasi karantina warga yang kedapatan mudik. Hingga kini sudah ada 140 warga yang ditempatkan di tiga lokasi karantina tersebut.
Lokasi karantina itu berada di Graha Wisata Niaga, di Taman Sriwedari. Kemudian di Ndalem Joyokusuman, Gajahan, Pasar Kliwon dan terakhir di rumah milik mantan Kakorlantas Polri Djoko Susilo di Purwosari.
Para pemudik tersebut dikarantina selama 14 hari. Jika dalam masa karantina mereka menunjukkan gejala Covid-19, maka para pemudik tersebut akan langsung dirujuk ke RS Moewardi dan RS UNS.
(abd)