Material Masjid Kantor Gubernur yang Direnovasi Siap Dilelang
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), bakal merehabilitasi Masjid Nurul Amir yang terletak di dalam kompleks Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Nomor 269.
Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulsel, Andi Eka Prasetya menuturkan, pihaknya mengambil keputusan untuk merenovasi masjid tersebut akibat kapasitasnya yang sudah tidak muat lagi untuk menampung jamaah.
"Karena sudah sekian tahun di situ, kami lakukan pengembangan agar bisa memuat semua jamaah," ungkap Eka.
Eka menyebut, selain memperluas ukuran masjid , sejumlah pembaruan juga akan dilakukan. Ornamen dan detail bangunan akan diganti dengan yang lebih baru. "Bukan pembongkaran semua, tapi pembaruan," katanya.
Eka sendiri belum mau membeberkan berapa banyak anggaran yang dialokasikan untuk renovasi masjid tersebut. Pasalnya, seluruh perhitungan biaya konstruksi menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
"Dinas PU yang punya tim teknis yang ahli dalam memperhitungkan nilai, perencanaan, dan konstruksi. Jadi kepastian estimasi anggaran itu di Dinas PU," jelas Eka.
Sebelum proses konstruksi dilakukan, masjid tersebut akan dibongkar lebih dulu. Seluruh material bangunan yang tercatat sebagai aset daerah, akan dijual dengan skema lelang.
Kepala Bidang Aset Pengelolaan Barang Milik Daerah pada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Murni, mengatakan bahwa pihaknya telah mengumumkan lelang material bangunan masjid itu.
“Objek penjualan yang dimaksud adalah 1 paket material Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen (Masjid) untuk dibongkar dalam kondisi apa adanya dengan nilai jual material Rp273.424.000, yang berlokasi di dalam Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo Nomor 269, Makassar,” jelas Murni.
Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulsel, Andi Eka Prasetya menuturkan, pihaknya mengambil keputusan untuk merenovasi masjid tersebut akibat kapasitasnya yang sudah tidak muat lagi untuk menampung jamaah.
"Karena sudah sekian tahun di situ, kami lakukan pengembangan agar bisa memuat semua jamaah," ungkap Eka.
Eka menyebut, selain memperluas ukuran masjid , sejumlah pembaruan juga akan dilakukan. Ornamen dan detail bangunan akan diganti dengan yang lebih baru. "Bukan pembongkaran semua, tapi pembaruan," katanya.
Eka sendiri belum mau membeberkan berapa banyak anggaran yang dialokasikan untuk renovasi masjid tersebut. Pasalnya, seluruh perhitungan biaya konstruksi menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
"Dinas PU yang punya tim teknis yang ahli dalam memperhitungkan nilai, perencanaan, dan konstruksi. Jadi kepastian estimasi anggaran itu di Dinas PU," jelas Eka.
Sebelum proses konstruksi dilakukan, masjid tersebut akan dibongkar lebih dulu. Seluruh material bangunan yang tercatat sebagai aset daerah, akan dijual dengan skema lelang.
Kepala Bidang Aset Pengelolaan Barang Milik Daerah pada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel, Murni, mengatakan bahwa pihaknya telah mengumumkan lelang material bangunan masjid itu.
“Objek penjualan yang dimaksud adalah 1 paket material Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen (Masjid) untuk dibongkar dalam kondisi apa adanya dengan nilai jual material Rp273.424.000, yang berlokasi di dalam Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Urip Sumoharjo Nomor 269, Makassar,” jelas Murni.