Pemprov Malut Dorong Percepatan Diagnosa Pasien yang Tunggu Hasil Swab Test
loading...
A
A
A
TERNATE - Pemerintah Provinsi Maluku Utara mendorong percepatan diagnosa bagi pasien Covid-19 yang menunggu hasil uji swab test. Ini untuk mengetahui status dan memperpendek masa tunggu di lokasi karantina.
Kepastian percepatan uji swab test disampaikan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, Samsuddin Abdul Kadir dalam dialog dinamika Maluku Utara di studio pro1 RRI Ternate, selasa (16/6/2020)
“Saat ini kami telah memiliki mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Chasan Boesoeri Ternate dan dalam waktu sehari dua mesin itu sudah dapat digunakan untuk diagnosa pemeriksaan,” ungkap Samsuddin.
Menurutnya, kalau pemeriksaan swab test sebelumnya di Laboratorium RSUD-CB Ternate menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang running-nya hanya 20 sampel perharinya, namun dengan mesin PCR yang baru dimiliki ini bisa melakukan pemeriksaan 50 hingga 90 sampel per-harinya.
“Karantina di sini jadi panjang dan lama karena sebelumnya kita harus menunggu hasil Swab test yang dikirim ke Manando, sementara di sana juga mereka lakukan pemeriksaan juga,” katanya.
Samsuddin Abdul Kadir yang juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Malut juga menyampaikan, hasil swab test yang dikirimkan ke Manado sebenarnya sudah didapati hasil tapi penyampaian tersebut hanya melalui pesan singkat dan itu belum bisa menjadi rujukan untuk diumumkan ke pasien, karena hasil tersebut akan disampaikan jika hasil swab test diberikan secara langsung ke Gugus Tugas untuk disampaikan ke pasien tersebut.
“Kadang-kadang ini menjadi masalah besar dan ada yang mengganggap kita sembunyikan, sebenarnya tidak, karena kita tidak mungkin sampaikan hasil sementara yang disampiakan melalui telepon, dan kita akan sampaikan jika tertulisnya sudah diperoleh dari laboratorium Manado,” pungkasnya.
Kepastian percepatan uji swab test disampaikan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, Samsuddin Abdul Kadir dalam dialog dinamika Maluku Utara di studio pro1 RRI Ternate, selasa (16/6/2020)
“Saat ini kami telah memiliki mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Chasan Boesoeri Ternate dan dalam waktu sehari dua mesin itu sudah dapat digunakan untuk diagnosa pemeriksaan,” ungkap Samsuddin.
Menurutnya, kalau pemeriksaan swab test sebelumnya di Laboratorium RSUD-CB Ternate menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang running-nya hanya 20 sampel perharinya, namun dengan mesin PCR yang baru dimiliki ini bisa melakukan pemeriksaan 50 hingga 90 sampel per-harinya.
“Karantina di sini jadi panjang dan lama karena sebelumnya kita harus menunggu hasil Swab test yang dikirim ke Manando, sementara di sana juga mereka lakukan pemeriksaan juga,” katanya.
Samsuddin Abdul Kadir yang juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Malut juga menyampaikan, hasil swab test yang dikirimkan ke Manado sebenarnya sudah didapati hasil tapi penyampaian tersebut hanya melalui pesan singkat dan itu belum bisa menjadi rujukan untuk diumumkan ke pasien, karena hasil tersebut akan disampaikan jika hasil swab test diberikan secara langsung ke Gugus Tugas untuk disampaikan ke pasien tersebut.
“Kadang-kadang ini menjadi masalah besar dan ada yang mengganggap kita sembunyikan, sebenarnya tidak, karena kita tidak mungkin sampaikan hasil sementara yang disampiakan melalui telepon, dan kita akan sampaikan jika tertulisnya sudah diperoleh dari laboratorium Manado,” pungkasnya.
(atk)