GKII Jemaat Parousia Gandeng Mahasiswa Papua Gelar Seminar di Semarang

Sabtu, 26 Maret 2022 - 21:49 WIB
loading...
GKII Jemaat Parousia...
Badan Pengurus Jemaat Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Parousia mengadakan seminar bersama mahasiswa Papua dan Papua Barat di Semarang. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Badan Pengurus Jemaat Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Parousia mengadakan kegiatan seminar bersama mahasiswa Papua dan Papua Barat yang kuliah di Semarang, Jawa Tengah.

Seminar tersebut pun mengangkat tema peran generasi milenial dalam membangun bangsa berdasarkan pola keteladanan Abraham. Sedangkan sub tema yang diusung yakni peran mahasiswa dan pelajar Papua aktif dalam membangun bangsa yang diberkati untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.



Pdt Dr JR Khristiyanto menyampaikan dalam materinya bahwa bangsa itu dimulai dari bagian kecil yaitu negara hingga bangsa-bangsa dunia.

“Bangsa kita yang dimulai dari bagian kecil yaitu negara dan bangsa-bangsa dunia,” ucap Khris di Aula GKII Jemaat Parousia Semarang, Sabtu (26/3/2022).

Khris pun bertanya kepada para mahasiswa, siapa yang ingin dan rindu menjadi pemimpin sukses untuk masa depan? Mahasiswa pun dengan antusias mengangkat tangannya secara bersamaan. “Saya pak pendeta,” ucap para mahasiswa sambil mengangkat tangannya.

“Bersyukur Puji Tuhan,” ucap Khris. Artinya, lanjut dia, semua menginginkan menjadi pemimpin yang berkat dan sukses untuk masa depan. Oleh karenanya jangan sampai kehidupan di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi dampak positif dan berkat untuk masyarakat.



Khris pun meminta mahasiswa membaca Al-Kitab kejadian Pasal 12 ayat 1 sampai 20. Dia menjelaskan terkait kehebatan seorang Abraham yang diakui oleh berbagai agama. “Mereka tidak bisa membantah, bahwa bapak kita Abraham adalah orang hebat yang luar biasa,” tegasnya di depan para mahasiswa Papua.

Khris mengatakan bahwa Abraham menjadi orang hebat dikarenakan mengetahui persis apa yang dirancang oleh Tuhan. Kadang-kadang kita semua ingin menjadi orang hebat tapi tidak mau patuh dan taat kepada Tuhan malah lebih patuh terhadap sifat sementara.

Khris pun bertanya kembali kepada mahasiswa, mana yang lebih tinggi statusnya dari Firman Tuhan dan Adat?. Ia pun menjelaskan bahwa kadang-kadang ada dalam adat kita yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Oleh sebab itu, maka tidak ada yang lebih tinggi dari Firman Tuhan.

Acara ini dibuka dengan persembahan lagu pujian terhadap Allah yang dipimpin oleh Melani Asso. Peserta yang hadir sekitar 80 an mahasiswa Papua dan Papua Barat yang tinggal di sekitar Semarang dan Salatiga.

Mereka kuliah di Univeristas Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas 17 Agustus (Untag), Unika Soegijapranata Semarang, STIE Semarang, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas).
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)