Pro Kontra Pembangunan Waduk Lambo, 2 Suku Adat di Nagekeo Nyaris Bentrok

NAGEKEO - Dua suku adat yang pro dan kotra pembangunan Waduk Lambo Mbay, Nagekeo nyaris bentrok. Keributan itu pecah saat keduanya bertemu di lokasi waduk yakni di Desa Rendubutowe, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Keributan dipicu akibat warga dari Kampung Kawa yang pro pembangunan hendak melakukan ritual adat namun dihalau oleh warga dari Kampung Rendu Butowe yang menolak. Beruntung keributan tidak memicu aksi kekerasan.

Kedua belah pihak saling klaim atas hak kepemilikan lokasi yang hendak dijadikan pembangunan Waduk Mambo Mbay yang merupakan proyek strategis nasional Presiden Joko Widodo. Beruntung keributan tidak sampai menimbulkan aksi anarkis.

Warga Rendu Butowe masih menolak pembangunan Waduk Lambo Mbay di lokasi karena penunjukan lahan untuk pembangunan waduk dilakukan secara sepihak tidak sesuai dengan kesepakatan yang akan mengorbankan hak hidup mereka.

Warga Rendu Botowe menghendaki agar lokasi pembangunan waduk di pindahkan ke Malawaka dan Lowopebhu. Baca: Bripda Ucok Tewas dengan Luka Tembak di Dada, saat Tangkap Buronan Pecah Kaca.

Menurut warga lahan yang ditunjuk oleh pemerintah merupakan permukiman warga, Situs budaya, tempat ibadah dan sekolah. Mereka berharap pemerintah bisa segera memudahkan lokasi pembangunan di lokasi lain. Baca Juga: Heboh! Oknum Polisi Berpangkat Aipda Tanpa Sehelai Kain Naik Motor di Jalanan Buleleng Bali.

Hingga saat ini warga masih berjaga di pintu masuk menuju waduk dan menghadang alat berat yang dikawal aparat menuju lokasi.