Gawat!, Lembang Jadi Wilayah Peredaran Narkoba Paling Tinggi di KBB
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Tiga kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi daerah paling rawan terhadap penyebaran narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya. Salah satu kecamatan itu adalah Lembang yang merupakan daerah wisata dan juga memiliki jumlah penduduk terbanyak jika dibandingkan kecamatan lain di KBB.
Badan Narkotika Nasional (BNN), KBB, telah memetakan wilayah rawan peredaran narkoba. Tiga daerah masuk menjadi daerah paling rawan berdasarkan temuan kasus sepanjang tahun 2022.
Yakni Kecamatan Lembang, Cisarua, dan Cipongkor di wilayah selatan KBB. "Lembang menjadi kecamatan paling rawan karena populasinya banyak dan banyak terdapat tempat-tempat wisata," kata Kepala BNN KBB, AKBP M Julian, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, di tahun ini peredaran narkoba jenis obat-obatan terlarang sudah berhasil diungkap di wilayah Lembang dan Cisarua. Bahkan, para pemakainya sudah direhabilitasi. Sementara untuk di Cipongkor pelakunya berhasil kabur.
Dikatakannya, dari pengungkapan kasus obat-obatan terlarang di tiga wilayah tersebut, Kecamatan Lembang menjadi daerah paling banyak barang buktinya. Yakni sebanyak 989 obat-obatan terlarang, seperti merek Trihexyphenidyl 85 butir, Tramadol 263 butir, dan Heximer 641 butir.
Korban narkotika tersebut pada umumnya berusia pelajar. Mereka itu didorong untuk rehabilitasi, agar tidak putus sekolah. BNN KBB juga telah menyiapkan lokasi rehabilitasi khusus di Ponpes Darul Inayah, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB.
"Nanti akan ada pilot project kaitan dengan ponpes yang membantu tugas pemerintah dan BNN dalam hal rehabilitasi korban narkotika," tandasnya.
Badan Narkotika Nasional (BNN), KBB, telah memetakan wilayah rawan peredaran narkoba. Tiga daerah masuk menjadi daerah paling rawan berdasarkan temuan kasus sepanjang tahun 2022.
Yakni Kecamatan Lembang, Cisarua, dan Cipongkor di wilayah selatan KBB. "Lembang menjadi kecamatan paling rawan karena populasinya banyak dan banyak terdapat tempat-tempat wisata," kata Kepala BNN KBB, AKBP M Julian, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, di tahun ini peredaran narkoba jenis obat-obatan terlarang sudah berhasil diungkap di wilayah Lembang dan Cisarua. Bahkan, para pemakainya sudah direhabilitasi. Sementara untuk di Cipongkor pelakunya berhasil kabur.
Dikatakannya, dari pengungkapan kasus obat-obatan terlarang di tiga wilayah tersebut, Kecamatan Lembang menjadi daerah paling banyak barang buktinya. Yakni sebanyak 989 obat-obatan terlarang, seperti merek Trihexyphenidyl 85 butir, Tramadol 263 butir, dan Heximer 641 butir.
Korban narkotika tersebut pada umumnya berusia pelajar. Mereka itu didorong untuk rehabilitasi, agar tidak putus sekolah. BNN KBB juga telah menyiapkan lokasi rehabilitasi khusus di Ponpes Darul Inayah, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, KBB.
"Nanti akan ada pilot project kaitan dengan ponpes yang membantu tugas pemerintah dan BNN dalam hal rehabilitasi korban narkotika," tandasnya.
(don)