Tembus 40 Orang, Penambahan Pasien Positif di Jabar Bertambah Signifikan

Selasa, 16 Juni 2020 - 21:14 WIB
loading...
Tembus 40 Orang, Penambahan Pasien Positif di Jabar Bertambah Signifikan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Agung Bakti
A A A
BANDUNG - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Jawa Barat kembali mengalami penambahan signifikan, yakni sebanyak 40 orang setelah beberapa hari terakhir kurang dari 20 orang.

Dengan adanya penambahan 40 pasien positif baru tersebut, Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 (Pikobar) kembali mengoreksi jumlah total pasien positif COVID-19 di Provinsi Jabar menjadi 2.662 orang.

Data statistik yang ditampilkan laman Pikobar pada Selasa (16/6/2020) pukul 19.44 WIB tersebut juga memuat jumlah pasien positif aktif di Jabar yang kini mencapai 1.349 orang atau bertambah 31 orang dibandingkan hari sebelumnya. (Baca juga: Terbongkar, 2 Napi di Bengkulu Selundupkan Sabu Pakai Termos Air ke Lapas )

Adapun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.151 orang setelah adanya penambahan pasien sembuh sebanyak 9 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan meninggal dunia nihil atau tetap sebanyak 162 orang.

Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tersebar di 27 kabupaten/kota dimana Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kota Bandung tetap menjadi daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif terbanyak. Di Kota Depok, total kasus positif COVID-19 tercatat 586 kasus, disusul Kota Bekasi 499 kasus, dan Kota Bandung 344 kasus. (Baca juga: Polisi Gerebek Balapan Liar, Puluhan Kendaraan Diamankan )

Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 211 kasus disusul Kabupaten Bekasi 188 kasus, Kota Bogor 124 kasus, Kota Cimahi 87 kasus, Kabupaten Bandung 75 kasus, Kabupaten Bandung Barat 57 kasus, dan Kabupaten Subang 51 kasus.

Lalu, di Kota Sukabumi 49 kasus, Kabupaten Purwakarta 27 kasus, Kota Tasikmalaya 26 kasus, Kabupaten Indramayu 21 kasus, dan Kabupaten Garut 21 kasus, dan Kabupaten Sukabumi 20 kasus.

Selanjutnya, Kabupaten Karawang 20 kasus, Kabupaten Kuningan 16 kasus, Kabupaten Sumedang 16 kasus, Kabupaten Cianjur 16 kasus, Kabupaten Cirebon 13 kasus, dan Kota Cirebon 11 kasus.

Lalu, Kota Banjar 7 kasus, Kabupaten Ciamis 6 kasus, Kabupaten Tasikmalaya 5 kasus, dan Kabupaten Majalengka 5 kasus. Kabupaten Pangandaran tetap menjadi daerah dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 paling sedikit di Jabar sebanyak 3 kasus.

Laman Pikobar juga mengoreksi data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP). Total ODP tercatat 52.852 orang dimana 49.806 orang atau 94,24 persen di antaranya telah selesai dipantau dan 3.046 orang atau 5,76 persen lainnya masih dalam pemantauan.

Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini tercatat 9.665 orang dimana 8.410 orang atau 87,11 persen di antaranya telah selesai menjalani pengawasan dan 1.245 orang atau 12,89 persen lainnya masih dalam pengawasan.

Sekretaris dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad mengakui, kenaikan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Jabar masih fluktuatif.

"Angka positif di Jabar masih fluktuatif, ada kenaikan tapi turun lagi. Ada di atas 50 (orang), ada di bawah 20," ungkap Daud dalam konferensi pers yang juga digelar secara virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/6/2020).

Dengan kondisi tersebut, lanjut Daud, dibutuhkan upaya kolabotatif bersama seluruh unsur masyarakat, agar masyarakat luas menerapkan protokol kesehatan ketat guna menekan potensi penyebaran COVID-19 di Provinsi Jabar.

"Masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan 3 M plus-plus ya. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker. Plus-plusnya menjauhi kerumunan, menghindari tangan menyentuh muka, dan berupaya makan sehat serta berolahraga supaya imun meningkat," papar Daud.

Daud juga mengakui, peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Jabar tak lepas dari semakin gencarnya pelaksanaan tes COVID-19 secara masif.

"Berdasarkan data yang kami dapatkan, rapid tes dan PCR (polymerase chain reaction) sudah mencapai 200.000-an dimana 80.000-an di antaranya swab test (PCR)," sebut Daud.

Daud menambahkan, tes COVID-19 akan terus berlanjut, agar target pengetesan terhadap 300.000 penduduk atau 0,6 persen dari total populasi seusai rekomendasi World Health Organization (WHO) dapat segera tercapai.

"Kalau sudah mencapai (target), tentunya kita tidak stop di sana. Kalau alatnya masih ada kita masih akan terus melakukan tes masif ini, sehingga memperoleh keyakinan bahwa COVID-19 ini bisa benar-benar di lokalisir," tandasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0770 seconds (0.1#10.140)