Tanggulangi Pengangguran Usia Produktif, Disnaker Cimahi Jalin Kemitraan dengan BLK

Minggu, 20 Maret 2022 - 06:28 WIB
loading...
Tanggulangi Pengangguran Usia Produktif, Disnaker Cimahi Jalin Kemitraan dengan BLK
Pemkot Cimahi jalin kemitraan dengan BLK untuk menanggulangi pengangguran produktif.Foto/ilustrasi
A A A
CIMAHI - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi menyebut angka pengangguran sampai sekarang masih menjadi yang tertinggi di Jawa Barat.

Mengacu data 2021 tercatat angaka pengangguran di Kota Cimahi mencapai 38.193 orang atau 13,07% dari total angkatan kerja yang mencapai 292.252 orang.

Kepala Disnaker Kota Cimahi, Yanuar Taufik mengatakan, bakal terus berupaya mengentaskan masalah pengangguran di Kota Cimahi. Salah satunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi pekerja lokal bekerja sama dengan industri dan Balai Latihan Kerja (BLK).

Baca juga: Dipercaya Punya Kasiat, Air dan Tanah Makam Embah Dalem Jagat Sakti Turut Ditanam di IKN

"Angka pengangguran di Cimahi masih cukup tinggi, makanya konsep kami saat ini menjalin kerja sama dengan industri dan BLK untuk menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri," tuturnya, Sabtu (19/3/2022).

Dikatakannya, jumlah angka pengangguran relatif turun sedikit dari tahun 2020 yang mencapai 39.436 atau 13,30%. Namun itu tetap menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya, mengingat banyak dari mereka merupakan kalangan usia produktif.

Beberapa alasan yang membuat masih tingginya angka pengangguran di Kota Cimahi dikarenakan belum tingginya angka serapan kerja. Meskipun serapan kerja dari sektor UMKM cukup lumayan banyak tapi dari sektor industri kebalikannya dikarenakan kondisi pandemi COVID-19.

"Memang ada pengurangan angka pengangguran dibandingkankan tahun 2020, tapi dari data BPS masih terbilang tinggi. Salah satunya karena penyerapan pekerja dari industri belum tinggi," ujarnya.

Menurutnya, peningkatan jumlah warga Kota Cimahi yang menganggur dimulai tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Banyak perusahaan yang terdampak sehingga tidak sedikit yang merumahkan hingga melakukan Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) massal.

"Kita tidak menyalahkan COVID-19 tapi memang faktanya seperti itu. Apalagi sebagian besar industri di Kota Cimahi adalah garmen dan tekstil yang sistem produksinya massal," kata dia.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2077 seconds (0.1#10.140)