Terseret Banjir, Nenek 79 Tahun di Bandung Ditemukan Tewas
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang warga bernama Turyati (79) ditemukan meninggal dunia di proyek KCIC, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (14/3/2022). Korban diduga terseret arus banjir yang terjadi sejak kemarin malam.
Informasi Basarnas Bandung, korban ditemukan pada pukul 10.40 WIB. Menurut Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah, pukul 07.00 WIB tadi pagi Tim SAR Gabungan melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada warga yang perlu dievaluasi.
Baca juga: Bocah 7 Tahun Diduga Tenggelam di Kubangan Galian Pasir, BPBD Siagakan Perahu Karet
Namun tim mendapat informasi satu orang terseret arus saat banjir tadi malam. Sehingga tim dikerahkan untuk mengupayakan pencarian korban. "Pukul 10.40 WIB korban ditemukan selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Rancaekek Kulon untuk di serah terimakan ke pihak keluarga korban, " jelas dia.
Tak hanya itu, hingga pukul 01.14 WIB Tim SAR Gabungan mengevakuasi 23 warga terdampak banjir di Rancaekek Kulon Kabupaten Bandung. Sampai pada Pukul 02.40 WIB Tim SAR Gabungan melaksanakan Patroli di sekitar lokasi banjir dan keadaan di sekitar lokasi sudah berangsur surut serta aman.
Adapun jumlah KK terdampak banjir yaitu 476 KK dengan TMA terakhir kurang lebih 30 sentimeter. Adapun banjir diakibatkan karena jebolnya tanggul karena tingginya intensitas hujan di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung pada Minggu (13/03) pukul 21.00 WIB.
"Adapun kendala pada proses evakuasi yaitu arus yang sangat deras dan akses jalan terlalu sempit sehingga proses evakuasi di laksanakan secara manual dengan tali dan alat apung karena LCR tidak dapat digunakan, " jelas dia.
Unsur SAR terlibat Kantor SAR Bandung, Brimob Polda Jabar, Polsek Rancaekek, Koramil Rancaekek, BPBD Prov. Jabar, PASSER, PSDA Citarum, BBS Citarum, Rumah Zakat Rancaekek, Brigade Penolong Pramuka Kwarcab Kab. Bandung dan Aparat Desa Rancaekek Kulon.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
Informasi Basarnas Bandung, korban ditemukan pada pukul 10.40 WIB. Menurut Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah, pukul 07.00 WIB tadi pagi Tim SAR Gabungan melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada warga yang perlu dievaluasi.
Baca juga: Bocah 7 Tahun Diduga Tenggelam di Kubangan Galian Pasir, BPBD Siagakan Perahu Karet
Namun tim mendapat informasi satu orang terseret arus saat banjir tadi malam. Sehingga tim dikerahkan untuk mengupayakan pencarian korban. "Pukul 10.40 WIB korban ditemukan selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Rancaekek Kulon untuk di serah terimakan ke pihak keluarga korban, " jelas dia.
Tak hanya itu, hingga pukul 01.14 WIB Tim SAR Gabungan mengevakuasi 23 warga terdampak banjir di Rancaekek Kulon Kabupaten Bandung. Sampai pada Pukul 02.40 WIB Tim SAR Gabungan melaksanakan Patroli di sekitar lokasi banjir dan keadaan di sekitar lokasi sudah berangsur surut serta aman.
Adapun jumlah KK terdampak banjir yaitu 476 KK dengan TMA terakhir kurang lebih 30 sentimeter. Adapun banjir diakibatkan karena jebolnya tanggul karena tingginya intensitas hujan di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung pada Minggu (13/03) pukul 21.00 WIB.
"Adapun kendala pada proses evakuasi yaitu arus yang sangat deras dan akses jalan terlalu sempit sehingga proses evakuasi di laksanakan secara manual dengan tali dan alat apung karena LCR tidak dapat digunakan, " jelas dia.
Unsur SAR terlibat Kantor SAR Bandung, Brimob Polda Jabar, Polsek Rancaekek, Koramil Rancaekek, BPBD Prov. Jabar, PASSER, PSDA Citarum, BBS Citarum, Rumah Zakat Rancaekek, Brigade Penolong Pramuka Kwarcab Kab. Bandung dan Aparat Desa Rancaekek Kulon.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
(msd)