Tinjau Perkebunan di Subang, Letjen Cantiasa: Pembudidayaan Tanaman Sereh akan Diterapkan di Papua

Jum'at, 11 Maret 2022 - 10:06 WIB
loading...
Tinjau Perkebunan di...
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke sentra perkebunan dan pengolahan tanaman sereh di Subang. Foto SINDOnews
A A A
SUBANG - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke sentra perkebunan dan pengolahan tanaman sereh di Kampung Babakan Tisuk, Desa Cipancar, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang, Selasa (8/3/2022). Perkebunan sereh ini dikelola oleh Kelompok Tani Putra Atsiri.

Dalam kunker ini, Letjen TNI I Nyoman Cantiasa didampingi Pejabat Utama (PJU) Kogabwilhan III. I Nyoman mengatakan, kunker tersebut merupakan tindak lanjut perintah Panglima TNI sesuai Instruksi Presiden RI, Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.



TNI, jelasnya, selain memberikan pengamanan, juga mendukung program pemerintah daerah melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial baik di daerah pedalaman, terjauh, terpencil, termasuk di Papua dan Papua Barat.

“Implemetasinya di lapangan adalah bagaimana kita coba memfasilitasi, membina dan mendampingi masyarakat Papua dalam membangun wilayahnya di bidang pertanian, perkebunan, perikanan yang merupakan potensi yang luar biasa yang bila diolah dan dikembangkan akan sangat membantu kesejahteraan masyarakat papua dan Papua Barat melalui kegiatan Binter,” beber Letjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Menurut Letjen TNI I Nyoman, model pembudidayaan tanaman sereh dan produksi minyak atsiri yang dikembangkan di Subang bisa dijadikan contoh yang bisa dikembangkan di Papua . "Ini menjadi model program kami untuk bisa kita sebarkan di sana. Kita coba perkenalkan, sosialisasi dan kita akan bawa tim pendamping ahli pertanian," ungkapnya.

Lanjut Letjen, pihaknya akan memfasilitasi, mencari solusi dengan berkoordinasi pemerintah daerah termasuk kementerian dan lembaga serta pengusaha untuk memberi pelatihan dan meyiapkan SDM.

"Kita suport masyarakat Papua, kita ajak, dorong yang punya niat bakat, kemauan untuk menjadi pengusaha dibidang pertanian dan perkebunan. Mereka kita didik, kita siapkan, kita latih di Subang sebulan kemudian mereka balik kita dampingi untuk membangun tanah Papua," papar Letjen TNI I Nyoman.

Menurutnya, salah satu alternatif yang coba ditawarkan di Papua adalah perkebunan sereh. Sebab, bibitnya mudah, tidak terlalu susah perawatannya dan karakteristik tanahnya cocok. Baca juga: Selain Menurunkan Kolesterol, Ini Manfaat Serai Bagi Kesehatan

"Enam bulan langsung dipanen dan bertahan 12 tahun. Tanamannya tidak rewel karena setelah dipanen langsung daunnya bisa diolah, disuling. Para pengusaha siap tampung dan membelinya melalui koperasi bahkan bisa langsung dieksport sehingga perekonomian masyarakat semakin baik ” kata Letjen Nyoman.

Model program ini, tambahnya, akan menjadi salah satu alternatif soft approach dalam penyelesaian masalah di Papua. "Karena masalah Papua bisa karena banyaknya pengangguran, kemiskinan, bahkan ketimpangan sosial yang tinggi,” pungkas Nyoman.

Sementara itu, Asep Kurnia selaku Ketua UMKM Kelompok Tani Putra Atsiri menjelaskan, produksi minyak atsiri dari tanaman sereh dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun rumah tangga, dan kosmetik. "Minyak astiri ini tahan lama dan tidak membusuk bila disimpan dalam jangka waktu lama, justru semakin lama semakin baik kualitasnya," jelasnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4848 seconds (0.1#10.140)