Longsor di Muba 4 Hari Berturut, Robohkan Tangga Raja dan Sejumlah Ternak Ikut Tertimbun
loading...
A
A
A
MUBA - Bencana tanah longsor terjadi empat hari berturut di Dusun 1 Desa Keban I Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Akibat kejadian tersebut, bangunan Tangga Raja yang menjadi akses bagi warga untuk mandi dan mencuci di sungai, hanyut. Selain itu beberapa hewan ternak warga juga ikut tertimbun material longsor.
Ketua RT 1 Desa Keban I Kecamatan Sanga Desa, Priyandi (39) mengatakan, peristiwa longsor terjadi persis di depan rumahnya. Tanah longsor pertama kali terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (6/3/2022). Kemudian keesokan harinya, lanjut Priyandi, terjadi longsor susulan selama empat hari berturut-turut hingga puncaknya membuat akses jalan di depan rumahnya terputus.
“Awalnya beberapa hari lalu hanya sedikit yang longsor , selang beberapa jam terjadi longsor susulan sampai Tangga Raja yang ada di sana ambles ke bawah. Besoknya terjadi lagi longsor susulan di siang hari. Sejumlah hewan ternak yang terseret longsor diantaranya 2 ekor Kambing, 1 ekor Sapi, serta 6 ekor Ayam. Terakhir, puncaknya terjadi semalam mulai pukul 00.00-02.00 WIB," ujar Priyandi, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, longsor diawali pohon patah yang diakibatkan oleh kabel listrik yang mengencang, kemudian disusul suara gemuruh tanah dan aspal jalan yang ambles. "Saat mendengar suara itu, saya langsung keluar rumah, lihat tiang listrik sudah ada yang roboh. Kemudian saya langsung mematikan meteran listrik di rumah dan membangunkan keluarga saya. Barulah beberapa saat kemudian terjadi longsor besar," ungkapnya.
Dijelaskan Priyandi, peristiwa longsor tersebut membuat banyak warga lainnya trauma serta waswas. Bagaimana tidak, saat ini retakan tanah akibat longsor tersebut hanya berjarak kurang lebih setengah meter dari rumahnya.
"Saya dan keluarga sangat was-was, takut sewaktu-waktu saat tidur rumah kami hanyut ke dalam sungai. Bisa dilihat sendiri saat retakan tanah hanya sekitar setengah meter lagi dari depan rumah saya. Selain saya, beberapa kediaman warga lainnya kini dalam kondisi sangat rawan," katanya.
Selain memutus akses jalan desa, longsor yang terjadi akibat hujan deras tersebut juga membuat dua tiang listrik roboh dan pipa distribusi PDAM putus. Hal ini membuat distribusi listrik dan air bersih ke puluhan rumah warga menjadi terganggu.
Atas kejadian tersebut, Priyandi berharap agar pemerintah bisa cepat tanggap dalam mengatasi musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun 1 Desa Keban I. "Saat ini kami sangat khawatir adanya longsor susulan. Kalau bisa dibangun dinding penahan longsor secara permanen, supaya kami tidak cemas lagi. Bila perlu kami di relokasi dari sini," ujarnya.
Sementara itu Camat Sanga Desa, Hendrik mengimbau masyarakat setempat yang rumahnya berada di sekitar tebing sungai untuk siaga dan waspada. "Sudah saya sampaikan ke Kades untuk memberikan himbauan agar warga yang rumahnya di bantaran Sungai siaga. Bahkan bila perlu untuk antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan akibat longsor susulan, untuk sementara bisa mengungsi dulu ke tempat lebih aman, sembari menunggu tindak lanjut dari pihak Kabupaten dan instansi terkait," ungkap Camat.
Hendrik mengatakan, bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian di Desa Keban I ke pihak Kabupaten Musi Banyuasin, dan tim dari Kabupaten segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung lokasi tanah longsor. "Tadi tim Kabupaten sudah ada yang turun ke lapangan. Mewakili masyarakat Desa Keban I saya berharap agar peristiwa ini bisa ditindaklanjuti secepat mungkin sebelum ada korban jiwa," katanya.
Lihat Juga: Pencarian Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo Terus Berlanjut, Keluarga Menanti Kabar dengan Cemas
Ketua RT 1 Desa Keban I Kecamatan Sanga Desa, Priyandi (39) mengatakan, peristiwa longsor terjadi persis di depan rumahnya. Tanah longsor pertama kali terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (6/3/2022). Kemudian keesokan harinya, lanjut Priyandi, terjadi longsor susulan selama empat hari berturut-turut hingga puncaknya membuat akses jalan di depan rumahnya terputus.
“Awalnya beberapa hari lalu hanya sedikit yang longsor , selang beberapa jam terjadi longsor susulan sampai Tangga Raja yang ada di sana ambles ke bawah. Besoknya terjadi lagi longsor susulan di siang hari. Sejumlah hewan ternak yang terseret longsor diantaranya 2 ekor Kambing, 1 ekor Sapi, serta 6 ekor Ayam. Terakhir, puncaknya terjadi semalam mulai pukul 00.00-02.00 WIB," ujar Priyandi, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, longsor diawali pohon patah yang diakibatkan oleh kabel listrik yang mengencang, kemudian disusul suara gemuruh tanah dan aspal jalan yang ambles. "Saat mendengar suara itu, saya langsung keluar rumah, lihat tiang listrik sudah ada yang roboh. Kemudian saya langsung mematikan meteran listrik di rumah dan membangunkan keluarga saya. Barulah beberapa saat kemudian terjadi longsor besar," ungkapnya.
Dijelaskan Priyandi, peristiwa longsor tersebut membuat banyak warga lainnya trauma serta waswas. Bagaimana tidak, saat ini retakan tanah akibat longsor tersebut hanya berjarak kurang lebih setengah meter dari rumahnya.
"Saya dan keluarga sangat was-was, takut sewaktu-waktu saat tidur rumah kami hanyut ke dalam sungai. Bisa dilihat sendiri saat retakan tanah hanya sekitar setengah meter lagi dari depan rumah saya. Selain saya, beberapa kediaman warga lainnya kini dalam kondisi sangat rawan," katanya.
Selain memutus akses jalan desa, longsor yang terjadi akibat hujan deras tersebut juga membuat dua tiang listrik roboh dan pipa distribusi PDAM putus. Hal ini membuat distribusi listrik dan air bersih ke puluhan rumah warga menjadi terganggu.
Atas kejadian tersebut, Priyandi berharap agar pemerintah bisa cepat tanggap dalam mengatasi musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun 1 Desa Keban I. "Saat ini kami sangat khawatir adanya longsor susulan. Kalau bisa dibangun dinding penahan longsor secara permanen, supaya kami tidak cemas lagi. Bila perlu kami di relokasi dari sini," ujarnya.
Sementara itu Camat Sanga Desa, Hendrik mengimbau masyarakat setempat yang rumahnya berada di sekitar tebing sungai untuk siaga dan waspada. "Sudah saya sampaikan ke Kades untuk memberikan himbauan agar warga yang rumahnya di bantaran Sungai siaga. Bahkan bila perlu untuk antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan akibat longsor susulan, untuk sementara bisa mengungsi dulu ke tempat lebih aman, sembari menunggu tindak lanjut dari pihak Kabupaten dan instansi terkait," ungkap Camat.
Hendrik mengatakan, bahwa pihaknya sudah melaporkan kejadian di Desa Keban I ke pihak Kabupaten Musi Banyuasin, dan tim dari Kabupaten segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung lokasi tanah longsor. "Tadi tim Kabupaten sudah ada yang turun ke lapangan. Mewakili masyarakat Desa Keban I saya berharap agar peristiwa ini bisa ditindaklanjuti secepat mungkin sebelum ada korban jiwa," katanya.
Lihat Juga: Pencarian Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo Terus Berlanjut, Keluarga Menanti Kabar dengan Cemas
(don)