Gelombang tinggi, banyak nelayan alih profesi

Selasa, 08 Januari 2013 - 15:16 WIB
Gelombang tinggi, banyak nelayan alih profesi
Gelombang tinggi, banyak nelayan alih profesi
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 70 nelayan Pantai Congot, Kulonprogo, Jawa Tengah (Jateng), tak melaut sejak empat hari lalu. Kondisi itu dikarenakan gelombang air laut yang cukup tinggi hinga mencapai tujuh meter.

Menurut seorang nelayan Sariman (48), dengan ketinggian ombak mencapai 6-7 meter, tidak satupun nelayan yang berani melaut. Maka, tak pelak jika banyak nelayan yang kemudian beralih profesi untuk menutupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Daripada menganggur, para nelayan mengisi waktu dengan mengumpulkan kayu bakar dari sampah yang banyak berserakan di pantai. Hasilnya dijual, satu kubik Rp20 ribu. Memang tidak cukup. Tetapi lumayan sambil menunggu ombak kembali kondusif,” kata Sariman, di Pantai Congot, Kulonprogo, Selasa (8/1/2013).

Dia mengatakan, sebenarnya, jika bisa melaut hasil tangkapan sedang bagus. Karena musim ini diketahui sedang musim ikan bawal, tenggiri, dan layur yang harganya cukup menjanjikan. Harga bawal berkisar Rp35- Rp147 ribu per kilo, layur Rp26 ribu, dan tenggiri Rp45-Rp50 ribu per kilo.

"Sekali melaut kami bisa mendapat hasil Rp300-Rp400 ribu. Kalau lagi bagus malah bisa berlipat mencapai Rp1 -Rp2 juta," katanya.

Nelayan lain, Wito Darsono (53) mengatakan, selama tidak melaut nelayan kehilangan penghasilan. Sambil menunggu ombak kecil, mereka mengumpulkan kayu bakar.

Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Subandi mengatakan, tinggi gelombang di Pantai Selatan Jawa cenderung terus meningkat sejak 13 Desember lalu.

Awalnya ketinggian gelombang hanya 2,5 meter dan sekarang mencapai empat meter lebih, dan ini diprediksi masih akan naik terus.

“Gelombang tinggi ini terjadi karena munculnya pusat tekanan rendah di timur Nusa Tenggara hingga Sumatera. Ada sekira lima pusat tekanan rendah. Sehingga menyebabkan angin kencang dengan kecepatan 35 km per jam yang memicu gelombang tinggi,” katanya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0816 seconds (0.1#10.140)