Peringatan Puncak Harlah NU di Sumsel Sukses Gerakkan Perekonomian Kerakyatan
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan rasa bangganya karena Sumsel dipilih sebagai tuan rumah perhelatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) Wilayah Barat ke-96 tahun dan berjalan sukses. Bahkan perayaan ini sangat luar biasa karena bersamaan dengan program peremajaan sawit rakyat.
"Ini sangat istimewa bagi kami karena Sumsel dipilih sebagai tuan Harlah NU sekaligus melaksanakan program peremajaan sawit rakyat," kata Herman Deru saat hadir pada Puncak Rangkaian Harlah NU Wilayah Barat ke-96 tahun, pembukaan Workshop Lingkungan dan Temu Petani Nadhlatul Ulama bertempat di Main Dinning Hall Sport Center Jakabaring Palembang, Jumat (4/3).
Menurutnya perayaan HUT NU saat ini merupakan perayaan yang sangat produktif. Sebab perayaan ini bertepatan dengan menunjukan bukti konkrit dalam menjalankan program peremajaan sawit rakyat bahkan Sumsel menjadi bagian yang mendapatkan program itu di Desa Kencana Mulia Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim.
"Langkah ini sangat ditunggu oleh para Nadliyin bahkan kedepan bukan hanya di kelapa sawit tapi komoditas lainnya. Mudah-mudahan program ini juga dirasakan oleh seluruh PC NU se Sumatera," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato mengapresiasi NU pada peringatan Harlah ini telah menggerakan perekonomian rakyat dengan tema bagaimana membuat petani sejahtera.
"Ke depan kami berharap bahwa perekonomian kerakyatan terus digalakkan dan NU bisa membantu pemerintah mensosialisasikan sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan dalam menggeliakan penanaman melalui sektor pertanian," lanjutnya.
Tahun ini juga lanjutnya pemerintah telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan dana yang cukup besar bahkan suku bunga yang sangat kecil.
"Kami siapkan KUR tahun ini sebesar Rp383 triliun dengan bunga tiga persen, ini bisa menjadi kesempatan bagi pelakau UMKM agar ini didorong," katanya.
Di sisi lain, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengaku dipilihnya Palembang sebagi salah pelaksanaan Harlah karena Palembang ini adalah Sriwijaya. Di mana Sriwijaya peradaban berskala Nusantara yang paling tua tercatat dalam sejarah.
Dalam rangkaian harlah ini juga lanjutnya NU bersama pemerintah melakukan program peremajaan sawit rakyat dan ini nanti akan dikembangkan lebih luas lagi.
"Tadi kita juga telah melakukan penandatanganan kerja sama antara PBNU GAPKI dan BDPPKS, hal ini ini adalah wujud gagasan NU denga pemerintah untuk berupaya mengiktiarkan kemakmuran dan sekaligus merawat alam. Artinya lestari alamnya sejahtera petaninya. Terima kasih kepada pemerintah yang telah bekerja sama dengan NU," tutupnya.
Pada acara peringatan Harlah NU ke-96 tahun dilakukan peresmian dan penandatanganan prasasti Institut Teknologi dan Sains NU Sriwijaya Sumsel oleh Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato, Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua PWNU KH. Amiruddin Nahrawi.
Turut hadir Menteri Perindutrian RI, Agus Gumiwang, Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Ketua PBNU, KH. Nusron Wahid, Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB.H. Ace Hasan, Anggota Komisi III DPR RI, Kahar Muzakir.
Kemudian Direktur Utama BPDP-KS Eddy Abdurrachman, Ketua DPRD Sumsel, R.A Noeringhati, Ketua PWNU KH. Amiruddin Nahrawi serta para Pengurus NU Wilayah Cabang se Wilayah Barat.
"Ini sangat istimewa bagi kami karena Sumsel dipilih sebagai tuan Harlah NU sekaligus melaksanakan program peremajaan sawit rakyat," kata Herman Deru saat hadir pada Puncak Rangkaian Harlah NU Wilayah Barat ke-96 tahun, pembukaan Workshop Lingkungan dan Temu Petani Nadhlatul Ulama bertempat di Main Dinning Hall Sport Center Jakabaring Palembang, Jumat (4/3).
Menurutnya perayaan HUT NU saat ini merupakan perayaan yang sangat produktif. Sebab perayaan ini bertepatan dengan menunjukan bukti konkrit dalam menjalankan program peremajaan sawit rakyat bahkan Sumsel menjadi bagian yang mendapatkan program itu di Desa Kencana Mulia Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim.
"Langkah ini sangat ditunggu oleh para Nadliyin bahkan kedepan bukan hanya di kelapa sawit tapi komoditas lainnya. Mudah-mudahan program ini juga dirasakan oleh seluruh PC NU se Sumatera," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato mengapresiasi NU pada peringatan Harlah ini telah menggerakan perekonomian rakyat dengan tema bagaimana membuat petani sejahtera.
"Ke depan kami berharap bahwa perekonomian kerakyatan terus digalakkan dan NU bisa membantu pemerintah mensosialisasikan sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan dalam menggeliakan penanaman melalui sektor pertanian," lanjutnya.
Tahun ini juga lanjutnya pemerintah telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan dana yang cukup besar bahkan suku bunga yang sangat kecil.
"Kami siapkan KUR tahun ini sebesar Rp383 triliun dengan bunga tiga persen, ini bisa menjadi kesempatan bagi pelakau UMKM agar ini didorong," katanya.
Di sisi lain, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf mengaku dipilihnya Palembang sebagi salah pelaksanaan Harlah karena Palembang ini adalah Sriwijaya. Di mana Sriwijaya peradaban berskala Nusantara yang paling tua tercatat dalam sejarah.
Dalam rangkaian harlah ini juga lanjutnya NU bersama pemerintah melakukan program peremajaan sawit rakyat dan ini nanti akan dikembangkan lebih luas lagi.
"Tadi kita juga telah melakukan penandatanganan kerja sama antara PBNU GAPKI dan BDPPKS, hal ini ini adalah wujud gagasan NU denga pemerintah untuk berupaya mengiktiarkan kemakmuran dan sekaligus merawat alam. Artinya lestari alamnya sejahtera petaninya. Terima kasih kepada pemerintah yang telah bekerja sama dengan NU," tutupnya.
Pada acara peringatan Harlah NU ke-96 tahun dilakukan peresmian dan penandatanganan prasasti Institut Teknologi dan Sains NU Sriwijaya Sumsel oleh Gubernur Sumsel Herman Deru bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartato, Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf dan Ketua PWNU KH. Amiruddin Nahrawi.
Turut hadir Menteri Perindutrian RI, Agus Gumiwang, Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Ketua PBNU, KH. Nusron Wahid, Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB.H. Ace Hasan, Anggota Komisi III DPR RI, Kahar Muzakir.
Kemudian Direktur Utama BPDP-KS Eddy Abdurrachman, Ketua DPRD Sumsel, R.A Noeringhati, Ketua PWNU KH. Amiruddin Nahrawi serta para Pengurus NU Wilayah Cabang se Wilayah Barat.
(atk)