Gempa M5,0 di Kepulauan Sangihe Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG

Minggu, 06 Maret 2022 - 11:05 WIB
loading...
Gempa M5,0 di Kepulauan Sangihe Tak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
Gempa bumo M5,0 yang mengguncang Kepulauan Sangihe tidak berpotensi tsunami.Foto/ilustrasi
A A A
SANGIHE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,0 di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 06.40 WITA tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Sulut, Edward H Mengko, Minggu (6/3/2022).

baca juga: Viral Anak Baduy Kebal Jarum Suntik Saat Divaksin, Begini Faktanya

Gempa tektonik tersebut terjadi di wilayah Pantai Timur Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,7. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,55° LU ; 126,10° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 44 Km arah Timur Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada kedalaman 33 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tutur Mengko.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Tabukan Selatan Tengah dan Tabukan Selatan dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca juga: Bus Pariwisata Terbakar di Jalan Tol Pasuruan, Penumpang Panik Pecah Kaca untuk Selamatkan Diri

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," ujar Mengko

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5749 seconds (0.1#10.140)