BKKBN Kebut 4 Juta Dosis Vaksin Terserap di Seluruh Indonesia

Jum'at, 25 Februari 2022 - 21:38 WIB
loading...
BKKBN Kebut 4 Juta Dosis Vaksin Terserap di Seluruh Indonesia
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan vaksinasi massal di seluruh titik di Indonesia. SINDOnews/Angga
A A A
BREBES - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan vaksinasi massal di seluruh titik di Indonesia. Ditargetkan hingga Februari 2022 ini bisa menyerap sebanyak 4 juta dosis vaksin.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, BKKN berupaya membantu merealisasikan arahan Presiden Joko Widodo untuk menghabiskan 18 juta vaksin hingga Februari 2008 ini. BKKBN berusaha keras untuk keseluruh titik-titik di Indonesia bisa mencapai 4 juta seperti tahun lalu.

"Diharapkan distribusi vaksin yang digelar BKKBN di seluruh titik di Indonesia bisa mencapai 4 juta dosis," kata Hasto usai menghadiri Sosialisasi Advokasi KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja sekaligus vaksinasi COVID-19 di Balai Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jumat (25/2/2022).

Sementara dalam vaksinasi massal yang digelar Brebes, BKKN menargetkan hingga Februari 2022 ini bisa menyasar 2.000 warga di Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan dan Desa Slatri, Kecamatan Larangan. Adapun sasarannya warga yang sama sekali belum divaksin atau dosis 1, dosis 2 maupun booster.

"Saya harap bisa mencapai anggka 2.000 karena nanti bisa dilanjutkan sampai akhir Februari ini. Saya optimistis tercapai karena di Brebes penduduknya banyak. Itu hanya yang dikerjakan BKKBN, nanti kalau yang lain kan masih banyak ada dari BIN, TNI, Polri," kata Hasto.

Hasto Wardoyo menjelaskan, BKKBN telah mengerahkan 5.898 personel tim pendamping keluarga untuk mendorong vaksinasi di Kabupaten Brebes. Pengerahan personel Tim Pendamping Keluarga yang berasal dari bidan, kader KB dan ibu-ibu PKK tersebut dilakukan untuk mempermudah pelacakan warga yang belum divaksin.

Hal tersebut, kata Hasto, mengingat saat ini warga di daerah yang telah divaksin sudah sangat banyak sehingga lebih sulin menemukan warga yang belum pernah divaksin.

"Target kami tim pendamping keluarga yang 5.900 orang ini mencermati di masing-masing desa siapa yang belum divaksin dan melaporkan kepada kami, Dinkes, Bupati, setelah itu baru kita kerjakan," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mendukung distribusi vaksin booster di Kabupaten Brebes. BKKBN memprioritaskan lansia sebagai sasaran dari vaksinasi booster yang didistribusikan.

"Kita kejar supaya vaksinasi booster ini bisa dicapai. Saya kira lansia jadi sasaran utama untuk mengurangi angka kematian dari kelompok lansia," ujarnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Hasto juga menyampaikan kepada warga bahwa vaksin booster sudah bisa didapatkan dalam jangka waktu tiga bulan setelah vaksin dosis kedua diterima.

Hasto juga sempat berbincang dengan warga lansia terkait dengan efek samping vaksinasi yang dirasakan. Baca: Cegah Penimbunan Minyak Goreng, Tim Pengawas Kota Pekalongan Blusukan ke Toko dan Gudang.

Warga lansia berusia 80 tersebut menyampaikan bahwa tidak ada efek samping vaksinasi yang berarti yang dirasakannya. Oleh karena itu ia mau menjalani vaksinasi kedua.

Sementara itu, Bupati Brebes Idza Priyanti mengapresiasi BKKBN dalam percepatan vaksinasi di Kabupaten Brebes. Saat ini, kata dia, Kabupaten Brebes masih berstatus PPKM level 2. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Brebes ingin mengejar status PPKM level 1. Baca Juga: Geledah Kantor BPN Palembang Kasus Gratifikasi, Kejaksaan Sita Dokumen dan Komputer.

"Kami Pemerintah Daerah menyampaikan terima kasih kepada Kepala BKKBN Pusat atas kunjungannya langsung meninjau percepatan vaksinasi dan mendukung langsung juga memberikan anggaran kepada Kabupaten Brebes untuk pelayanan kesehatan percepatan penanganan stunting, Keluarga Berencana, sampai Rp15,7 miliar, inikan luar biasa," terang Idza.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)