Tim Gabungan Berjibaku Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Jeneponto
loading...
A
A
A
JENEPONTO - Tim gabungan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1425/ Jeneponto, SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat berjibaku mengevakuasi korban banjir dan tanah longsor yang melanda kabupaten Jeneponto, sejak Jumat (12/6) siang hingga Sabtu (13/6) dini hari.
Dandim 1425/Jeneponto, Letkol Inf Irfan Amir, mengatakan bencana alam ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayahnya, alhasil air meluap dan membanjiri kabupaten Jeneponto, lalu menyusul tanah longsor di beberapa desa utamanya yang terletak di dataran tinggi.
"Hingga dini hari pukul 01.08 tim evakuasi melaksanakan tugas di beberapa wilayah termasuk kediaman Sertu Baharuddin yang ditinggal membantu evakuasi warga Lingkungan Belokallong Kelurahan Balang Toa, namun rumahnya sendiri terendam banjir sehingga keluarganya (anak dan istrinya) diungsikan ke daerah yang aman" ujar Irfan saat meninjau lokasi, Sabtu (13/6/2020)
Irfan merincikan ada beberapa wilayah di Kabupaten Jeneponto yang dilanda banjir, di antaranya yakni Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia dengan ketinggian air sekitar 50 cm yang disebabkan karena hujan deras namun saat ini air sudah surut dengan ketinggian sekitar 15 cm.
Lalu, Desa Lebangmanai, Kecamatan Rumbia, semula ketinggian air sekitar 50 cm yang disebabkan karena hujan deras dan adanya luapan air sungai namun saat ini airnya sudah surut.
Kemudian, Desa Tino, Kecamatan Tarowang, yang semula ketinggian air sekitar 50 cm yang mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas dari arah jalur Makassar-Bantaeng namun saat ini arus lalu lintas sudah bisa dilewati.
Selanjutnya, Dusun Muncu Muncu, Dusun Jombe Utara, Dusun Jombe Selatan dan Dusun Jombe Tengah Desa Jombe Kecamatan Turatea, dengan ketinggian yang semula diatas jalan sekitar 1 meter mengalami penurunan menjadi 50 Cm.
Juga, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu dengan ketinggian air sekitar 70 Cm sedang di Dusun Gandi dan Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, ketinggian air mencapai sekitar 100 Cm.
"Termasuk di Desa Balang Toa, Kecamatan Binamu ketinggian air mencapai 50 Cm. Ketinggian 30 Cm juga melanda Jalan Birjen Lingkungan Tamarunang Timur Kelurahan Pabiirnga termasuk Kantor Koramil 1425-01/Binamu pun mengalami banjir," ungkap Irfan.
Adapun banjir dan longsor yang terjadi di Dusun Bontoloe Desa Rumbia Kecamatan Rumbia, mengakibatkan empat rumah tertimbun dan satu unit mobil Avanza terseret banjir sejauh 30 meter dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
"Ketebalan dan ketinggian tanah kurang lebih 3 meter, lebar sekitar 8 meter, dan panjang 20 meter sehingga kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa melewati jalan yang menghubungkan Rumbia dan Malakaji," terang Dandim
Dari hasil evakuasi, di lapangan ada korban jiwa dalam bencana tersebut dan berhasil ditemukan yaitu Yade, seorang petani berusia 50 tahun di desa Desa Bontomanai, Kecamatan Rumbia. Korban diduga terseret banjir, beruntung jenazah almarhum sudah ditemukan.
"Sementara ada juga dua orang di Desa Kassi, Kata warga sekitar. Mereka tertimbun longsor, sementara tim gabungan berupaya melakukan pencarian, karena saat belum ditemukan," pungkas Irfan.
Dandim 1425/Jeneponto, Letkol Inf Irfan Amir, mengatakan bencana alam ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayahnya, alhasil air meluap dan membanjiri kabupaten Jeneponto, lalu menyusul tanah longsor di beberapa desa utamanya yang terletak di dataran tinggi.
"Hingga dini hari pukul 01.08 tim evakuasi melaksanakan tugas di beberapa wilayah termasuk kediaman Sertu Baharuddin yang ditinggal membantu evakuasi warga Lingkungan Belokallong Kelurahan Balang Toa, namun rumahnya sendiri terendam banjir sehingga keluarganya (anak dan istrinya) diungsikan ke daerah yang aman" ujar Irfan saat meninjau lokasi, Sabtu (13/6/2020)
Irfan merincikan ada beberapa wilayah di Kabupaten Jeneponto yang dilanda banjir, di antaranya yakni Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia dengan ketinggian air sekitar 50 cm yang disebabkan karena hujan deras namun saat ini air sudah surut dengan ketinggian sekitar 15 cm.
Lalu, Desa Lebangmanai, Kecamatan Rumbia, semula ketinggian air sekitar 50 cm yang disebabkan karena hujan deras dan adanya luapan air sungai namun saat ini airnya sudah surut.
Kemudian, Desa Tino, Kecamatan Tarowang, yang semula ketinggian air sekitar 50 cm yang mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas dari arah jalur Makassar-Bantaeng namun saat ini arus lalu lintas sudah bisa dilewati.
Selanjutnya, Dusun Muncu Muncu, Dusun Jombe Utara, Dusun Jombe Selatan dan Dusun Jombe Tengah Desa Jombe Kecamatan Turatea, dengan ketinggian yang semula diatas jalan sekitar 1 meter mengalami penurunan menjadi 50 Cm.
Juga, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu dengan ketinggian air sekitar 70 Cm sedang di Dusun Gandi dan Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, ketinggian air mencapai sekitar 100 Cm.
"Termasuk di Desa Balang Toa, Kecamatan Binamu ketinggian air mencapai 50 Cm. Ketinggian 30 Cm juga melanda Jalan Birjen Lingkungan Tamarunang Timur Kelurahan Pabiirnga termasuk Kantor Koramil 1425-01/Binamu pun mengalami banjir," ungkap Irfan.
Adapun banjir dan longsor yang terjadi di Dusun Bontoloe Desa Rumbia Kecamatan Rumbia, mengakibatkan empat rumah tertimbun dan satu unit mobil Avanza terseret banjir sejauh 30 meter dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
"Ketebalan dan ketinggian tanah kurang lebih 3 meter, lebar sekitar 8 meter, dan panjang 20 meter sehingga kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa melewati jalan yang menghubungkan Rumbia dan Malakaji," terang Dandim
Dari hasil evakuasi, di lapangan ada korban jiwa dalam bencana tersebut dan berhasil ditemukan yaitu Yade, seorang petani berusia 50 tahun di desa Desa Bontomanai, Kecamatan Rumbia. Korban diduga terseret banjir, beruntung jenazah almarhum sudah ditemukan.
"Sementara ada juga dua orang di Desa Kassi, Kata warga sekitar. Mereka tertimbun longsor, sementara tim gabungan berupaya melakukan pencarian, karena saat belum ditemukan," pungkas Irfan.
(tri)