Penambang Emas Diserang OTK di Pegunungan Bintang Papua, 1 Tewas 2 Luka di Leher
loading...
A
A
A
PEGUNUNGAN BINTANG - Aksi penyerangan penambang emas di Lokasi Maining 89 Kampung Kawe Distrik Awimbon Kabupaten Pegunungan Bintang kembali terjadi. Seorang penambang tewas dan dua lainnya mengalami luka potong di leher dan dada.
Korban tewas atas nama Yusrianto (39), asal Mamuju, Sulawesi Barat. Dua penambang yang dilukai parang adalah Herman (38) dan Ferdianto (27), keduanya berasal dari Mamuju, Sulbar.
Baca juga: Kapal Tenggelam di Teluk Meranti, 6 Penumpang Tewas
Informasi di lapangan, penyerangan terjadi pada Sabtu (12/2/2022) pukul 16.00 WIT dan baru dilaporkan Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 09.30 WIT. Ketiga korban dievakuasi dari Helipad Iwot, Tanah Merah, Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.
Kronologisnya, pukul 07.00 WIT, ketiga korban berangkat dari ke lokasi penambangan untuk mendulang emas, setibanya di lokasi mereka bekerja mendulang emas seperti biasa.
Pukul 11.30 WIT, mereka tiba-tiba didatangi 4 OTK dan menegur seraya menanyakan dengan emosi siapa yang menyuruh bekerja di penambangan ini. Herman mengajak bicara baik-baik, tetapi 4 OTK tadi malah menyerang dengan parang. Semua emas hasil kerjanya diambil.
Tas berisi HP dan dompet juga disikat. Setelah itu mereka pergi ke arah lokasi maining 88 Kampung Kawe Distrik Awimbon Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca juga: Tragedi Ritual Kanuragan di Pantai Selatan Tewaskan 11 Orang, Ini Kata MUI Jember
Sekira pukul 11.40 WIT, ketiga pekerja ini menyelamatkan diri ke camp Ibu Nalis (Tuan dusun) untuk meminta pertolongan. Namun setibanya di camp ibu Nalis (tuan dusun) Yusrianto menghembuskan nafas terakhir.
Selanjutnya pukul 11.45 WIT, kejadiannya dilaporkan ke pihak hellycopter untuk mengevakuasi korban penyerangan OTK ke Tanah Merah. Hellycopter Carpedium PK-CDP dipiloti Captain Andre dan Copilot Zaki Rahman tiba di lokasi tambang emas sekitar pukul 14 WIT.
Korban tewas atas nama Yusrianto (39), asal Mamuju, Sulawesi Barat. Dua penambang yang dilukai parang adalah Herman (38) dan Ferdianto (27), keduanya berasal dari Mamuju, Sulbar.
Baca juga: Kapal Tenggelam di Teluk Meranti, 6 Penumpang Tewas
Informasi di lapangan, penyerangan terjadi pada Sabtu (12/2/2022) pukul 16.00 WIT dan baru dilaporkan Minggu (13/2/2022) sekitar pukul 09.30 WIT. Ketiga korban dievakuasi dari Helipad Iwot, Tanah Merah, Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.
Kronologisnya, pukul 07.00 WIT, ketiga korban berangkat dari ke lokasi penambangan untuk mendulang emas, setibanya di lokasi mereka bekerja mendulang emas seperti biasa.
Pukul 11.30 WIT, mereka tiba-tiba didatangi 4 OTK dan menegur seraya menanyakan dengan emosi siapa yang menyuruh bekerja di penambangan ini. Herman mengajak bicara baik-baik, tetapi 4 OTK tadi malah menyerang dengan parang. Semua emas hasil kerjanya diambil.
Tas berisi HP dan dompet juga disikat. Setelah itu mereka pergi ke arah lokasi maining 88 Kampung Kawe Distrik Awimbon Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca juga: Tragedi Ritual Kanuragan di Pantai Selatan Tewaskan 11 Orang, Ini Kata MUI Jember
Sekira pukul 11.40 WIT, ketiga pekerja ini menyelamatkan diri ke camp Ibu Nalis (Tuan dusun) untuk meminta pertolongan. Namun setibanya di camp ibu Nalis (tuan dusun) Yusrianto menghembuskan nafas terakhir.
Selanjutnya pukul 11.45 WIT, kejadiannya dilaporkan ke pihak hellycopter untuk mengevakuasi korban penyerangan OTK ke Tanah Merah. Hellycopter Carpedium PK-CDP dipiloti Captain Andre dan Copilot Zaki Rahman tiba di lokasi tambang emas sekitar pukul 14 WIT.