Empat Tempat Angker di Makassar, Yang Terakhir Ceritanya Bikin Merinding

Kamis, 10 Februari 2022 - 20:50 WIB
loading...
Empat Tempat Angker...
Aktivitas di Benteng Rotterdam. Benteng yang dibangun saat kerajaan Gowa-Tallo ini menjadi salah satu tempat angker di Makassar. Foto: Sindonews/Maman Sukirman
A A A
MAKASSAR - Setiap kota tentu memiliki tempat angker , termasuk di Kota Makassar. Bahkan tempat angker di berbagai daerah punya cerita masing-masing.

Khusus di Makassar beberapa tempat angker punya cerita masa lampau. Selain pernah menjadi penjara, lokasi pembantaian, hingga area makam yang belum diketahui asal usulnya.



Berikut empat tempat angker di Makassar yang dirangkup Tim Sindonews dan dilansir dari berbagai sumber.

1. Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam menjadi salah satu tempat angker di Makassar, lokasi ini selain menjadi benteng pertahanan kerajaan Gowa-Tallo juga menjadi lokasi penjara pada zaman penjajahan kolonial Belanda.

Benteng yang terletak di Kecamatan Ujung Pandang Makassar ini sebenarnya punya beberapa spot wisata, termasuk beberapa penampakan penjara di sisi bangunan.

Fort Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Saat ini Benteng Rotterdam menjadi lokasi wisata favorit di Makassar, namun banyak cerita dari para pengunjung yang pernah ke sana mengalami kejadian mistik seperti melihat penapakan tentara berpakaian belanda hingga orang menggunakan baju yang berlumuran darah.

2. Monumen Korban 40.000 Jiwa

Salah satu tempat angker di Makassar yakni monumen Korban 40.000 jiwa. Lokasi yang berada di Utara Kota Makassar yakni tepatnya di Kecamatan Tallo penuh kisah kelam di masa lalu.

Monumen ini sebenarnya untuk mengenang tragedi pembantaian dan juga korban 40.000 jiwa yang dilakukan oleh Kapten Raymond Westerling pada tahun 1946-1947. Karena kejadian tersebut, lokasi ini menjadi salah satu tempat angker di Makassar.



3. Museum Kota Makassar

Museum Kota Makassar menjadi salah satu tempat angker di Makassar. Banyak cerita mulai dari pengunjung hingga penjaga museum yang menyebutkan kerap mendengarkan suara aneh di dalam museum yang dibangun zaman kolonial Belanda ini.

Awalnya bangunan ini bernaman Gemeentehuis dibangun pada tahun 1918 oleh pemerintah Belanda untuk difungsikan sebagai Kantor Wali Kota Makassar, kemudian Kantor Bappeda dan sekarang difungsikan sebagai Museum Kota Makassar.

Sebenarnya bangunan ini digunakan sebagai tempat para pimpinan eksekutif menjalankan kegiatannya, yang merupakan lambang keberadaan pemerintah Belanda di Kota Makassar. Gedung Gemeentehuis diresmikan pada tahun 1918 oleh Wali Kota Makassar pertama J.E. Dan Brink, sebagai realisasi secara fisik bangunan dari pelaksanaan politik desentralisasi yang sudah berlangsung lebih 10 tahun sebelumnya.

Namun beralih fungsi menjadi Museum Kota Makassar pada pemerintahan Wali Kota Makassar Amiruddin Maula pada tahun 2000.

4. Makam Tujua di Karebosi

Kompleks makam tujua atau tujuh makam di Karebosi jadi tempat angker di Makassar. Meski hingga saat ini asal usul dan siapa yang dimakamkan di lokasi tersebut belum diketaui pasti.

Namun tujuh makam tanpa nama di tengah area Lapangan Karebosi yang memiliki luas 11,29 Ha tersebut menyimpan cerita mistik. Bahkan Lapangan Karebosi yang sudah direvitalisasi makam tersebut tetap dipertahankan. Bahkan pemerintah memugar tujuh makam tersebut.

Banyak cerita mistik yang beredar di masyarakat saat tujuh makam tersebut hendak diratakan. Pasti akan terjadi kesurupan, atau seseorang didatangi dalam mimpi untuk memperbaiki kembali makam tersebut.

Hingga saat ini bahkan masih banyak yang berziarah ke tujuh makam tanpa nama tersebut. Meski pihak pemerintah sudah memberi pagar terhadap kompleks tujuh makam yang terletak di Lapangan Karebosi ini.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)