Air Waduk Saguling Naik, Fosil Hewan Purba di Sirtwo Island Terancam Tenggelam

Jum'at, 04 Februari 2022 - 08:38 WIB
loading...
Air Waduk Saguling Naik, Fosil Hewan Purba di Sirtwo Island Terancam Tenggelam
Keberadaan fosil tulang hewan di Sirtwo Island, Kampung Suramanggala, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, KBB, terancam terendam air Waduk Saguling yang naik di musim penghujan ini. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Fosil tulang hewan yang ditemukan di Sirtwo Island, Kampung Suramanggala, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terancam terendam air permukaan Waduk Saguling .

Di pulau tersebut ditemukan berbagai tulang hewan yang diperkirakan hidup jutaan tahun yang lalu. Berdasarkan verifikasi, fosil tulang yang ditemukan berasal dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau, dan banteng), Cervidae (kelompok rusa), dan Elephas maximus (gajah).

Menghindari kerusakan tersebut, tim dari Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB melakukan evakuasi terhadap fosil yang tertimbun di area Sirtwo Island. Sebab permukaan air saat ini terus naik dan dikhawatirkan dapat merendam serta merusak fosil.



“Kami harus menyelamatkan fosil yang letaknya lebih rendah di strata karena sekarang air sudah naik lebih tinggi karena musim hujan,” ujar anggota tim, Alfend Rudyawan kepada wartawan, Kamis (3/2/2022).

Selain ancaman terendam air waduk, pihaknya menyayangkan ada sejumlah fosil bagian tubuh hewan yang diambil oleh tangan-tangan jahil. Padahal, bagian tubuh itu sangat penting sebagai bahan penelitian untuk mengetahui hewan purba apa yang hidup di sekitar Waduk Saguling.

“Beberapa bagian dari fosil telah diambil oleh orang tidak dikenal, di antaranya beberapa gigi yang tersedia untuk identifikasi," terangnya.

Ke depannya, tim bakal melakukan penggalian untuk mengangkat kerangka tengkorak kerbau yang ukuran cukup besar. Fosil tengkorak kerbau ini ditemukan masih utuh dengan tanduk yang masih menempel. Ukurannya jauh lebih besar dari yang diperkirakan dimana tanduk kirinya masih menempel utuh pada tengkorak

"Secepatnya penggalian akan dilakukan untuk menyelamatkan tengkorak karena ketika musim penghujan debit air waduk bisa cepat naik dan merendam," pungasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7863 seconds (0.1#10.140)