Jembatan Pile Slab Dibangun untuk Atasi Longsor di Jalur Bone-Wajo
loading...
A
A
A
WAJO - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Sulsel akan membangun jembatan Pile Slab untuk mengatasi jalan longsor yang kerap terjadi di Dusun Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) 1 Sulsel, Arifin Tahir, mengatakan, jalan trans nasional yang menghubungkan Kabupaten Wajo dan Bone tersebut akan kembali dikerjakan pada tahun 2022 ini.
Proyek multiyears 2021-2022 tersebut sempat terhenti pada tahun 2021 lantaran pemenang tender tidak mampu untuk mengerjakan proyek yang digadang-gadang akan menyelesaikan permasalahan jalan yang sering terputus akibat banjir dan longsor.
"Pelaksanaan kegiatan ini sempat mengalami kendala sehingga kita lakukan pemutusan kontrak. Kemudian kita lakukan lelang ulang dan setelah ditetapkan pemenang lelang , kita lanjutkan pelaksanaannya tahun ini," ujarnya kepada Sindonews, Kamis, (3/2/2022).
Arifin menjelaskan, ada dua kegiatan yang sedang akan dikerjakan di ruas nasional itu, pertama preservasi jalan jembatan Sinjai-Watampone-Pompanua-Impaimpa-Tarumpakkae, dengan nilai kontrak sebesar Rp109,8 miliar. Tanggal kontrak mulai 23 April 2021 dan provisonal hand over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan 31 Desember 2022 oleh kontraktor PT Bumi Karsa.
Lalu kedua kegiatan lanjutan penanganan longsoran Watampone-Pompanua-Ulugalung dengan nilai kontrak Rp47,1 miliar tanggal kontrak 27 Oktober 2021 dan PHO 26 Oktober 2022 oleh kontraktor PT Wiratama Karya Nugraha.
"Untuk penanganan longsoran, di ruas Cempa akan kita buat jembatan pile slab . Kami sudah melakukan pemasangan tiang pancang untuk sebagai tanda dumulainya pritek tersebut," terangnya.
Di sisi lain, Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan, perbaikan serta peningkatan jalan trans nasional di Dusun Cempa, Desa Pallawarukka memang sudah lama dinantikan masyarkat.
Sebab setiap tahunnya jalan itu menjadi penghambat warga akibat sering mengalami longsor dan banjir , alhasil masyarakat yang ingin melintas di wilayah itu harus menggunakan jalur alternatif yang jaraknya cukup jauh.
"Tentu kita bersyukur dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian PUPR atas pelaksananaan kegiatan perbaikan jalan di Cempa," katanya.
Ia pun berharap, agar rencana pembangunan jembatan pile slab di jalur tersebut merupakan solusi terbaik yang dapat mengatasi persoalan tahunan warga terkait banjir dan longsor di Dusun Cempa.
Tak lupa ia juga meminta kepada warga untuk mendukung penuh pembangunan jembatan pile slab. Sebab dalam proses pengerjaannya rekayasa lalulintas pasti akan dilakukan.
"Perjalanannya pasti akan terganggu karena pelaksanaan pembangunan tersebut. Akan ada pengaturan lalu lintas seperti buka tutup jalur atau bahkan mungkin pengalihan jalur. Saya berharap agar semua bisa memaklumi," pungkasnya.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) 1 Sulsel, Arifin Tahir, mengatakan, jalan trans nasional yang menghubungkan Kabupaten Wajo dan Bone tersebut akan kembali dikerjakan pada tahun 2022 ini.
Proyek multiyears 2021-2022 tersebut sempat terhenti pada tahun 2021 lantaran pemenang tender tidak mampu untuk mengerjakan proyek yang digadang-gadang akan menyelesaikan permasalahan jalan yang sering terputus akibat banjir dan longsor.
"Pelaksanaan kegiatan ini sempat mengalami kendala sehingga kita lakukan pemutusan kontrak. Kemudian kita lakukan lelang ulang dan setelah ditetapkan pemenang lelang , kita lanjutkan pelaksanaannya tahun ini," ujarnya kepada Sindonews, Kamis, (3/2/2022).
Arifin menjelaskan, ada dua kegiatan yang sedang akan dikerjakan di ruas nasional itu, pertama preservasi jalan jembatan Sinjai-Watampone-Pompanua-Impaimpa-Tarumpakkae, dengan nilai kontrak sebesar Rp109,8 miliar. Tanggal kontrak mulai 23 April 2021 dan provisonal hand over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan 31 Desember 2022 oleh kontraktor PT Bumi Karsa.
Lalu kedua kegiatan lanjutan penanganan longsoran Watampone-Pompanua-Ulugalung dengan nilai kontrak Rp47,1 miliar tanggal kontrak 27 Oktober 2021 dan PHO 26 Oktober 2022 oleh kontraktor PT Wiratama Karya Nugraha.
"Untuk penanganan longsoran, di ruas Cempa akan kita buat jembatan pile slab . Kami sudah melakukan pemasangan tiang pancang untuk sebagai tanda dumulainya pritek tersebut," terangnya.
Di sisi lain, Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan, perbaikan serta peningkatan jalan trans nasional di Dusun Cempa, Desa Pallawarukka memang sudah lama dinantikan masyarkat.
Sebab setiap tahunnya jalan itu menjadi penghambat warga akibat sering mengalami longsor dan banjir , alhasil masyarakat yang ingin melintas di wilayah itu harus menggunakan jalur alternatif yang jaraknya cukup jauh.
"Tentu kita bersyukur dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian PUPR atas pelaksananaan kegiatan perbaikan jalan di Cempa," katanya.
Ia pun berharap, agar rencana pembangunan jembatan pile slab di jalur tersebut merupakan solusi terbaik yang dapat mengatasi persoalan tahunan warga terkait banjir dan longsor di Dusun Cempa.
Tak lupa ia juga meminta kepada warga untuk mendukung penuh pembangunan jembatan pile slab. Sebab dalam proses pengerjaannya rekayasa lalulintas pasti akan dilakukan.
"Perjalanannya pasti akan terganggu karena pelaksanaan pembangunan tersebut. Akan ada pengaturan lalu lintas seperti buka tutup jalur atau bahkan mungkin pengalihan jalur. Saya berharap agar semua bisa memaklumi," pungkasnya.
(agn)