Masjid Pasar Sentral Sinjai Tak Tersentuh Api saat Insiden Kebakaran
loading...
A
A
A
SINJAI - Insiden kebakaran yang menghanguskan 240 kios di Pasar Sentral Sinjai, pada Rabu, (2/2/2022) menyimpan keajaiban.
Pasalnya, sebuah Masjid yang bersebelahan langsung dengan 240 kios yang ludes terbakar itu, tidak tersentuh api sedikit pun.
"Inilah kuasa Allah, padahal, kalau kita pikir jarak kios dan masjid tidak ada penghalang (tembok pagar), kios dengan masjid sangat dekat dan hampir berdempetan," ujar Hasira Salah satu pedagang aksesoris yang tokonya bersebelahan dengan masjid Nurul Muhlisin.
Masjid bernama Nurul Muhlisin ini langsung menjadi perhatian, karena lapak pedagang di sekelilingnya nyaris rata dengan tanah. Sementara bangunan masjid tersebut tetap berdiri dengan kokoh pasca-kebakaran.
Dia mengatakan, Masjid Nurul Muhlisin sudah berusia puluhan tahun, yang berdiri kokoh persis di tengah kompleks Pasar Sentral Sinjai Blok III.
"Masjid ini berdiri sekitar tahun 1997-1998, dan sekarang tahap renovasi , kalau mau di pikir, sudah pasti Masjid ini (Nurul Muhlisin) juga dilalap si jago merah, namun nyatanya masjid ini tidak tersentuh api," jelasnya.
Dari pantauan di lokasi kebakaran, Kamis, (3/2/2022), pemandangan bangunan kios yang ludes di lalap si jago merah dan bangunan Masjid Nurul Muhlisin nampak kontras.
Pasalnya, bangunan masjid dan kios yang terbakar menggunakan material yang sama dan api yang membakar kios persis pada lokasi samping kiri Masjid.
Kapolres Sinjai, AKBP Iwan Irmawan yang didampingi Kasatreskrim, mengaku pihaknya saat ini mulai menyelidiki penyebab kebakaran.
"Kami dari Polres Sinjai akan melakukan penyelidikan tentang penyebab terjadinya kebakaran terlebih dahulu," ucap Kapolres Sinjai.
Ia berharap bantuan dan dukungan dari masyarakat agar proses penyelidikan yang dilakukan dapat segera menemukan titik terang.
Untuk Pasar Sentral Sinjai , terbagi dalam tiga blok, di mana blok I berada di Jalan Persatuan Raya dan Blok II berada di Jalan Gunung Bawakaraeng dan Blok III di Jalan Bung Tomo.
Pasalnya, sebuah Masjid yang bersebelahan langsung dengan 240 kios yang ludes terbakar itu, tidak tersentuh api sedikit pun.
"Inilah kuasa Allah, padahal, kalau kita pikir jarak kios dan masjid tidak ada penghalang (tembok pagar), kios dengan masjid sangat dekat dan hampir berdempetan," ujar Hasira Salah satu pedagang aksesoris yang tokonya bersebelahan dengan masjid Nurul Muhlisin.
Masjid bernama Nurul Muhlisin ini langsung menjadi perhatian, karena lapak pedagang di sekelilingnya nyaris rata dengan tanah. Sementara bangunan masjid tersebut tetap berdiri dengan kokoh pasca-kebakaran.
Dia mengatakan, Masjid Nurul Muhlisin sudah berusia puluhan tahun, yang berdiri kokoh persis di tengah kompleks Pasar Sentral Sinjai Blok III.
"Masjid ini berdiri sekitar tahun 1997-1998, dan sekarang tahap renovasi , kalau mau di pikir, sudah pasti Masjid ini (Nurul Muhlisin) juga dilalap si jago merah, namun nyatanya masjid ini tidak tersentuh api," jelasnya.
Dari pantauan di lokasi kebakaran, Kamis, (3/2/2022), pemandangan bangunan kios yang ludes di lalap si jago merah dan bangunan Masjid Nurul Muhlisin nampak kontras.
Pasalnya, bangunan masjid dan kios yang terbakar menggunakan material yang sama dan api yang membakar kios persis pada lokasi samping kiri Masjid.
Kapolres Sinjai, AKBP Iwan Irmawan yang didampingi Kasatreskrim, mengaku pihaknya saat ini mulai menyelidiki penyebab kebakaran.
"Kami dari Polres Sinjai akan melakukan penyelidikan tentang penyebab terjadinya kebakaran terlebih dahulu," ucap Kapolres Sinjai.
Ia berharap bantuan dan dukungan dari masyarakat agar proses penyelidikan yang dilakukan dapat segera menemukan titik terang.
Untuk Pasar Sentral Sinjai , terbagi dalam tiga blok, di mana blok I berada di Jalan Persatuan Raya dan Blok II berada di Jalan Gunung Bawakaraeng dan Blok III di Jalan Bung Tomo.
(agn)