Dulu Diresmikan Jokowi, Pasar Rakyat Maros Baru Kini Terbengkalai
loading...
A
A
A
MAROS - Sempat diresmikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi tepatnya 13 Juli 2017 lalu, Pasar Rakyat Maros Baru kini terbengkalai. Tidak ada pedagang yang ingin berjualan di lokasi tersebut. Walaupun sejak diresmikan, sempat beberapa kali ada pedagang yang membuka jualannya.
Namun karena minimnya pembeli, maka perlahan para pedagang meninggalkan pasar tersebut, dan memilih menjual di tempat lain. Tidak heran, jika lapak-lapak yang dibuat untuk pedagang berjualan terlihat berdebu dan dipenuhi kotoran hewan.
Menurut salah seorang warga setempat, Ansar, Pasar Rakyat Maros Baru hingga saat ini belum difungsikan secara maksimal. Karena sejak empat tahun lalu bangunan itu tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya. Ansar mengatakan pasar tersebut hanya beroperasi beberapa bulan saja.
"Hanya ramai sekitar 5 bulanan setelah diresmikan oleh Pak Jokowi . Setelah itu pedagang pindah ke pasar Tramo. Kalau sekarang, beberapa kios biasanya digunakan hanya untuk menyimpan barang warga," ungkapnya.
Awal beroperasi kata Ansar, ada sekitar 200 orang pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Namun seiring waktu pedagang mulai meninggalkan pasar . "Cuman ada dua penjual, mereka itu berjualan d idepan, penjual campuran dan makanan,” katanya.
Kurangnya warga yang berkunjung ke pasar Maros Baru ini dikarenakan tidak adanya kendaraan umum untuk menjangkau lokasi pasar. "Yang membuat lokasi ini juga sepi karena hari pasar di Tramo sama dengan pasar yang ada di sini, Senin, Kamis, dan Sabtu,” jelasnya.
Makanya dia berharap agar pemerintah segera memanfaatkan pasar tersebut dengan baik. “Semoga juga segera ada akses transportasi umum, dan jembatan yang menghubungkan kelurahan Baju Bodoa dengan Pallantikang,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopumdag) Kabupaten Maros, To Wadeng, mengatakan pihaknya akan segera mengambil sikap. Dia berjanji akan membenahi sejumlah fasilitas yang rusak di pasar tersebut.
Dia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati untuk mengatasi Pasar Rakyat Maros Baru yang selama ini terbengkalai. Pihaknya berencana akan beralih fungsi dengan dua program. Opsi pertama adalah mengubah atau mengalih fungsikan pasar tersebut menjadi pasar hobi. Dan opsi kedua, akan dijadikan pelelangan ikan.
"Ketika sudah ada aktifitas yang nyata disana maka kita bisa memanggil para pedagang untuk kembali di pasar Maros Baru ini. Namun harus kita penuhi terlebih dahulu sarana dan prasarana yang ada disana, termasuk tempat sandar perahu dan menyesuaikan kondisi lapak yang ada disana,” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik itu juga akan memperbaiki sarana dan prasarana terkait listrik dan air. “Saat ini listrik dan air belum ada di pasar tersebut, bahkan kami sudah menyediakan anggaran untuk itu,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, Pasar Rakyat Maros Baru ini memiliki 72 Kios dan 138 lapak.
Namun karena minimnya pembeli, maka perlahan para pedagang meninggalkan pasar tersebut, dan memilih menjual di tempat lain. Tidak heran, jika lapak-lapak yang dibuat untuk pedagang berjualan terlihat berdebu dan dipenuhi kotoran hewan.
Menurut salah seorang warga setempat, Ansar, Pasar Rakyat Maros Baru hingga saat ini belum difungsikan secara maksimal. Karena sejak empat tahun lalu bangunan itu tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya. Ansar mengatakan pasar tersebut hanya beroperasi beberapa bulan saja.
"Hanya ramai sekitar 5 bulanan setelah diresmikan oleh Pak Jokowi . Setelah itu pedagang pindah ke pasar Tramo. Kalau sekarang, beberapa kios biasanya digunakan hanya untuk menyimpan barang warga," ungkapnya.
Awal beroperasi kata Ansar, ada sekitar 200 orang pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Namun seiring waktu pedagang mulai meninggalkan pasar . "Cuman ada dua penjual, mereka itu berjualan d idepan, penjual campuran dan makanan,” katanya.
Kurangnya warga yang berkunjung ke pasar Maros Baru ini dikarenakan tidak adanya kendaraan umum untuk menjangkau lokasi pasar. "Yang membuat lokasi ini juga sepi karena hari pasar di Tramo sama dengan pasar yang ada di sini, Senin, Kamis, dan Sabtu,” jelasnya.
Makanya dia berharap agar pemerintah segera memanfaatkan pasar tersebut dengan baik. “Semoga juga segera ada akses transportasi umum, dan jembatan yang menghubungkan kelurahan Baju Bodoa dengan Pallantikang,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopumdag) Kabupaten Maros, To Wadeng, mengatakan pihaknya akan segera mengambil sikap. Dia berjanji akan membenahi sejumlah fasilitas yang rusak di pasar tersebut.
Dia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati untuk mengatasi Pasar Rakyat Maros Baru yang selama ini terbengkalai. Pihaknya berencana akan beralih fungsi dengan dua program. Opsi pertama adalah mengubah atau mengalih fungsikan pasar tersebut menjadi pasar hobi. Dan opsi kedua, akan dijadikan pelelangan ikan.
"Ketika sudah ada aktifitas yang nyata disana maka kita bisa memanggil para pedagang untuk kembali di pasar Maros Baru ini. Namun harus kita penuhi terlebih dahulu sarana dan prasarana yang ada disana, termasuk tempat sandar perahu dan menyesuaikan kondisi lapak yang ada disana,” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik itu juga akan memperbaiki sarana dan prasarana terkait listrik dan air. “Saat ini listrik dan air belum ada di pasar tersebut, bahkan kami sudah menyediakan anggaran untuk itu,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, Pasar Rakyat Maros Baru ini memiliki 72 Kios dan 138 lapak.
(tri)