BNPT Sebut Generasi Mahasiswa Rawan Terpapar Paham Radikalisme
loading...
A
A
A
Setelah mempraktikkan cara indoktrinasi kelompok radikal terorisme, Nurwakhid juga melakukan vaksinasi paham radikal terorisme dengan cara melakukan rehabilitasi ideologis. Pancasila, menurutnya, merupakan vaksin ideologi terbaik dalam melakukan moderasi kebangsaan dan keagamaan untuk menangkal virus radikalisme.
"Setelah mereka merasakan sudah tersusupi paham itu, baru kita berikan vaksinasi pembangunan wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan sebagai vaksin ideologi," tuturnya.
Ditanggulangi Bersama
Terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang memiliki dimensi yang cukup kompleks. Karena itulah, upaya penanggulangan terorisme harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa melalui pendekatan perlawanan semesta.
"BNPT sebagai lembaga non kementerian yang bertugas merumuskan kebijakan, mengimplementasikan, dan mengkoordinasikan penanggulangan radikalisme dan terorisme melibatkan seluruh stakeholder terkait serta seluruh elemen masyarakat dengan program dan strategi pentahelix dari Kepala BNPT," terangnya.
Melalui pendekatan ini upaya penanggulangan terorisme diarahkan untuk melibatkan seluruh kementerian, lembaga, akademisi, pengusaha dancivil society.Saat ini payung hukum belum menyentuh pada pelarangan ideologi yang mendorong terorisme.
Karena itulah, dia mengajak generasi muda dari kalangan akademisi sebagai agen perubahan untuk ikut terlibat secara militan dengan aktif menyebarkan konten positif, toleransi dan cinta tanah air baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
"Mahasiswa berpotensi untuk mengembangkan wawasan nasionalisme, karena yang kita hadapi ini ideologi radikalisme, ideologi transnasional, maka kontra ideologi transnasional adalah ideologi nasionalisme," ujarnya.
"Setelah mereka merasakan sudah tersusupi paham itu, baru kita berikan vaksinasi pembangunan wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan sebagai vaksin ideologi," tuturnya.
Ditanggulangi Bersama
Terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang memiliki dimensi yang cukup kompleks. Karena itulah, upaya penanggulangan terorisme harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa melalui pendekatan perlawanan semesta.
"BNPT sebagai lembaga non kementerian yang bertugas merumuskan kebijakan, mengimplementasikan, dan mengkoordinasikan penanggulangan radikalisme dan terorisme melibatkan seluruh stakeholder terkait serta seluruh elemen masyarakat dengan program dan strategi pentahelix dari Kepala BNPT," terangnya.
Melalui pendekatan ini upaya penanggulangan terorisme diarahkan untuk melibatkan seluruh kementerian, lembaga, akademisi, pengusaha dancivil society.Saat ini payung hukum belum menyentuh pada pelarangan ideologi yang mendorong terorisme.
Karena itulah, dia mengajak generasi muda dari kalangan akademisi sebagai agen perubahan untuk ikut terlibat secara militan dengan aktif menyebarkan konten positif, toleransi dan cinta tanah air baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
"Mahasiswa berpotensi untuk mengembangkan wawasan nasionalisme, karena yang kita hadapi ini ideologi radikalisme, ideologi transnasional, maka kontra ideologi transnasional adalah ideologi nasionalisme," ujarnya.
(shf)