Makin Modern, PPs UMI Resmikan 24 Sarana Perwajahan Baru
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Program Pascasarjana (PPs) Universitas Muslim Indonesia (UMI) meresmikan 24 sarana dan prasarana barunya. Perwajahan kampus PPs UMI kini makin modern.
Peresmian perwajahan baru itu dilakukan langsung Rektor UMI Prof Basri Modding bersama Direktur PPs UMI Prof Baharuddin Semmaila beserta masing-masing jajarannya, di kampus PPs UMI, Jalan Urip Sumoharjo (samping flyover), Kamis (20/1/2022).
Ketua Panitia Pelaksana, Prof Sufirman Rahman mengatakan, semua sarana dan prasarana baru yang dihadirkan di kampus PPs UMI ini adalah bagian dari program kerja yang diputuskan sejak 2018 lalu.
“Saat rapat kerja 2018 memang dirumuskan rencana program dan kegiatan yang dalam kurung waktu amanah kami akan laksanakan,” tutur Asisten Direktur II PPs UMI itu.
Adapaun beberapa perwajahan baru tersebut, kata Sufirman, yakni galeri di lantai 6 gedung PPs, alat komunikasi antar ruangan, ruang dosen di lantai 1, ruang monitoring, ruang lobu dan dua pasang kursi tamu, toilet gedung B lantai 1, 2, dan 3, serta ruang keuangan.
Kemudian ada juga ruangan akademik, ruangan BMT Ukhuwah, sarana foto copy dan jilid, kanopi masjid, bus dari Kementerian Perhubungan RI, ruang transit penguji promosi doktor , ruang Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ), dan perangkat teknologi di Aula PJJ.
Selain itu, ada juga sarana ATM centre, ruang kantin PPs UMI, kantin kontainer, peluncuran 12 jurnal, taman, kolam dan air mancur, neon box (papan prodi), pos satpam, dan videotron.
“Tiga bus kurang lebih Rp3 miliar. Itu tidak menggunakan uang UMI satu rupiah pun. Kita hanya berselancar di luar sana kepada isntansi yang punya itu. Kita dapat dari Direktorat Jendral Pergubungan Darat,” ungkap Sufirman.
Sufirman berharap dengan adanya perwajahan berupa sarana dan prasarana baru ini, para dosen maupun mahasiswa bisa semakin nyaman berada di kampus. Sebab, fasilitas yang dihadirkan sangat sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.
“Karena visinya Pascasarjana, menjadikan Program Pascasarjana UMI yang unggul di bidang pelayanan, peneliatian, dan pengabdian masyatakat dalam kerangka syiar Islam,” imbuhnya.
Direktur PPs UMI, Prof Baharuddin Semmaila menambhakan, sejak 2018 hampir semua program kerja PPs UMI sudah berjalan. Terutama untuk pengembangan sarana dan prasarana berbentuk fisik.
“Semua program kerja hampir setiap semester kita tagih, hampir semuanya. Selama tiga setengah tahun terpenuhi semuanya untuk pengembanganan fisik,” tambahnya.
Rektor UMI Prof Basri Modding memberikan apresiasi kepada pencapaian Pascasarjana. Namun, Basri menyebut masih ada langkah-langkah maju yang perlu tetap dilakukan, seperti menggenjot digitalisasi.
“Pascasarjana secara fisik alhamdulillah. Insyaallah ke depan kita akan genjot aspek non fisik atau digitalisasi,” tutur Basri.
Menurutnya, digitalisasi di era sekarang penting diterapakan untuk menjadikan UMI semakin maju. Hal ini pula yang bisa meningkatkan kualitas UMI dalam menyambut era digitalisasi.
“Persaingan ke depan dengan era revolusi industri 4.0 itu adalah digitalisasi,” tegasnya.
Peresmian perwajahan baru itu dilakukan langsung Rektor UMI Prof Basri Modding bersama Direktur PPs UMI Prof Baharuddin Semmaila beserta masing-masing jajarannya, di kampus PPs UMI, Jalan Urip Sumoharjo (samping flyover), Kamis (20/1/2022).
Ketua Panitia Pelaksana, Prof Sufirman Rahman mengatakan, semua sarana dan prasarana baru yang dihadirkan di kampus PPs UMI ini adalah bagian dari program kerja yang diputuskan sejak 2018 lalu.
“Saat rapat kerja 2018 memang dirumuskan rencana program dan kegiatan yang dalam kurung waktu amanah kami akan laksanakan,” tutur Asisten Direktur II PPs UMI itu.
Adapaun beberapa perwajahan baru tersebut, kata Sufirman, yakni galeri di lantai 6 gedung PPs, alat komunikasi antar ruangan, ruang dosen di lantai 1, ruang monitoring, ruang lobu dan dua pasang kursi tamu, toilet gedung B lantai 1, 2, dan 3, serta ruang keuangan.
Kemudian ada juga ruangan akademik, ruangan BMT Ukhuwah, sarana foto copy dan jilid, kanopi masjid, bus dari Kementerian Perhubungan RI, ruang transit penguji promosi doktor , ruang Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ), dan perangkat teknologi di Aula PJJ.
Selain itu, ada juga sarana ATM centre, ruang kantin PPs UMI, kantin kontainer, peluncuran 12 jurnal, taman, kolam dan air mancur, neon box (papan prodi), pos satpam, dan videotron.
“Tiga bus kurang lebih Rp3 miliar. Itu tidak menggunakan uang UMI satu rupiah pun. Kita hanya berselancar di luar sana kepada isntansi yang punya itu. Kita dapat dari Direktorat Jendral Pergubungan Darat,” ungkap Sufirman.
Sufirman berharap dengan adanya perwajahan berupa sarana dan prasarana baru ini, para dosen maupun mahasiswa bisa semakin nyaman berada di kampus. Sebab, fasilitas yang dihadirkan sangat sesuai dengan kebutuhan perkuliahan.
“Karena visinya Pascasarjana, menjadikan Program Pascasarjana UMI yang unggul di bidang pelayanan, peneliatian, dan pengabdian masyatakat dalam kerangka syiar Islam,” imbuhnya.
Direktur PPs UMI, Prof Baharuddin Semmaila menambhakan, sejak 2018 hampir semua program kerja PPs UMI sudah berjalan. Terutama untuk pengembangan sarana dan prasarana berbentuk fisik.
“Semua program kerja hampir setiap semester kita tagih, hampir semuanya. Selama tiga setengah tahun terpenuhi semuanya untuk pengembanganan fisik,” tambahnya.
Rektor UMI Prof Basri Modding memberikan apresiasi kepada pencapaian Pascasarjana. Namun, Basri menyebut masih ada langkah-langkah maju yang perlu tetap dilakukan, seperti menggenjot digitalisasi.
“Pascasarjana secara fisik alhamdulillah. Insyaallah ke depan kita akan genjot aspek non fisik atau digitalisasi,” tutur Basri.
Menurutnya, digitalisasi di era sekarang penting diterapakan untuk menjadikan UMI semakin maju. Hal ini pula yang bisa meningkatkan kualitas UMI dalam menyambut era digitalisasi.
“Persaingan ke depan dengan era revolusi industri 4.0 itu adalah digitalisasi,” tegasnya.
(agn)