Pekan Budaya Tana Luwu, Momen Tepat Tanamkan Budaya dan Karakter Lokal
loading...
A
A
A
PALOPO - Pekan Budaya Tana Luwu jadi momen yang tepat dalam menanamkan dan memperkental budaya dan karakter lokal. Nilai budaya yang sejalan dengan agama penting ditanamkan, menghadapi gencarnya budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel, Prof Muhammad Jufri, mewakili Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman dalam pembukaan Pekan Budaya Tana Luwu, Senin (17/1/2022) siang.
kata dia mendukung kegiatan Pekan Budaya Tana Luwu. "Dengan melestarikan budaya lokal kita dapat memperkaya khazanah bangsa. Mempertahankan keorisinilan suatu masyarakat, serta mempertahankan aset kebudayaan lokal," tegasnya.
Ini pula sejalan dengan visi pemerintah provinsi, "Sulawesi Selatan yang Inovativ, Produktif, Kompetetif, Inklusif dan Berkarakter”
Pemprov Sulsel , berharap seluruh pemda, turut wujudkan misi pengembangan destinasi wisata unggulanSulsel berbasis wisata, budaya, dan buatan terkoneksi dengan wisata nasional dan internasional.
Sementara itu, Wali Kota Palopo , HM Judas Amir, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Sulsel termasuk pemerintah pusat, yang hadir melalui utusannya Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM, Bidang Hubungan Antar Lembaga.
"Sesuai pesan Pak Gubernur, tentu seluruh pemda termasuk Kota Palopo, dalam penyusunan kegiatan selalu berpedoman pada rencana pembangunan nasional dan Pemrov Sulsel," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Palopo
" Pemerintah Kota Palopo , sangat siap untuk membantu tiap kegiatan Tana Luwu. Hanya memang ada prosedur yang kita lalui demi menjaga keselamatan kita di dunia dan di akhirat," sebutnya.
Mewakili Datu Luwu, Andi Maradang Machulau, Opu To Bau, sebagai Opu Pabbicara Kedatuan Luwu, Andi Luthfi A. Mutty, kembali mengingatkan pesan-pesan leluhur, tentang nilai kemulian yang harus dipertahankan.
"Tidak silau oleh harta, tidak lumpuh oleh jabatan dan tidak tuli oleh pujian. Budaya kita perlu kita jaga dan pertahankan selalu tidak bertentangan dengan ajaran agama," ujarnya.
"Dewasa ini perlu kita tanamkan bagaimana menghindari entropi budaya atau keracunan budaya, olehnya itu perlu melihat nilai budaya dalam menyusun kebijakan publik, ini penting dan memiliki peran sentral," kuncinya.
Baca juga:KPU Tetapkan Arfan Basmin Jadi PAW DPRD Luwu dari PPP
Untuk diketahui, Pekan Budaya Tana Luwu, akan berlangsung selama sepekan ke depan. Kegiatan ini, diisi beberapa event, di antaranya pameran benda pusaka, pameran foto dan lukisan, pasar rakyat serta sejumlah kegiatan lainnya.
Pekan Budaya Tana Luwu, ini pula merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-754 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-76, di mana puncak acaranya pada tanggal 23 Januari dipusatkan di Kota Belopa, Kabupaten Luwu.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel, Prof Muhammad Jufri, mewakili Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman dalam pembukaan Pekan Budaya Tana Luwu, Senin (17/1/2022) siang.
kata dia mendukung kegiatan Pekan Budaya Tana Luwu. "Dengan melestarikan budaya lokal kita dapat memperkaya khazanah bangsa. Mempertahankan keorisinilan suatu masyarakat, serta mempertahankan aset kebudayaan lokal," tegasnya.
Ini pula sejalan dengan visi pemerintah provinsi, "Sulawesi Selatan yang Inovativ, Produktif, Kompetetif, Inklusif dan Berkarakter”
Pemprov Sulsel , berharap seluruh pemda, turut wujudkan misi pengembangan destinasi wisata unggulanSulsel berbasis wisata, budaya, dan buatan terkoneksi dengan wisata nasional dan internasional.
Sementara itu, Wali Kota Palopo , HM Judas Amir, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemprov Sulsel termasuk pemerintah pusat, yang hadir melalui utusannya Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM, Bidang Hubungan Antar Lembaga.
"Sesuai pesan Pak Gubernur, tentu seluruh pemda termasuk Kota Palopo, dalam penyusunan kegiatan selalu berpedoman pada rencana pembangunan nasional dan Pemrov Sulsel," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Palopo
" Pemerintah Kota Palopo , sangat siap untuk membantu tiap kegiatan Tana Luwu. Hanya memang ada prosedur yang kita lalui demi menjaga keselamatan kita di dunia dan di akhirat," sebutnya.
Mewakili Datu Luwu, Andi Maradang Machulau, Opu To Bau, sebagai Opu Pabbicara Kedatuan Luwu, Andi Luthfi A. Mutty, kembali mengingatkan pesan-pesan leluhur, tentang nilai kemulian yang harus dipertahankan.
"Tidak silau oleh harta, tidak lumpuh oleh jabatan dan tidak tuli oleh pujian. Budaya kita perlu kita jaga dan pertahankan selalu tidak bertentangan dengan ajaran agama," ujarnya.
"Dewasa ini perlu kita tanamkan bagaimana menghindari entropi budaya atau keracunan budaya, olehnya itu perlu melihat nilai budaya dalam menyusun kebijakan publik, ini penting dan memiliki peran sentral," kuncinya.
Baca juga:KPU Tetapkan Arfan Basmin Jadi PAW DPRD Luwu dari PPP
Untuk diketahui, Pekan Budaya Tana Luwu, akan berlangsung selama sepekan ke depan. Kegiatan ini, diisi beberapa event, di antaranya pameran benda pusaka, pameran foto dan lukisan, pasar rakyat serta sejumlah kegiatan lainnya.
Pekan Budaya Tana Luwu, ini pula merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-754 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-76, di mana puncak acaranya pada tanggal 23 Januari dipusatkan di Kota Belopa, Kabupaten Luwu.
(luq)