Banjir Bandang Dahsyat Terjang Manado 15 Januari 2014 Lalu

Sabtu, 15 Januari 2022 - 11:21 WIB
loading...
Banjir Bandang Dahsyat...
Banjir bandang Manado. Foto: Subhan/SINDOnews
A A A
MANADO - Kota Manado dilanda hujan deras sejak malam hari. Kondisi ini berlangsung sejak beberapa hari terakhir. Situasi ini mengingatkan warga Manado akan tragedi banjir bandang yang terjadi delapan tahun silam, 15 Januari 2014.

Banjir bandang kala itu menimpa empat wilayah, di Sulawesi Utara, yaitu Manado, Tomohon, Minahasa, dan Minahasa Utara, dengan wilayah terparah terkena dampak banjir bandang di Manado.

Banjir bandang menyebabkan puluhan ribu orang menjadi korban dan mengungsi, puluhan ribu rumah mengalami kerusakan. Ketinggian banjir dibeberapa tempat melebihi atap rumah, mencapai sekitar 3-4 meter.



Derasnya sapuan air yang datang dari lima sungai besar yang meluap secara bersamaan mengakibatkan tidak kurang dari 40 ribu warga terpaksa harus mengungsi.

Selain itu, banjir bandang menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana di wilayah yang terkena bencana. Banjir bandang ini juga disusul terjadinya longsor yang mengakibatkan kerugian hingga Rp1,8 Triliun.

Data kerugian tersebut merupakan gabungan laporan kerusakan semua infrastruktur di Manado, mulai dari rumah warga, jalan, jembatan, drainase, tanggul sungai, talud sungai, gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah hingga pasar tradisional.



Peristiwa tersebut menjadi sejarah kelam dan masih sangat membekas bagi warga Manado. Linimasa sosial media Facebook hari ini dipenuhi oleh postingan warganet yang mengenang peristiwa kelam tersebut.

"Memperingati Bencana Banjir Bandang Manado Sulawesi Utara 15 Januari 2014 Kita Berdoa Semoga Kota Manado Di Lindungi Allah SWT Dari Bencana Amin Ya Robbal Alamin," tulis akun Fahresa Podungge, Sabtu (15/1/2022).

"Hari ini....Teringat kembali peristiwa banjir bandang yang melanda kota Manado tahun 2014 yang lalu, hanya bisa berucap "Tuhan Yesus Kristus Baik," tulis akun Alfrido Lalinsa.



Rahma, salah seorang warga Kelurahan Tikala Ares kepada MNC Portal Indonesia mengaku bahwa tragedi banjir bandang itu tidak akan dilupakan dan masih membekas hingga sekarang ini.

"Karena seumur-umur, belum pernah alami tragedi seperti itu, yang tadinya rumah belum pernah kena banjir dan akhirnya banjir sampai empat meter, pasca banjir jadi pengemis karena makanan tidak ada, 10 hari lampu mati. Tapi semoga tidak akan terulang lagi tragedi yang memilukan itu," tuturnya.
(hsk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2046 seconds (0.1#10.140)