Anggota DPR RI Asal Sulsel Minta Kontraktor Lokal Diperhatikan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penggelontoran stimulus jumbo kepada BUMN mesti diawasi agar penggunaannya efektif. Hal tersebut perlu dilakukan guna mendongkrak kinerja perusahaan pelat merah tersebut serta sebagai upaya pemulihan perekonomian nasional.
Untuk diketahui BUMN mendapatkan stimulus sebesar Rp152,15 triliun yang Rp52,57 triliun, di antaranya untuk PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Stimulus tersebut berupa kompensasi atau subsidi, bantuan sosial, dana talangan, serta dana penyertaan modal negara (PMN).
Baca Juga: Stimulus Ekonomi Beri Angin Segar untuk Menekan Dampak Corona
Menurut anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Muhammad Rapsel Ali, pemerintah harusnya tidak hanya memikirkan pemulihan ekonomi untuk BUMN. Tapi juga memikirkan kondisi yang dialami oleh kontraktor lokal yang sangat terdampak oleh pandemi covid-19 ini.
"Kami banyak menerima keluhan dari kontraktor lokal yang mengalami pembatalan kontrak. Banyak yang tidak mendapatkan proyek akibat pemangkasan anggaran untuk penanganan covid 19. Ini juga perlu diperhatikan oleh pemerintah. Jangan hanya berpikir BUMN harus untung, tapi di pihak lain ada yang buntung,” ujar Rapsel Ali, Rabu (10/6/2020).
Anggota DPR RI Dapil Sulsel I ini juga mendorong BUMN untuk memperhatikan dan menggunakan jasa kontraktor lokal. Peran BUMN harusnya mendorong pengusaha lokal bisa berkembang. Bukan malah mematikan dengan memonopoli seluruh pekerjaan infrastruktur.
BUMN sebagai penggerak ekonomi nasional harus mendukung penuh pengusaha lokal agar juga bisa menjadi penggerak ekonomi daerah
Menurutnya, pangsa pasar infrastruktur kontraktor lokal masih sangat kecil. Secara nasional, yakni hanya 5-6% saja. Idealnya, BUMN karya wajib menjalin Kerja Sama Operasional (KSO) dengan swasta nasional.
"BUMN harus bergerak bersama dalam untuk pemberdayaan pengusaha lokal. Sehingga pemulihan ekonomi nasional segera terwujud,” pungkas Penasihat DPP Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) ini.
Untuk diketahui BUMN mendapatkan stimulus sebesar Rp152,15 triliun yang Rp52,57 triliun, di antaranya untuk PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Stimulus tersebut berupa kompensasi atau subsidi, bantuan sosial, dana talangan, serta dana penyertaan modal negara (PMN).
Baca Juga: Stimulus Ekonomi Beri Angin Segar untuk Menekan Dampak Corona
Menurut anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Muhammad Rapsel Ali, pemerintah harusnya tidak hanya memikirkan pemulihan ekonomi untuk BUMN. Tapi juga memikirkan kondisi yang dialami oleh kontraktor lokal yang sangat terdampak oleh pandemi covid-19 ini.
"Kami banyak menerima keluhan dari kontraktor lokal yang mengalami pembatalan kontrak. Banyak yang tidak mendapatkan proyek akibat pemangkasan anggaran untuk penanganan covid 19. Ini juga perlu diperhatikan oleh pemerintah. Jangan hanya berpikir BUMN harus untung, tapi di pihak lain ada yang buntung,” ujar Rapsel Ali, Rabu (10/6/2020).
Anggota DPR RI Dapil Sulsel I ini juga mendorong BUMN untuk memperhatikan dan menggunakan jasa kontraktor lokal. Peran BUMN harusnya mendorong pengusaha lokal bisa berkembang. Bukan malah mematikan dengan memonopoli seluruh pekerjaan infrastruktur.
BUMN sebagai penggerak ekonomi nasional harus mendukung penuh pengusaha lokal agar juga bisa menjadi penggerak ekonomi daerah
Menurutnya, pangsa pasar infrastruktur kontraktor lokal masih sangat kecil. Secara nasional, yakni hanya 5-6% saja. Idealnya, BUMN karya wajib menjalin Kerja Sama Operasional (KSO) dengan swasta nasional.
"BUMN harus bergerak bersama dalam untuk pemberdayaan pengusaha lokal. Sehingga pemulihan ekonomi nasional segera terwujud,” pungkas Penasihat DPP Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) ini.
(tri)