Proyek Pelebaran Jalan Cikalongwetan-Cisarua Tertunda
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pelebaran ruas Jalan Cikalongwetan-Cisarua atau Jalan SPN Cisarua-Tugu Nanas di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan meleset dari jadwal. Sampai sekarang, tidak ada progres setelah proyek itu disosialisasikan.
"Semuanya tersendat dikarenakan COVID-19. Apalagi ini kan pengerjaan infrastruktur yang banyak ditunda akibat tidak jadi prioritas," kata Camat Cisarua, KBB, Taufik Firmansyah kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).
Camat Cisarua Taufik Firmansyah. Foto/Dok.SINDOnews
Taufik menyebutkan, di Kecamatan Cisarua ada lima dari total delapan desa yang terkena proyek pelebaran jalan tersebut. Kelimanya adalah Desa Sadangmekar, Pasirlangu, Tugumukti, Jambudipa, dan Desa Cipada. Kebanyakan lahan yang bakal dipakai merupakan tanah desa, tanah adat, dan kawasan permukiman.
(Baca: Tersangka Korupsi Lahan Kantor Pemkab Bandung Barat Bisa Bertambah)
Rencananya, dalam proyek ini jalan selebar 4-5 meter yang ada sekarang ditambah hingga menjadi 8-10 meter. Proyek ini didanai Community Development (Comdev) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Akses jalan tersebut nantinya menjadi jalur alternatif warga Jakarta ke Lembang tanpa melalui Bandung.
"Di sana kan banyak objek wisata, jadi akan dikembangkan. Kalau jalannya lebar, akses kendaraan juga jadi leluasa," kata dia.
Menurut Taufik, PT KCIC telah melakukan survei dan pendataan di lapangan. Rencana awalnya, jalan yang akan diperlebar panjangnya 21.900 meter. Namun ada perubahan trase dari jalan eksisting tersebut. Sejauh ini tidak ada penolakan dari warga yang lahannya terdampak proyek. Justru, banyak warga yang mendukung dan juga menghibahkan sebagian tanahnya untuk jalan.
(Baca: Diduga Korupsi Pengadaan Lahan Kompleks Kantor Pemda KBB, 2 Orang Ditahan)
"Kalau saya prediksi rencana ini pasti jadi, hanya kapan waktunya masih sulit diprediksi karena melihat kondisi COVID. Syukurnya masyarakat Cisarua banyak yang mendukung, karena kalau akses jalan lebar maka wilayah mereka jadi ramai," imbuhnya.
Selain ruas Jalan Cikalongwetan-Cisarua, proyek serupa juga akan dilaksanakan di Jalan Cipada (Loseng)-Wadon sepanjang 10.700 meter, dan ruas Jalan Nanggeleng-Sirnaraja-Mandalamukti sepanjang 13.200 meter. Semua jalan itu akan diperlebar dari 3-5 meter menjadi 10 meter. Program tersebut mengacu pada MoU antara Pemda KBB dengan PTPN VIII, PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Lihat Juga: Viral Lautan Sampah di Sungai Citarum, Sekda Jabar: Pembersihan Butuh Tambahan 1 Bulan hingga Bersih
"Semuanya tersendat dikarenakan COVID-19. Apalagi ini kan pengerjaan infrastruktur yang banyak ditunda akibat tidak jadi prioritas," kata Camat Cisarua, KBB, Taufik Firmansyah kepada wartawan, Rabu (10/6/2020).
Camat Cisarua Taufik Firmansyah. Foto/Dok.SINDOnews
Taufik menyebutkan, di Kecamatan Cisarua ada lima dari total delapan desa yang terkena proyek pelebaran jalan tersebut. Kelimanya adalah Desa Sadangmekar, Pasirlangu, Tugumukti, Jambudipa, dan Desa Cipada. Kebanyakan lahan yang bakal dipakai merupakan tanah desa, tanah adat, dan kawasan permukiman.
(Baca: Tersangka Korupsi Lahan Kantor Pemkab Bandung Barat Bisa Bertambah)
Rencananya, dalam proyek ini jalan selebar 4-5 meter yang ada sekarang ditambah hingga menjadi 8-10 meter. Proyek ini didanai Community Development (Comdev) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Akses jalan tersebut nantinya menjadi jalur alternatif warga Jakarta ke Lembang tanpa melalui Bandung.
"Di sana kan banyak objek wisata, jadi akan dikembangkan. Kalau jalannya lebar, akses kendaraan juga jadi leluasa," kata dia.
Menurut Taufik, PT KCIC telah melakukan survei dan pendataan di lapangan. Rencana awalnya, jalan yang akan diperlebar panjangnya 21.900 meter. Namun ada perubahan trase dari jalan eksisting tersebut. Sejauh ini tidak ada penolakan dari warga yang lahannya terdampak proyek. Justru, banyak warga yang mendukung dan juga menghibahkan sebagian tanahnya untuk jalan.
(Baca: Diduga Korupsi Pengadaan Lahan Kompleks Kantor Pemda KBB, 2 Orang Ditahan)
"Kalau saya prediksi rencana ini pasti jadi, hanya kapan waktunya masih sulit diprediksi karena melihat kondisi COVID. Syukurnya masyarakat Cisarua banyak yang mendukung, karena kalau akses jalan lebar maka wilayah mereka jadi ramai," imbuhnya.
Selain ruas Jalan Cikalongwetan-Cisarua, proyek serupa juga akan dilaksanakan di Jalan Cipada (Loseng)-Wadon sepanjang 10.700 meter, dan ruas Jalan Nanggeleng-Sirnaraja-Mandalamukti sepanjang 13.200 meter. Semua jalan itu akan diperlebar dari 3-5 meter menjadi 10 meter. Program tersebut mengacu pada MoU antara Pemda KBB dengan PTPN VIII, PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Lihat Juga: Viral Lautan Sampah di Sungai Citarum, Sekda Jabar: Pembersihan Butuh Tambahan 1 Bulan hingga Bersih
(muh)