Circulate Capital Bantu Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia

Senin, 10 Januari 2022 - 17:59 WIB
loading...
Circulate Capital Bantu Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia
Pengelolaan sampah plastik. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Persoalan sampah pada setiap kota di Indonesia, masih menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan. Di banyak kota, pengelolaan sampah kerap menghadapi tantangan yang harus dipecahkan.

Melihat potensi yang cukup besar itu, Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi yang berbasis di Singapura yang mendanai UKM untuk memerangi polusi plastik di laut melihat peluang.

Peluang itu dimanfaatkan Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) dengan berinvestasi di Reciki Solusi Indonesia (Reciki), salah satu perusahaan pengelolaan sampah swasta terkemuka di Indonesia.



Pendiri dan CEO dari Circulate Capital, Rob Kaplan mengatakan, pihaknya percaya Reciki akan memberikan dampak nyata dan membantu Indonesia mencapai ambisi kepemimpinan dalam pencegahan polusi plastik.

"Model fit for purpose Reciki, memungkinkan pemrosesan sampah menjadi lebih baik dan cepat, sehingga berpotensi meningkatkan pemulihan dan daur ulang plastik secara nasional," katanya, Senin (10/1/2022).

Pihaknya juga berharap Reciki dapat menjadi penyedia solusi terbaik untuk kota-kota di seluruh Indonesia.



Dijelaskan dia, saat ini sebanyak 36% sampah plastik dikelola dengan cara pembakaran terbuka dan menyumbang sebanyak 91% dari total carbon footprint sampah plastik Indonesia.

Dengan adanya investasi dari Circulate Capital, akan membantu Reciki untuk memperluas kapasitasnya dalam mencegah 400.000 ton kebocoran polusi plastik, menghindari lebih dari 700.000 ton greenhouse gas emissions (CO2e) dan mengelola hampir 3 juta ton sampah selama periode 10 tahun.

"Selain itu, ekspansi Reciki diharapkan dapat menciptakan lebih dari 400 lapangan kerja yang aman, stabil, dan bermartabat di sektor formal dan membuka jalan untuk formalisasi pekerja sektor informal di industri pengelolaan sampah," sambungnya.



Sementara itu, CEO dan Pendiri Reciki, Bhima Aries Diyanto mengatakan, pihaknya sangat menanti bermitra dengan Circulate Capital dalam mengembangkan dan meningkatkan skala operasi pengelolaan sampah.

"Kami percaya solusi kami dapat mengubah industri pengelolaan sampah Indonesia, mengurangi krisis polusi plastik, dan memberikan nilai lebih dari bahan bekas, dengan langkah yang memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi bagian dari solusi," bebernya.

Sedikit informasi, Reciki didirikan pada 2019 sebagai solusi homegrown atau buatan lokal terhadap pengelolaan sampah yang memenuhi kebutuhan spesifik kota-kota di Indonesia, Reciki ingin mencapai ambisi zero waste to landfill melalui fasilitas pemulihan material atau material recovery facilities (MRF) terdepan.



Reciki memilah sampah yang berasal dari rumah tangga dan kawasan komersial, serta memulihkan bahan yang dapat didaur ulang, termasuk plastik, untuk dikembalikan ke dalam mata rantai daur ulang.

"Reciki saat ini mengoperasikan dua MRF di Lamongan, Jawa Timur, dan Badung, Bali," pungkasnya.
(hsk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)