Maulana Yusuf Raja Banten II Penakluk Pajajaran, Sulap Banten Bak Singapura

Senin, 10 Januari 2022 - 05:27 WIB
loading...
A A A
Sehingga Banten menjadi begitu ramai dikunjungi, baik dari luar maupun oleh para penduduk Nusantara. Semasa pemerintahan Maulana Yusuf pulalah dibuatnya peraturan penempatan penduduk berdasarkan keahliannya dan asal daerahnya.

Perkampungan untuk orang asing biasanya ditempatkan di luar tembok kota seperti Kampung Pakojan terletak di sebelah barat pasar Karangantu, untuk para pedagang dari Timur Tengah, Pecinan terletak di barat Masjid Agung, untuk para pedagang dari China.

Kampung Panjunan (Untuk para tukang belanga, gerabah, periuk, Kampung Kepandean (untuk tukang pandai besi), Kampung Pangukiran (untuk tukang ukir), Kampung Pagongan (untuk tukang gong), Kampung Sukadiri (Untuk para pembuat senjata).
Demikian pula untuk golongan sosial tertentu, misalkan Kademangan (untuk para demang), Kefakihan (untuk para ahli Fiqih), Kesatrian (Untuk para satria, perwira, Senopati dan prajurit istana).

Pengelempokan pemukiman ini selain dimaksudkan untuk kerapian dan keserasian kota, tapi lebih penting untuk keamanan kota.
Tembok kota pun diperkuat dengan membuat parit-parit di sekelilingnya. Dalam Babad Banten disebutkan Gawe Kuta bulawarti bata kalawan kawis Perbaikan Masjid Agung Pun dikerjakannya, dan sebagai kelengkapan dibangun sebuah menara dengan bantuan Cek Ban Cut arsitek muslim asal Mongolia.



Di samping mengembangkan pertanian yang sudah ada, raja pun mendorong rakyatnya untuk membuka daerah-daerah baru bagi persawahan.Area persawahan di Banten bertambah meluas sampai melewati daerah Serang sekarang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi sawah-sawah tersebut,dibuatlah terusan-terusan dan bendungan-bendungan.

Bagi persawahan yang terletak disekitar kota,dibuatnya juga satu danau buatan yang disebut Tasikardi.Air dari Sungai Cibanten dialirkan melalui terusan khusus ke danau ini. Lalu dari sana dibagi ke daerah-daerah persawahan di sektarnya.Tasikardi juga digunakan bagi penampungan air bersih bagi kebutuhan kota.

Dengan melalui pipa-pipa yang terbuat dari terakota,setelah dibersihkan/diendapkan air tersebut dialirkan kekeraton dan tempat-tempat lain di dalam kota.Di tengah-tengah danau buatan tersebut terdapat pulau kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi keluarga keraton.
(aww)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1999 seconds (0.1#10.140)