Tingkat Kesembuhan Pasien COVID-19 di Surabaya Terus Naik
loading...
Para pasein COVID-19 di Kota Pahlawan terus membaik. Tiap hari angka kesembuhan terus naik dan mereka bisa pulang ke rumah. Foto/Dok.SINDOnews/Aan Haryono
A
A
A
SURABAYA - Optimisme dan kabar baik dalam penanganan pasien COVID-19 di Kota Surabaya, terus terjadi. Kesembuhan pasien COVID-19 selalu bertambah dari hari ke hari.
(Baca juga: Tak Terima Dinyatakan COVID-19, Keluarga Jemput Paksa Jenazah )
Sampai hari ini pasien yang resmi dinyatakan mencapai 56 pasien. Hasilnya, total angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Pahlawan mencapai 923 pasien.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, sebanyak 56 yang baru sembuh itu terdiri dari 45 pasien Hotel Asrama Haji dan 11 pasien rawat jalan isolasi mandiri.
"Angka kesembuhan mencapau 26,84 persen. Pasien yang sembuh ini pastinya sudah negatif swab berturut-turut selama dua kali," kata Feny, panggilan akrabnya, ketika ditemui di Balai Kota, Rabu (10/6/2020).
(Baca juga: Bertemu Ketua Umum PSSI, Ini Program Indra Sjafri untuk Timnas )
Ia melanjutkan, tren kesembuhan di Kota Pahlawan terus mengalami peningkatan. Terutama bagi orang tanpa gejala (OTG). Hampir setiap hari selalu ada angka kesembuhan dari pasien berstatus sebagai OTG tersebut. "Kalau pasien yang OTG-OTG itu memang cepat. Sebab imunitas tubuhnya kuat dan tidak ada gejala. Meskipun dia juga terkonfirmasi," ucapnya.
Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun merinci dari 923 pasien sebagian besar dari usia 45 – 54 tahun. Bahkan, pasien COVID-19 yang sembuh lebih tinggi perempuan dibanding laki-laki dengan presentase 51 persen. "Paling banyak pada jenis kelamin perempuan (51%) pada rentang usia 45-54. Artinya pasien yang tergolong usia produktif," ungkapnya.
(Baca juga: Ini Saran Dokter Cantik Reisa untuk Penggunaan Masker Kain )
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menambahkan, banyaknya pasien yang sembuh ini bisa menjadi bukti bahwa pasien COVID-19 itu bisa disembuhkan. Selain itu, tren kesembuhan yang terus meningkat ini akan menjadi penyemangat baru bagi para pasien COVID-19 yang sampai saat ini masih terus di rawat di rumah sakit.
"Namun, meskipun sembuh kita harus selalu menjaga kesehatan kita dan yang paling penting harus terus menjaga protokol kesehatan, jangan sampai lalai dan ceroboh. Pasti kita bisa melewati ini semua," katanya.
(Baca juga: Tak Terima Dinyatakan COVID-19, Keluarga Jemput Paksa Jenazah )
Sampai hari ini pasien yang resmi dinyatakan mencapai 56 pasien. Hasilnya, total angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Pahlawan mencapai 923 pasien.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, sebanyak 56 yang baru sembuh itu terdiri dari 45 pasien Hotel Asrama Haji dan 11 pasien rawat jalan isolasi mandiri.
"Angka kesembuhan mencapau 26,84 persen. Pasien yang sembuh ini pastinya sudah negatif swab berturut-turut selama dua kali," kata Feny, panggilan akrabnya, ketika ditemui di Balai Kota, Rabu (10/6/2020).
(Baca juga: Bertemu Ketua Umum PSSI, Ini Program Indra Sjafri untuk Timnas )
Ia melanjutkan, tren kesembuhan di Kota Pahlawan terus mengalami peningkatan. Terutama bagi orang tanpa gejala (OTG). Hampir setiap hari selalu ada angka kesembuhan dari pasien berstatus sebagai OTG tersebut. "Kalau pasien yang OTG-OTG itu memang cepat. Sebab imunitas tubuhnya kuat dan tidak ada gejala. Meskipun dia juga terkonfirmasi," ucapnya.
Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun merinci dari 923 pasien sebagian besar dari usia 45 – 54 tahun. Bahkan, pasien COVID-19 yang sembuh lebih tinggi perempuan dibanding laki-laki dengan presentase 51 persen. "Paling banyak pada jenis kelamin perempuan (51%) pada rentang usia 45-54. Artinya pasien yang tergolong usia produktif," ungkapnya.
(Baca juga: Ini Saran Dokter Cantik Reisa untuk Penggunaan Masker Kain )
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menambahkan, banyaknya pasien yang sembuh ini bisa menjadi bukti bahwa pasien COVID-19 itu bisa disembuhkan. Selain itu, tren kesembuhan yang terus meningkat ini akan menjadi penyemangat baru bagi para pasien COVID-19 yang sampai saat ini masih terus di rawat di rumah sakit.
"Namun, meskipun sembuh kita harus selalu menjaga kesehatan kita dan yang paling penting harus terus menjaga protokol kesehatan, jangan sampai lalai dan ceroboh. Pasti kita bisa melewati ini semua," katanya.
(eyt)
Explore More