Tangani Pandemi Covid-19, Kinerja Kepala Daerah Jadi Panggung Politik

Rabu, 10 Juni 2020 - 08:17 WIB
loading...
A A A
“Jadi Covid-19 ini memang bisa jadi momen atau salah satu alat dalam mengukur kapabilitas kepala daerah dalam menangani suatu masalah besar,” ujarnya.

Firman Noor mengatakan, masih terlalu dini membahas pencalonan presiden. Jika pun ada figur kepala daerah yang muncul dengan elektabilitas bagus, itu tidak menjamin mereka akan mulus hingga pencapresan yang masih tersisa empat tahun.

“Tapi, pilpres masih lama, kepala daerah ini juga akhirnya nanti akan menghitung dukungan partai. Popularitas yang mereka dapat ini juga masih bisa turun,” ucapnya saat dihubungi kemarin.

Langkah untuk mendapat tiket menjadi capres bagi kepala daerah ini cukup berat. Apalagi, kata Firman, UU Pemilu sejauh ini belum memberi peluang besar bagi figur yang bukan elite partai untuk melenggang di pilpres. Bagaimanapun figur ini harus berkomunikasi dengan partai.

“Kedua, situasi oligarki di parpol. Ini sangat krusial perannya. Dalam situasi politik mahal, maka akan ada deal-deal, dan akhirnya mereka bisa saja tidak terakomodasi,” tandasnya.

Dalam hal tiket maju di pilpres, Adi Prayitno juga sepakat bahwa para figur yang bukan elite parpol bakal menemui kesulitan besar, termasuk para kepala daerah. Menurutnya, para ketua umum parpol masih berambisi untuk menjadi capres atau cawapres. Paling tidak ada putra mahkota yang sejak saat ini disiapkan untuk menjadi calon. Adi mencontohkan situasi PDI Perjuangan.

“Katakanlah elektabilitas Ganjar sangat bagus, tapi problemnya di partai ini sudah ada Puan Maharani. Apa mau Puan berbagi karpet merah dengan Ganjar? Di sini kan persoalannya,” katanya.

Di parpol lain juga berlaku hal yang sama. Adi meyakini Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masih mengincar kursi capres dan cawapres.

Kemunculan kepala daerah dengan elektabilitas yang bagus, menurut Adi, ini jadi kabar baik sekaligus kabar buruk. “Jadi ini semacam paradoks. Kabar baiknya pandemi melahirkan calon pemimpin yang cakap, tapi kabar buruknya mereka ini akan sulit untuk mendapatkan tiket dari partai,” paparnya. (Baca juga : Bhayangkari Simalungun Bagikan Bantuan Kemanusiaan Covid-19 )

Parpol Belum Bicara Pilpres
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, pola komunikasi yang dimiliki Ganjar memang lebih menonjol dibandingkan kepala daerah lain yang disurvei dalam penanganan Covid-19.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2569 seconds (0.1#10.140)