Pekerja Rentan di Pangkep Didaftar Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
loading...
A
A
A
PANGKEP - Sebanyak 1000 orang pekerja rentan diikutsertakan program BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan kerjasama antara Pemkab Pangkep, Baznas dan juga BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pangkep Sahid Wahid menerangkan, program ini merupakan arahan dari Bupati Pangkep kepada Baznas dan BPJS Ketenagakerjaan agar pekerja rentan yang datanya melalui PKH agar didaftarkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Pekerja rentan terdiri dari buruh bangunan, sopir angkot, nelayan, petani dan tukang becak motor.
"Mereka dianggap pekerja bukan penerima upah. Dianggap rentan, karena tinggi resiko kerjanya. Namun, dianggap belum mampu mengikuti program ini sehingga Baznas yang mengakomodir iurannya," katanya.
Lanjutnya, sebanyak 1000 tenaga kerja didaftar dan dibayarkan iurannya selama enam bulan. Setiap orang, iuran sebesar Rp16.800/bulan.
Pengurus Baznas Pangkep Usman menerangkan, data pekerja rentan ini diperoleh dari program PKH dan telah terverifikasi.
"Ada 1000 pekerja rentan, kami sudah bayar iurannya selama enam bulan senilai Rp100 juta 800 ribu," katanya.
Program ini lanjutnya, sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah dan Baznas dalam memberikan perlindungan kepada warga, khususnya pekerja rentan.
"Kami tidak berdoa ada yang meninggal. Tapi, kami menjaga jika itu terjadi. Baznas sudah cukup membantu, karena bisa klaim senilai Rp42 juta jika terjadi kematian," ucapnya.
Pemberian kartu secara simbolis oleh Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) di Aula Rumah Jabatan Bupati, Senin, (3/1/2022).
Dikatakan MYL, program ini adalah wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat. Diharapkan, dengan santunan yang diterima oleh ahli waris dapat menjadi solusi mata pencaharian baru. Sebab, kepala keluarga pencari rejeki telah meninggal dunia.
"Kita tidak minta-minta ada yang kecelekaan atau meninggal. Tapi, dengan adanya program ini setidaknya ada perlindungan berupa santunan kepada kelurga yang ditinggalkan. Semoga santunan itu, bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber mata pencarian baru," jelasnya.
Selain program ini kata MYL, Pemkab Pangkep juga punya program terkait pendidikan. Mantan Ketua DPRD Pangkep itu menyebut, Pemkab Pangkep ada program SPP gratis dan juga seragam gratis sehingga diharapkan anak-anak semuanya sekolah.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pangkep Sahid Wahid menerangkan, program ini merupakan arahan dari Bupati Pangkep kepada Baznas dan BPJS Ketenagakerjaan agar pekerja rentan yang datanya melalui PKH agar didaftarkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Pekerja rentan terdiri dari buruh bangunan, sopir angkot, nelayan, petani dan tukang becak motor.
"Mereka dianggap pekerja bukan penerima upah. Dianggap rentan, karena tinggi resiko kerjanya. Namun, dianggap belum mampu mengikuti program ini sehingga Baznas yang mengakomodir iurannya," katanya.
Lanjutnya, sebanyak 1000 tenaga kerja didaftar dan dibayarkan iurannya selama enam bulan. Setiap orang, iuran sebesar Rp16.800/bulan.
Pengurus Baznas Pangkep Usman menerangkan, data pekerja rentan ini diperoleh dari program PKH dan telah terverifikasi.
"Ada 1000 pekerja rentan, kami sudah bayar iurannya selama enam bulan senilai Rp100 juta 800 ribu," katanya.
Program ini lanjutnya, sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah dan Baznas dalam memberikan perlindungan kepada warga, khususnya pekerja rentan.
"Kami tidak berdoa ada yang meninggal. Tapi, kami menjaga jika itu terjadi. Baznas sudah cukup membantu, karena bisa klaim senilai Rp42 juta jika terjadi kematian," ucapnya.
Pemberian kartu secara simbolis oleh Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) di Aula Rumah Jabatan Bupati, Senin, (3/1/2022).
Dikatakan MYL, program ini adalah wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat. Diharapkan, dengan santunan yang diterima oleh ahli waris dapat menjadi solusi mata pencaharian baru. Sebab, kepala keluarga pencari rejeki telah meninggal dunia.
"Kita tidak minta-minta ada yang kecelekaan atau meninggal. Tapi, dengan adanya program ini setidaknya ada perlindungan berupa santunan kepada kelurga yang ditinggalkan. Semoga santunan itu, bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber mata pencarian baru," jelasnya.
Selain program ini kata MYL, Pemkab Pangkep juga punya program terkait pendidikan. Mantan Ketua DPRD Pangkep itu menyebut, Pemkab Pangkep ada program SPP gratis dan juga seragam gratis sehingga diharapkan anak-anak semuanya sekolah.
(agn)