Dua Kali Meledak, Polisi Selidiki Standar K3 Pabrik Baja di Mojokerto
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Ledakan dasyat terjadi di PT Jaya Mestika Indonesia, di Desa Tumapel, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Selasa (8/6/2020) dini hari.
Sebanyak 9 pekerja terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit akibat insiden ini. (Baca juga: Penyebab Ledakan Pabrik Baja di Mojokerto Masih Misterius )
Tungku peleburan pabrik baja PT Jaya Mestika Indonesia itu, tak hanya kali ini saja meledak. Ini merupakan kali kedua tungku peleburan berkapasitas sekitar 10 ton tersebut meledak. Pasca pabrik tersebut berdiri dan beroperasi di Bumi Majapahit.
Berdasarkan data yang dihimpun, tungku peleburan pabrik baja tersebut kali pertama meledak, lima tahun silam. Tepatnya pada 10 Juli 2015, sekira pukul 12.45 WIB. Ledakan dasyat disiang bolong itu, terdengar hingga radius 1 kilometer.
Akibat ledakan tersebut, sebanyak 11 orang pekerja mengalami luka-luka. Sebab, saat peristiwa terjadi, pabrik dalam kondisi beroperasi. Para pekerja ini mayoritas mengalami luka bakar lantaran terkena cipratan leburan besi dan debu panas.
Dari hasil penyelidikan polisi kala itu, ledakan tungku peleburan pabrik baja tersebut diduga, dipicu kelalian pekerja. Diduga ada beberapa kaleng cat semprot dan kaleng lain berisi gas yang lolos dari pengecekan sortir sebelum dimasukan ke dalam tungku peleburan dengan suhu 1.000 derajat celcius.
Indikasi lain yang mencuat, ledakan tungku tersebut diperkirakan akibat adanya kerusakan pada tungku peleburan baja. Polres Mojokerto dalam kasus ini, juga sempat mendatangkan Tim Laboratorium Polda Jawa Timur ke lokasi untuk mencari penyebab ledakan tersebut.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Feby Hutagalung menyatakan, jika insiden meledaknya tungku peleburan pabrik baja ini akan menjadi atensi khusus pihak kepolisian. Kendati, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dan hanya korban luka-luka.
"Maka itu, nanti kami dalami betul apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut (meledaknya tungku peleburan). Termasuk itu (standar Keselamatan dan Kecelakaan Kerja)," kata AKBP Feby Hutagalung, Selasa (9/6/2020).
Polisi juga menetapkan tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di pabrik baja PT Jaya Mestika Indonesia, berstatus quo. Polisi masih akan melakukan olah TKP kembali untuk mengumpulkan bukti-bukti sebelum menyimpulkan penyebab ledakan tersebut.
"Ada beberapa saksi yang sudah kami panggil dan diperiksa hari ini. Dari keterangan saksi dan bukti yang didapat, akan kami simpulkan apakah ada tindak pindana atau kelalian yang menyebakan peristiwa ini terjadi," kata Feby.
Sebanyak 9 pekerja terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit akibat insiden ini. (Baca juga: Penyebab Ledakan Pabrik Baja di Mojokerto Masih Misterius )
Tungku peleburan pabrik baja PT Jaya Mestika Indonesia itu, tak hanya kali ini saja meledak. Ini merupakan kali kedua tungku peleburan berkapasitas sekitar 10 ton tersebut meledak. Pasca pabrik tersebut berdiri dan beroperasi di Bumi Majapahit.
Berdasarkan data yang dihimpun, tungku peleburan pabrik baja tersebut kali pertama meledak, lima tahun silam. Tepatnya pada 10 Juli 2015, sekira pukul 12.45 WIB. Ledakan dasyat disiang bolong itu, terdengar hingga radius 1 kilometer.
Akibat ledakan tersebut, sebanyak 11 orang pekerja mengalami luka-luka. Sebab, saat peristiwa terjadi, pabrik dalam kondisi beroperasi. Para pekerja ini mayoritas mengalami luka bakar lantaran terkena cipratan leburan besi dan debu panas.
Dari hasil penyelidikan polisi kala itu, ledakan tungku peleburan pabrik baja tersebut diduga, dipicu kelalian pekerja. Diduga ada beberapa kaleng cat semprot dan kaleng lain berisi gas yang lolos dari pengecekan sortir sebelum dimasukan ke dalam tungku peleburan dengan suhu 1.000 derajat celcius.
Indikasi lain yang mencuat, ledakan tungku tersebut diperkirakan akibat adanya kerusakan pada tungku peleburan baja. Polres Mojokerto dalam kasus ini, juga sempat mendatangkan Tim Laboratorium Polda Jawa Timur ke lokasi untuk mencari penyebab ledakan tersebut.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Feby Hutagalung menyatakan, jika insiden meledaknya tungku peleburan pabrik baja ini akan menjadi atensi khusus pihak kepolisian. Kendati, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dan hanya korban luka-luka.
"Maka itu, nanti kami dalami betul apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut (meledaknya tungku peleburan). Termasuk itu (standar Keselamatan dan Kecelakaan Kerja)," kata AKBP Feby Hutagalung, Selasa (9/6/2020).
Polisi juga menetapkan tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di pabrik baja PT Jaya Mestika Indonesia, berstatus quo. Polisi masih akan melakukan olah TKP kembali untuk mengumpulkan bukti-bukti sebelum menyimpulkan penyebab ledakan tersebut.
"Ada beberapa saksi yang sudah kami panggil dan diperiksa hari ini. Dari keterangan saksi dan bukti yang didapat, akan kami simpulkan apakah ada tindak pindana atau kelalian yang menyebakan peristiwa ini terjadi," kata Feby.
(nth)