Adaptasi Kebiasaan Baru, Unair Serahkan Masker dan Video Kreatif
loading...
A
A
A
SURABAYA - Persiapan adaptasi kebiasaan baru dilakukan Kota Surabaya, dalam 14 hari ke depan setelah PSBB tak dilanjutkan di Surabaya Raya. Penerapan protokol kesehatan menjadi faktor kunci bagi warga Surabaya untuk menekan penularan COVID-19.
(Baca juga: Masa Transisi Surabaya Raya, Polda Jatim Kerahkan 1.600 Personel )
Semua pihak harus memiliki kebiasaan baru dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker serta menjaga jarak aman. Salah satu kelompok rentan yang harus bisa menjaga protokol kesehatan adalah anak-anak.
Untuk mendukung protokol kebiasaan baru itu, Universitas Airlangga menyerahkan 7.270 masker anak-anak kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sekaligus merayakan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-727. Unair juga menyerahkan video kreatif Arek Suroboyo yang berisi ajakan penerapan protokol kesehatan sehari-hari bagi anak-anak.
Ketua LPPM Unair, Eko Supeno menuturkan, anak-anak menjadi kelompok rentan yang harus mendapatkan perhatian lebih di tengah pandemi COVID-19. Pihaknya yakin dengan kolaborasi antar pihak, maka laju penularan COVID-19 bisa terus ditekan.
"Anak-anak merupakan investasi kehidupan. Sehatnya mereka maka menjadi sehatnya kehidupan Indonesia di masa mendatang. Kita harus memastikan mereka untuk sehat dan bisa melewati pandemi ini," kata Eko di sela-sela penyerahan bantuan masker anak di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/6/2020).
(Baca juga: Classmeeting Daring SD Muhlas, Obati Kerinduan Pada Teman Sekolah )
Ia melanjutkan, pada masa transisi dari PSBB ke persiapan penerapan kebiasaan baru, semua pihak harus memiliki kebiasaan baru yang harus dipatuhi. Termasuk kebiasaan orang tua untuk memastikan anak-anaknya memakai masker.
"Memang tidak nyaman kalau pakai masker bagi anak-anak, tapi nantinya mereka akan biasa dengan protokol kesehatan itu. Terutama ketika beraktifitas di luar rumah," jelasnya.
Selain masker, Unair juga menyerahkan video kreatif anak-anak yang diproduksi oleh Generasi Unlimited (Gen-U) selama mereka belajar di rumah masing-masing. Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Unair dengan dukungan Unicef ini, anak-anak mengajak teman sebayanya untuk terus produktif meskipun di rumah.
(Baca juga: Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 )
Penanggung Jawab Kegiatan Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (Geliat) Unair, Nyoman Anita Damayanti mengatakan, video yang dibuat para Gen-U ini bisa menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat di tengah pandemi. Khususnya kepada ibu hamil, anak dan keluarganya dengan cara yang menarik dan kreatif.
Gen-U ini, lanjutnya, memiliki cara yang cepat dan cerdas dengan dukungan teknologi sebagai kunci utamanya."Gen-U ini bisa mengemas dengan baik berbagai benda atau berbagai hal menjadi bermakna. Misalnya selembar masker akan memiliki makna yang besar dan dapat dirasakan keampuhannya sebagai salah satu senjata melawan COVID-19 melalui kreatifitas dan inovasi para anak milenial dan generasi Z. Mereka menyampaikannya dengan cara yang unik dan bisa dipahami banyak orang melalui gawainya," katanya.
(Baca juga: Masa Transisi Surabaya Raya, Polda Jatim Kerahkan 1.600 Personel )
Semua pihak harus memiliki kebiasaan baru dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker serta menjaga jarak aman. Salah satu kelompok rentan yang harus bisa menjaga protokol kesehatan adalah anak-anak.
Untuk mendukung protokol kebiasaan baru itu, Universitas Airlangga menyerahkan 7.270 masker anak-anak kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sekaligus merayakan Hari Jadi Kota Surabaya yang ke-727. Unair juga menyerahkan video kreatif Arek Suroboyo yang berisi ajakan penerapan protokol kesehatan sehari-hari bagi anak-anak.
Ketua LPPM Unair, Eko Supeno menuturkan, anak-anak menjadi kelompok rentan yang harus mendapatkan perhatian lebih di tengah pandemi COVID-19. Pihaknya yakin dengan kolaborasi antar pihak, maka laju penularan COVID-19 bisa terus ditekan.
"Anak-anak merupakan investasi kehidupan. Sehatnya mereka maka menjadi sehatnya kehidupan Indonesia di masa mendatang. Kita harus memastikan mereka untuk sehat dan bisa melewati pandemi ini," kata Eko di sela-sela penyerahan bantuan masker anak di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/6/2020).
(Baca juga: Classmeeting Daring SD Muhlas, Obati Kerinduan Pada Teman Sekolah )
Ia melanjutkan, pada masa transisi dari PSBB ke persiapan penerapan kebiasaan baru, semua pihak harus memiliki kebiasaan baru yang harus dipatuhi. Termasuk kebiasaan orang tua untuk memastikan anak-anaknya memakai masker.
"Memang tidak nyaman kalau pakai masker bagi anak-anak, tapi nantinya mereka akan biasa dengan protokol kesehatan itu. Terutama ketika beraktifitas di luar rumah," jelasnya.
Selain masker, Unair juga menyerahkan video kreatif anak-anak yang diproduksi oleh Generasi Unlimited (Gen-U) selama mereka belajar di rumah masing-masing. Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Unair dengan dukungan Unicef ini, anak-anak mengajak teman sebayanya untuk terus produktif meskipun di rumah.
(Baca juga: Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 )
Penanggung Jawab Kegiatan Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (Geliat) Unair, Nyoman Anita Damayanti mengatakan, video yang dibuat para Gen-U ini bisa menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat di tengah pandemi. Khususnya kepada ibu hamil, anak dan keluarganya dengan cara yang menarik dan kreatif.
Gen-U ini, lanjutnya, memiliki cara yang cepat dan cerdas dengan dukungan teknologi sebagai kunci utamanya."Gen-U ini bisa mengemas dengan baik berbagai benda atau berbagai hal menjadi bermakna. Misalnya selembar masker akan memiliki makna yang besar dan dapat dirasakan keampuhannya sebagai salah satu senjata melawan COVID-19 melalui kreatifitas dan inovasi para anak milenial dan generasi Z. Mereka menyampaikannya dengan cara yang unik dan bisa dipahami banyak orang melalui gawainya," katanya.
(eyt)