Perjuangan Panjang Desa Tlilir Menjadi Kampung Mbako
loading...
A
A
A
“Event-event tersebut berlangsung untuk mengisi ruang usai panen raya tembakau. Dengan harapan pergerakan roda ekonomi di desa kami terus berjalan stabil dari luar sektor tembakau,” pungkasnya.
Festival Tembakau Srintil
Kepala Desa Tlilir kembali menegaskan, semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi modal besar untuk menggerakkan sektor pariwisata dari sisi event guna mendatangkan wisatawan. Festival Tembakau Srintil adalah salah satu setrateginya.
Selain mengukuhkan untuk menjadi Kampung Mbako di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, festival ini juga momen untuk menjelaskan ke para wisatawan bagaimana proses tembakau terjadi dari hulu ke hilirnya.
Ambar, Inisiator Kampung Mbako menerangkan, Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Namun, belum ada destinasi yang dapat dituju kemana wisatawan untuk mengetahui lebih jauh tentang tembakau, baik secara sejarah maupun museumnya.
Desa Tlilir, tambah Ambar, mempunyai potensi tersebut. Baik secara sejarah, maupun tradisinya. Sehingga ketika wisatawan ingin belajar dan mendapat literasi tentang tembakau mereka mengetahui kemana harus metujunya.
Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa Festival Tembakau Srintil yang berlangsung pada (15/12/2021) ini dibangun dan diselenggarakan atas swadaya masyarakat. Dan, pada penyelenggaraan tahun depan akan ada lelang tembakau dan menghadirkan pemerhati tembakau dari Belanda, Australia dan Jepang.
“Ada semangat yang begitu kuat dan besar dari pimpinan desa hingga warganya untuk menjadikan Desa Tlilir ini sebagai Desa Wisata “Kampung Mbako”. Termasuk pembiayaan dalam Festival Tembakau Srintil yang perdana ini,” ucap Ambar.
Museum Tembakau
Festival Tembakau Srintil
Kepala Desa Tlilir kembali menegaskan, semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi modal besar untuk menggerakkan sektor pariwisata dari sisi event guna mendatangkan wisatawan. Festival Tembakau Srintil adalah salah satu setrateginya.
Selain mengukuhkan untuk menjadi Kampung Mbako di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, festival ini juga momen untuk menjelaskan ke para wisatawan bagaimana proses tembakau terjadi dari hulu ke hilirnya.
Ambar, Inisiator Kampung Mbako menerangkan, Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil tembakau. Namun, belum ada destinasi yang dapat dituju kemana wisatawan untuk mengetahui lebih jauh tentang tembakau, baik secara sejarah maupun museumnya.
Desa Tlilir, tambah Ambar, mempunyai potensi tersebut. Baik secara sejarah, maupun tradisinya. Sehingga ketika wisatawan ingin belajar dan mendapat literasi tentang tembakau mereka mengetahui kemana harus metujunya.
Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa Festival Tembakau Srintil yang berlangsung pada (15/12/2021) ini dibangun dan diselenggarakan atas swadaya masyarakat. Dan, pada penyelenggaraan tahun depan akan ada lelang tembakau dan menghadirkan pemerhati tembakau dari Belanda, Australia dan Jepang.
“Ada semangat yang begitu kuat dan besar dari pimpinan desa hingga warganya untuk menjadikan Desa Tlilir ini sebagai Desa Wisata “Kampung Mbako”. Termasuk pembiayaan dalam Festival Tembakau Srintil yang perdana ini,” ucap Ambar.
Museum Tembakau