Ini Identitas Para TKI Ilegal yang Tewas Tenggelam di Malaysia

Kamis, 16 Desember 2021 - 11:43 WIB
loading...
Ini Identitas Para TKI...
Petugas mengevakuasi jenazah TKI Ilegal asal Indonesia yang jadi korban kapal tenggelam di Tanjung Balau Kota Tinggi, Johor, Malaysia. Foto/Ist
A A A
BATAM - Satgas KJRI Johor Bahru, Malaysia yang mendatangi lokasi kapal tenggelam di Tanjung Balau Kota Tinggi, Johor pada Rabu (15/12/2022) menemukan sejumlah dokumen identitas penumpang.

Ini Identitas Para TKI Ilegal yang Tewas Tenggelam di Malaysia

Berdasarkan informasi dari aparat terkait di tempat kejadian, diduga kapal tenggelam saat menurunkan penumpang di sekitar perairan Tanjung Balau. Kapal tenggelam usai dihantam ombak besar akibat cuaca buruk.



Akibat dihantam ombak, kapal dalam posisi terbalik di tepi pantai dan ditemukan 1 (satu) orang jenazah terperangkap dalam kapal terbalik dan 10 jenazah lainnya ditemukan di daratan sekitar 30 meter dari tepi pantai.

Adapun jenis kapal yang digunakan yaitu boat pancung dengan ukuran panjang 25 meter dan lebar 3 meter dilengkapi 4 mesin dengan kapasitas masing-masing mesin 200 HP, berangkat dari Tanjung Uban Kepri.

Berikut identitas yang ditemukan:
- Paspor RI No C7768256 an Fatimah lahir di Jember 1 Juli 1978
- Paspor RI No C8244268 an Andy Maulana lahir di Cilacap 29 Maret 1999
- KTP an Andy Maulana dengan alamat Jalan Sibekel No.0138 RT 25 RW 8 Desa Pasuruhan Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
- SIM C an Nasirah lahir di Cilacap 12 April 1979 dengan alamat Jalan Sibekel No 0138 RT 25 RW 8 Desa Pasuruhan Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah
- Bukti PCR yang dikeluarkan oleh Surya Kartikan Medika denga alamat Jalan Raya Jetis Nusawungu Cilacap an Tukiman Martameja
- Foto copy Kartu Keluarga tercantum nama Kepala Keluarga an Gunaman, Suhartin (istri) dan Huratul Zakiyah (anak) dengan alamat di Ramban Bela Desa Lenek Rabanbiak, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, NTB
- Kartu sertifikat vaksin an Yoan Eki Sudiatma lahir di Kedongdong 1 Oktober 2000 dengan alamat Desa Kedongdong Daya, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur, NTB
- Kartu sertifikat vaksin an Dedi Suryadi lahir di Anjani 18 Juli 1987 dengan alamat Desa Anjani Timur, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, NTB
- Kartu sertifikat vaksin an Muhamad Nasir lahir di Kawo 14 April 1981 dengan alamat Desa Balemontong I, Kecamatan Pujut, Lombok Timur, NTB.
- Boarding pass Lion Air an Muhamad Nasir berangkat dari Jakarta pada tanggal 8 Desember 2021 tujuan Batam
- Foto copy kartu sertifikat vaksin an Samsuddin lahir di Pemasah 1 Juli 1977 dengan alamat Desa Pemasah Kecamatan Jerowaru Lombok Timur NTB
- Foto Copy Kartu Sertifikat Vaksin an Alwi lahir di Mampe 16 Juli 1985 dengan alamat Desa Mampe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB

Setelah diperolah hasil PCR negatif, Satgas KJRI esok pada Kamis (16/12/2021) menemui Ketua bagian Forensik HIS Dr Zubair untuk keperluan pengambilan dokumentasi foto dan identifikasi ciri-ciri jenazah.


Selanjutnya, apabila 14 orang diduga WNI selamat telah dinyatakan negatif COVID-19 maka akan diserahkan oleh Angkatan Tentara Malaysia kepada Jabatan Imigrasi Malaysia Negeri Johor.

Satgas KJRI Johor Bahru akan melakukan verifikasi dan pendataan serta pendalaman informasi terkait kronolgis kejadian kecelakaan laut serta akan menghubungi pihak keluarga di Indonesia.

Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, posisi kapal tenggelam yang mengangkut WNI ilegal tersebut sudah berada di pinggir pantai. Kapal tersebut terbalik lantaran tersapu ombak ketika penumpang sedang turun.

"Kapal itu terbalik di bibir pantai dan kemungkinan itu penumpangnya pada saat dia turun dari kapal itu tersapu ombak," kata Hermono, dikutip Kamis (15/12/2021).

"Jadi bukan tenggelam di laut dalam karena itu udah di dekat pantai. Pada saat kapal sudah di pinggir pantai kapal terbalik," sambungnya.

Kapal yang berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau tersebut membawa 50 imigran ilegal Indonesia. Kapal tersebut tenggelam di wilayah perairan Johor, Malaysia.

"Menurut pengakuan yang selamat ada 50 orang. Mereka itu berangkat dari Tanjung Uban di kepulauan Riau sebanyak 50 orang itu kan subuh ya sampainya sekitar 04.30 jadi kemungkinan besar mereka itu berangkat pukul 2 malam," ucapnya.



Anggota SAR Tanjung Pinang, Agung Satria mengatakan, dari titik kordinat tenggelamnya kapal pengangkut PMI ilegal ini diketahui hanya berjarak 0,3 mil dari bibir pantai Tanjung Balau, Johor Malaysia.

Dalam keterangan resmi yang dikirim pemerintah Malaysia kepada Tim SAR Tanjung Pinang, Kepri pada Rabu sore disebutkan 4 wanita dan 7 pria ditemukan di bibir pantai dalam kondisi tewas. Sedangkan 22 orang lainnya yang terdiri 20 pria dan 2 wanita ditemukan selamat.

Pemerintah Malaysia menyebutkan masih ada sekitar 29 orang penumpang kapal nahas yang saat ini belum ditemukan.

Tim SAR Malaysia terus melakukan pencarian dengan menurunkan kapal SAR, unit speedboat dan helikopter untuk memantau dari udara.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)