Guncangan Gempa M 7,4 Hancurkan 346 Rumah dan Mengakibatkan 770 Warga Mengungsi

Rabu, 15 Desember 2021 - 00:18 WIB
loading...
Guncangan Gempa M 7,4 Hancurkan 346 Rumah dan Mengakibatkan 770 Warga Mengungsi
Gempa bumi M 7,4 di Flores Timur, mengakibatkan 346 rumah rusak dan 770 warga mengungsi. Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Gempa bumi magnitudo (M) 7,4 yang mengguncang wilayah Flores Timur, NTT, Selasa (14/12/2021) siang, berdampak besar di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.



Data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (14/12/2021) pukul 22.15 WIB, kerusakan rumah yang sudah terdata sebanyak 346.



Dari jumlah kerusakan rumah tersebut, menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers tertulisnya, disebutkan 134 rumah mengalami rusak berat, dan 212 lainnya rusak ringan.



Selain itu, ada tiga unit gedung sekolah, dua tempat ibadah, satu rumah jabatan kepala desa, dan satu pelabuhan rakyat juga terdampak gempa bumi yang berpusat di koordinat 7.59 Lintang Selatan (LS) dan 122.24 Bujur Timur (BT).

"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Akan tetapi, data korban luka yang dilaporkan sebanyak tujuh orang, yang mana enam orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar, dan satu orang warga Kabupaten Manggarai di NTT," ujarnya.

Di sisi lain, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat warga Kabupaten Sikka yang mengungsi sebanyak 770 orang dengan rincian, ada 320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, kemudian 150 orang di Gedung SIC, dan 330 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka.



Dari keseluruhan data akumulasi sementara, gempa bumi M 7.4 telah dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten dan kota; Provinsi Sulawesi Selatan; dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Adapun rincian wilayah tersebut meliputi Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Ngada di Provinsi NTT.

Kemudian Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba, dan Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.



Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sejauh ini telah mencatat adanya gempa bumi susulan (aftershock) hingga 120 kali. Dari keseluruhan gempa bumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada lima gempa bumi yang memiliki magnitudo di atas 5, yakni M 5.6 pada pukul 10.41 WIB; M 5.5 pada pukul 10.47 WIB; M 5.0 pada pukul 12.46; M 5.4 pada pukul 15.31 WIB; dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.

Menyikapi rangkaian gempa bumi susulan tersebut, BNPB mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik namun tetap waspada. Masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumahnya masing-masing, apabila terdapat kerusakan struktur seperti dinding retak terbuka, plafon atap bergeser dan tiang rumah rusak, sebaiknya tidak tinggal di rumah sementara waktu, dan dapat mengungsi ke rumah kerabat, saudara atau tempat evakuasi sementara yang disediakan oleh instansi dan otoritas setempat.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2017 seconds (0.1#10.140)